Berita Gubernur Sumsel

Ini Alasan Gubernur Herman Deru Pilih Salat Idul Adha di 35 Ilir Palembang Bukan Masjid Agung

Gubernur Sumsel Herman didampingi Ketua TP PKK Sumsel Hj Feby Deru beserta keluarga besarnya menggelar halal bihalal di rumah dinasnya Griya Agung

Humas Pemprov Sumsel
Gubernur Sumsel Herman didampingi Ketua TP PKK Sumsel Hj Feby Deru beserta keluarga besarnya menggelar halal bihalal di rumah dinasnya Griya Agung, Minggu (11/8/2019) pagi. Wakil Gubernur Mawardi Yahya dan Sekda Nasrun Umar menghadiri open house ini. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Gubernur Sumsel Herman didampingi Ketua TP PKK Sumsel Hj Feby Deru beserta keluarga besarnya menggelar halal bihalal di rumah dinasnya Griya Agung, Minggu (11/8/2019) pagi.

Suasana hangat penuh kekeluargaan begitu kental terasa dalam halal bihalal tersebut.

Sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat hingga masyarakat umum juga tampak hadir meramaikan halal bihalal.

Seperti Walikota Palembang periode 1993-2003 Husni, Wakapolda Sumsel Brigjen Pol Denni Gapril, Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya beserta istri,

Sekda Sumsel Nasrun Umar, Dirut Bank Sumsel Babel Achmad Syamsudin, Dirut PT SMS Sarimuda, Gubernur Sumsel Periode 2003-2008 Syahrial Oesman, serta sejumlah kepala OPD di lingkungan Pemprov Sumsel lainnya.

Dalam sambutan singkatnya Herman Deru mengungkapkan di era kepemimpinannya bersama Wagub Mawardi Yahya Ia ingin semua jajarannya bekerja yang nyata dan konkret.

Caranya dengan menyambangi langsung masyarakat dan mendengarkan langsung keluh kesah mereka.

Target utamanya bukan hanya menuntaskan kemiskinan secara umum tapi juga kemiskinan batin di masyarakat yang cenderung jarang mendapat sentuhan langsung dari pemimpin daerah.

"Di era saya semua saya ajak, ayo kita dekati masyarakat langsung agar kita tahu info terkini dari mereka. Jadi kita tahu apa saja keluhan mereka bukan hanya dari kabar berita online tapi tahu karena kita memang datang langsung," jelasnya.

Menurutnya kemiskinan batin masyarakat ini hanya bisa diobati dengan sentuhan-sentuhan langsung dan nyata dari pemerintah seperti gubernur dan pejabat lainnya.

Hal itu menurutnya bisa dilakukan dengan hal-hal kecil. Salah satunya shalat Ied berbaur dengan masyarakat di pinggiran kota.

"Nyata di sini artinya ada bukan hanya selogan saja. Nah yang seperti inilah yang ingin saya terapkan pada semua jajaran saya karena untuk membangun Sumsel itu butuh yang nyata-nyata."

"Seperti pagi tadi masyarakat senang sekali bahkan tidak mengira saya shalat di 35 Ilir. Sentuhan-sentuhan seperti ini yang jarang mereka dapat makanya saya lakukan Caranya kami berbagi Pak Wagub di Masjid Agung, Pak Sekda di Masjid Taqwa." tambahnya.

Dengan tindakan nyata itu lanjut Deru, bukan hanya dapat mengobati kemiskinan batin masyarakat tapi juga angka kemiskinan di Sumsel.

Dimana saat ini menurutnya berdasarkan data BI jumlah angka kemiskinan di Sumsel perlahan mulai turun diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi bahkan tertinggi di Sumatera.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved