Lidia Tewas Dijambret

Kronologi Ibu Dua Anak di Palembang Tewas Oleh Jambret, Diduga Mengejar dan Motor Ditendang Pelaku 

Tewasnya Lidia Septiani (36) diduga menjadi korban tewas akibat jambret sangat tidak diduga oleh pihak keluarga.

TRIBUNSUMSEL.COM/SHINTA DWI ANGGRAINI
Lidia seorang ibu di Palembang tewas jadi korban jambret di Kawasan Sako, Palembang 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Tewasnya Lidia Septiani (36) diduga menjadi korban tewas akibat jambret sangat tidak diduga oleh pihak keluarga.

Kakak kandung korban, Radius Susanto (45) menuturkan Lidia mengalami luka parah. Khususnya di bagian wajah sebelah kiri.

"Dia mengalami luka benturan yang parah di kepala. Khususnya di wajah sebelah kiri."

"Ada juga lecet-lecet di dengkul sama patah gigi. Itu yang saya dapat dari orang-orang yang memandikan jenazah adik saya,"ucap Radius saat ditemui di rumah duka, Minggu (18/8/2019).

"Dokter di rumah sakit juga bilang adik saya mengalami luka parah di kepala khususnya di bagian wajah,"ujarnya.

Radius mengaku belum mengetahui secara pasti Kronologi tewasnya Lidia.

Namun berdasarkan informasi yang beredar, Lidia sempat melakukan perlawanan saat menjadi korban jambret.

Dia diduga nekat mengejar pelaku yang telah menjambretnya.

Kena Jambret 2 Ibu Rumah Tangga dan Bayinya Terjatuh dari Motor, Terjadi di Lubuklinggau

"Nah disaat mengejar itu, diduga motor adik saya diterjang pelaku sampai dia jatuh dan mengalami luka parah,"ucap Radius.

"Tapi informasi itu belum bisa dipastikan. Sampai saat ini kami tidak tahu bagaimana kronologi sebenarnya,"sambungnya.

Lanjut Radius, adiknya itu tolong oleh warga dan dibawa ke rumah sakit Charitas Sako Palembang.

Saat itulah warga menemukan foto copy kartu keluarga (KK) milik korban.

"Motornya tidak hilang, masih ada. Tapi tasnya yang sudah tidak ada lagi. Isi tas itu HP merek Nokia, kartu BPJS serta uang dan kartu-kartu identitas adik saya,"ujarnya.

Untuk itu, pihak keluarga sangat berharap agar pelaku segera ditangkap.

"Tentunya kami sangat berharap pelaku segera ditangkap agar kejadian serupa tidak lagi terjadi,"ujarnya.

Anak Belum Diberi Tahu

Tewasnya Lidia Septiani (36) yang diduga menjadi korban jambret meninggalkan kesedihan mendalam di hati pihak keluarga.

Apalagi, Lidia memiliki dua anak yang masih kecil dan sangat membutuhkan kasih sayang seorang ibu dalam tumbuh kembangnya.

"Kami punya dua anak yang masih kecil. Paling besar umur 7 tahun dan paling kecil umur 4 bulan,"ujar Andre Pranama (37) suami Lidia saat ditemui di rumah duka di jalan Serda KKO Usman Ali, Minggu (18/8/2019).

Dengan suara lesu, Andre menuturkan dirinya belum sanggup mengatakan hal yang terjadi pada Lidia ke anak mereka yang paling besar.

Dia mengaku bingung harus menjelaskan mengenai hal tersebut.

"Kasihan juga sama yang paling kecil. Ibunya sudah tidak ada lagi,"ucap Andre sembari menarik nafas panjang menahan tangis.

Meskipun terlihat tegar, Andre mengaku sangat terpukul dengan kejadian buruk yang menimpa istrinya.

Untuk itu dia sangat berharap agar pelaku yang menyebabkan istrinya meninggal bisa segera ditangkap dan mendapatkan hukuman setimpal.

Fatimah Pelajar Korban Kecelakaan Bahagia Dapat Bantuan Kaki Palsu dari Bupati Banyuasin Askolani

"Saya mohon sama pihak polisi, segera kejar pelaku yang jambret dan buat istri saya meninggal. Anak saya kehilangan ibunya."

"Saya mohon keadilan supaya pelakunya bisa ditangkap dan mendapat hukuman setimpal,"ujar Andre dengan mata berkaca-kaca menahan kesal.

Firasat Suami

Sebelum mendapat kabar tewasnya Lidia Septiani (36) yang diduga karena menjadi korban jambret, sang suami sempat merasa adanya firasat buruk.

Andre Pranama (37) suami Lidia menuturkan hatinya tiba-tiba merasa tidak tenang saat sang istri meminta izin akan pergi mengisi saldo token dikawasan R.E Martadinata, Sabtu (17/8/2019).

"Entah kenapa, tiba-tiba saya merasa gelisah dan tidak tenang. Biasanya tidak seperti itu,"tutur Andre saat ditemui di rumah duka orang tua Lidia, Minggu (18/8/2019).

Andre mengatakan, pada Sabtu pagi sekira pukul 08.00 WIB, Lidia pamit dari rumah mereka di Perumahan Griya Suka Mulya Indah II jalan Husein basri kelurahan Sako kecamatan Sematang Borang.

"Waktu pamit, dia belum sarapan tapi langsung mau pergi. Biasanya tidak seperti itu. Sehabis kasih susu anak kami yang paling kecil, dia pergi. Disitu saya mulai merasa gelisah,"ucapnya.

Andi Irawan Pegawai Hotel Musas Baturaja Ditemukan Tewas Kesetrum, Ditemukan Tergeletak di Selokan 

"Terus biasanya kalau beli pulsa token, dia bawa anak kami yang paling besar. Tapi syukurlah kemarin tidak dibawa,"sambungnya
Kegelisahan Andre semakin memuncak dikarenakan sang istri pergi dengan waktu yang cukup lama.

Hingga akhirnya, sekitar pukul 11.00 WIB, Andre mendapat kabar buruk mengenai apa yang terjadi pada Lidia.

"Saya dapat telpon dari adik, katanya Lidia sudah ada di rumah sakit cabang Charitas. Tapi nyawanya tidak tertolong,"ujarnya.

Tewasnya Lidia Septiani (36) yang diduga menjadi korban jambret meninggalkan kesedihan mendalam di hati pihak keluarga.

Apalagi, Lidia memiliki dua anak yang masih kecil dan sangat membutuhkan kasih sayang seorang ibu dalam tumbuh kembangnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved