Perjalanan Hidup Mat Drajat 'Kang Komar' Preman Pensiun, Hidup di Jalanan Hingga 3 Kali Jadi Buronan

TRIBUNSUMSEL.COM - Perjalanan Hidup Mat Drajat 'Kang Komar' Preman Pensiun, Hidup di Jalanan Hingga 3 Kali Jadi Buronan

Bicara tetang Kang Komar di Preman Pensiun, tentu saja publik akan langsung ingat dengan jargon andalannya saat bermain di sinetron Preman Pensiun.

'Iya bebeb' jargon itu lah yang kerap diucapkan oleh Kang Komar yang diperankan oleh Mat Drajat dalam sinetron Preman Pensiun.

Sosok Kang Komar sendiri dikenal sebagai preman yang berperawakan menyeramkan justru tampak lucu saat ia berhadapan dengan istrinya di sinetron Preman Pensiun.

Nyatanya kehidupan Mast Drajat 'Kang Komar' di dunia nyata pun tidak begitu berbeda dengan peran yang ia mainkan di sinetron Preman Pensiun.

Mat Drajat menceritakan pengalaman hidupnya yang dulu memang sempat hidup di jalanan.

Hal itu diungkapkan Mat Drajat 'Kang Komar' kala menjadi bintang tamu di acara Okay Bos Trans 7, Rabu (21/8/2019).

• Keluarga Prada DP Marah: Hey! Kalian Tidak Punya Perasaan, Prada DP Dituntut Hukuman Seumur Hidup

Kang Komar alias Mat Drajat mengatakan kehidupan di jalanan itu bahkan ia jalani sebelum dan sesudah menikah.

Beruntungnya ketika sudah memiliki istri dan anak, Mat Drajat pun mulai berpikir untuk merubah jalan hidupnya.

Walau jalan yang harus ia tempuh pun sudah dipastikan tidak lah semudah membalikan telapak tangan.

Sebelum sukses dan dikenal dalam perannya sebagai Kang Komar, Mat Drajat sempat menjadi figuran dengan tarif sekitar 25 ribu.

"Jadi figuran wara wiri kemana, kalau waktu pulang kan terus ada yang datang ke rumah langsung di cie-ciein artis, bukannya seneng tapi gedek ga ada dialognya, (bayarannya) jigo,".

Sempat hidup di jalanan sebagai seorang preman dengan mengelola parkiran hingga pedagang kaki lima (PKL),

Nyatanya Mat Drajat terlahir dari seorang ayah yang merupakan prajurit TNI.

• Keluarga Prada DP Marah: Hey! Kalian Tidak Punya Perasaan, Prada DP Dituntut Hukuman Seumur Hidup

Karena memiliki kehidupan yang berkecukupan, Mat Drajat mengakui dulunya ia terlena hingga menyampingkan pendidikannya.