Wisata dan Kuliner

Mengenal Makanan Tradisional Palembang Telok Abang dan Telok Ukan, Biasa Muncul di Momen HUT RI

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Makanan Tradisional Palembang yang lama jarang terlihat kini mulai bermunculan menjelang perayaan hari kemerdekaan

Sripo/ Haris Widodo
Sejumlah pedagang telok abang dan telok ukan di Jalan Jenderal Sudirman Palembang, Jumat (9/8/2019) 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Makanan Tradisional Palembang yang lama jarang terlihat kini mulai bermunculan menjelang perayaan hari kemerdekaan Indonesia 17 Agustus.

Penjual telok abang di kota Palembang mulai menjajakan dagagannya di sejumlah sudut kota Palembang.

Telok abang berwarna merah dan berbentuk bulat.

Biasanya telok abang terdapat di pesawat mainan, kapal dan lainnya,

Maskot pada 17 Agustus tersebut banyak digandrungi oleh warga Bumi Sriwijaya terutama anak-anak.

6 Prinsip Sekaligus Tips Agar Bisnis Kuliner Cepat Berkembang dan Menguntungkan

Pantauan, Jumat (9/8/2019), sejumlah pedagang telok abang sejak pagi telah menjajak dangangannya.

Warna-warni pajangan di pinggir jalan tentu menarik minat orang, setidaknya untuk melirik.

Banyak dari pedagang ini menjajakan dagangan di Jalan Merdeka, Palembang.

Noni, seorang pedagang mengatakan selain Telok Abang, ada pula Telok Ukan dan juga Telok Pindang dijual saat momen 17 Agustus.

Telok ukan memang berasal dari cangkang telur bebek, ternyata isinya bukan telur.

Kreasi Kuliner Palembang, Model Ikan Isi Telur Puyuh Mulai Banyak Penggemar

Telok Ukan berisi semacam kue olahan telur, layaknya kue srikaya namun dengan rasa yang berbeda.

"Seperti Kue Srikaya yang terkenal dengan rasa manisnya, namun isi Telok Ukan rasanya gurih dan asin,"katanya.

Rasa gurih dan asin tersebut berasal dari perpaduan rasa telur, santan dan kapur sirih.

Kalau Telok Ukan disajikan tanpa isi, sebaliknya Telok Pindang disajikan tanpa cangkang.

Kalau dicari yang mirip, telok pindang hampir sama bentuknya dengan telur yang dikasih kuah rendang kering.

Dari namanya, Telok Pindang merupakan telur rebus yang diolah dengan bumbu pindang yang dimasak hingga kering.

Bumbu pindang merupakan olahan daun jambu biji, daun salam, kulit bawang dan garam.

Umumnya dalam kuliner khas Sumatera Selatan, pindang disajikan sebagai kuah untuk daging ikan dan sapi.

Sempat Heboh dan Ngehits, Deretan Bisnis Kuliner Seleb ini Malah Tutup, Gak Laku?

Yang unik ternyata telok Abang, Telok Ukan dan Telok Pindang tidak hanya dimakan begitu saja, melainkan dibarengi dengan Ketan Jepit dan Bongkol.

Harga Telok Abang hanya dibanderol Rp 3 Ribu saja, sementara Telok Ukan dan Pindang Rp 5 Ribu.

Untuk Bongkol harganya cuma Rp 3.500 sementara Ketan Jepit dihargai Rp 5 Ribu.

Yang berbeda yakni jika membeli Telok Abang tentunya juga harus membeli mainan pesawat atau kapal gabus yang nantinya akan diletakkan Telok Abang ditengah-tengah.

Harganya pun terjangkau, hanya Rp 25-30 Ribu saja. (SP/ Haris Widodo)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved