Karhutla 2019
Hanya Punya 2 Mobil Pemadam Kebakaran, Bagaimana Pemkab Muratara Mengatasi Kebakaran Lahan?
BPBD Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) mencatat sejak sepekan terakhir sudah terpantau sembilan titik panas (hotspot)
Penulis: Rahmat Aizullah |
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) mencatat sejak sepekan terakhir sudah terpantau sembilan titik panas (hotspot).
Kesembilan hotspot tersebut berada di empat kecamatan, yakni Kecamatan Karang Dapo, Rawas Ilir, Rawas Ulu, dan Kecamatan Rupit.
BPBD merincikan, di Kecamatan Karang Dapo hotspot terpantau di Desa Aringin, Karang Dapo 1, dan Desa Biaro Lama.
Di Kecamatan Rawas Ilir hotspot terpantau di Kelurahan Bingin Teluk dan Desa Tanjung Raja.
Di Kecamatan Rawas Ulu hotspot terpantau di Desa Lesung Batu Muda, serta di Kecamatan Rupit hotspot terpantau di Kelurahan Muara Rupit.
• Jumlah Hewan Kurban Tahun Ini di Lubuklinggau Alami Penurunan Gegara Hal Ini
Dari 9 hotspot itu mayoritas terpantau di areal bukan kawasan hutan atau Areal Penggunaan Lain (APL).
"Ada juga di kawasan Hutan Produksi Konversi (HPK) dan kawasan Hutan Produksi (HP)," kata Kepala BPBD Muratara, Zulkifli kepada Tribunsumsel.com, Jumat (9/8/2019).
Ia menyebutkan, hotspot di wilayah Kabupaten Muratara masih terpantau aman, karena berada di kawasan dengan tingkat kerawanan yang rendah.
"Tapi kita tetap waspada, karena ada beberapa yang rawan, ada lahan gambutnya," ujar dia.
Zulkifli menambahkan, BPBD telah menyiapkan sejumlah posko penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutlah) di beberapa wilayah yang jauh dari jangkauan.
Hal itu sebagai upaya penanggulangan saat terjadi Karhutlah di wilayah yang sulit ditempuh agar cepat ditanggulangi dan tidak menyebar terlalu luas.
• Gubernur Sumsel, Herman Deru Kurban Sapi Seberat 1,1 Ton, Begini Penampakannya
Dikatakan, ada lima posko yang masing-masing dijaga oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Muratara dan anggota TNI, serta dibantu pemerintah desa dan tokoh masyarakat setempat.
Kelima posko tersebut yakni di Desa Embacang Baru Kecamatan Karang Jaya, Desa Aringin Kecamatan Karang Dapo, Desa Tebing Tinggi Kecamatan Nibung, Desa Pauh 1 Kecamatan Rawas Ilir, dan Desa Muara Kuis Kecamatan Ulu Rawas.
"Wilayah Muratara ini jauh-jauh, sulit dijangkau, jadi memang harus dibuatkan posko pemantau di wilayah yang jauh dari jangkauan," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Muratara, Devi Suhartoni mengatakan, pihaknya terus mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas pembakaran lahan untuk berkebun.
• Gaston Castano Mantan Suami Julia Perez, Dulu Terkenal di Indonesia Sekarang Begini Kehidupannya