Karhutla 2019
Kebakaran Terjadi di Lahan Gambut Sanga Desa Muba, 2 Hari Hanguskan Lahan 30 Hektare
Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menghanguskan 30 hektare lahan di SP3 Desa Jud 1, Kecamatan Sanga Desa, Kabupaten Musi Banyuasin
TRIBUNSUMSEL.COM, SEKAYU-Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menghanguskan 30 hektare lahan di SP3 Desa Jud 1, Kecamatan Sanga Desa, Kabupaten Musi Banyuasin.
Kawasan rawan banjir tahunan ini kali ini mendapat cobaan kekabakaran lahan.
Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama Polri, TNI, perusahaan, dan masyarakat sekitar terus berjibaku, Jumat (9/8/19) memadamkan sisa api yang tersisa.
Kepala BPBD Muba Indita Purnama, mengatakan saat ini pihaknya melalui tim reaksi cepat penaggulangan karhutla yakni tik darat terus berjbaku memadamkan api.
• Hanya Punya 2 Mobil Pemadam Kebakaran, Bagaimana Pemkab Muratara Mengatasi Kebakaran Lahan?
"Selama 2 hari ini total sementara lahan yang terbakar sebanyak kurang lebih 30 hektar lebih. Pihaknya saat ini masuh terua melakukan pemadaman api yang tersisa,"kata Indita, di SP 3 Kecamatan Sanga Desa, Jumat (9/8/19).
Lanjutnya, dalam pemadaman karhutla di SP3 pihaknya dibantu 2 unit helikopter Water Bombing dari BNPB.
"Kita dibantu 2 heli Water Bombing. Upaya pemadaman terus kita lakukan agar api tidak terus meluas,"ungkapnya.
Sementara, Camat Sanga Desa, Suganda AP MSi, menyebutkan kondisi lahan yang terbakar merupakan hamparan lahan gambut yang kedalamannya mencapai 25 sampai 30 centimer.
Tim yang melakukan pemadaman sulit memadamkan api karena sumber air yang mulai mengering, namun beruntung ada banyuan helikopter Water Bombing.
"Lahan yang terbakar merupakan lahan gambut, masyarakat sekitar yang rumahnya dekat lokasi mulai mengevakuasi barang tapi mereka tetap disana membantu pemadaman api."
:Saat ini kita masih terus berjibaku dalam menyisir untuk mematikan sisa api ditakutkan kembali membesar,"ungkapnya.
1.000 Petugas Gabungan
Persoalan kebakaran hutan kebun dan lahan (Karhutbunla) kini kembali menjadi ancaman serius di provinsi Sumsel.
Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Irwan bergerak cepat dalam mengerahkan tim dalam menekan Karhutbunla.
Pangdam saat kunjungan dan ramah tamah dengan Bupati Muba di Griya Bumi Serasan Sekate, Rabu (7/8/19) malam mengatakan, kebakaran hutan dan lahan menjadi perhatian besar Presiden Joko Widodo.
"Di wilayah Sumsel khususnya sudah terdapat peningkatan hotspot yang terjadi khususnya Kabupaten Ogan Ilir (OI), OKI, PALI, Banyuasin, dan Muba."
"Nah khusus Kabupaten Muba sudah terpantau hotspot tapi tidak terlalu banyak," ujarnya.
Terlebih lagi pada Rabu kemarin pihaknya sudah meninjau titik hotspot terjadinya karhutla di Kabupaten OI, dimana ada 5 titik api membuat jalan TOL tertutup asap.
"Sampai pukul 18.00 WIB, Rabu (7/8/19) 5 titik api yang berada di TOL Palindra berhasil kita padamkan," jelasnya.
Ia menambahkan, dari data BPBD di Sumsel lahan yang terbakar dan sedang terbakar mencapai 257,9 Hektare.
Diperkirakan dari bulan Januari sampai Agustus sekitar 300 hektare lahan yang terbakar khususnya di Sumsel.
"Perintah Pak Presiden dari jumlah yang ada jangan bertambah lagi, oleh karena itu harapan kita semua Satgas yang tergabung dalam pencegahan karhutla terus berjuang melakukan pencegahan dan pemadaman karhutla."
"Saat ini terdapat 1.000 orang Satgas gabungan sudah ada di desa-desa yang rawan karhutla," ungkapnya.
Disinggung mengenai penyebab kebakaran lahan yang terjadi di Kabupaten OI tepatnya di TOL Palindra, Jendral bintang dua ini menyebutkan kemungkinan kebakaran lahan disebabkan oleh ulah manusia.
"Kemungkinan besar ulah manusia, tapi orangnya belum ketemu. Kebakaran itu kemungkinan besar itu orang dan saat ini masih pencarian, mungkin saja orang yang membuang puntung rokok."
"Selain itu kita minta lahan-lahan yang terbakar di data pemiliknya sehingga harus ada upaya dalam pencegahan," ujarnya.
Sedangkan kabupaten Muba sendiri sudah memiliki anggota sebanyak 110 orang dan dibantu Polri serta Manggala Agni dan BPBD Muba.
"Kabupaten Muba masih relatif aman dan ISPO nya masih baik, Sumsel sendiri ISPO nya masih relatif aman."
"Dandim di Sumsel harus ada di tempat lakukan sosialiasi dan pecegahan, untuk masyarakat saya imbau jangan membuka hutan dan lahan serta kebun dengan cara dibakar," jelasnya.
Sementara itu, Bupati Muba H Dodi Reza Alex, menyebutkan upaya dalam penanggulangan karthutla merupakan komitmen penuh Pemkab Muba dalam mencegah karhutla terus digalakkan karena efek yang ditimbulkan oleh karhutla sangat luar biasa.
Pihaknya akan mengalokasi pemberian bantuan alat berat dalam membantu para masyatakat untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar.