BREAKING NEWS : PLN Palembang Lakukan Pemadaman Listrik Selama 8 Jam Mulai Pukul 8 Pagi

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - PLN Palembang dikabarkan akan melakukan pemadaman listrik mulai pukul 08.0-16.00 WIB, Rabu (7/8/2019)

Kabar ini merujuk pada surat pemberitahuan yang beredar di masyarakat

Surat yang tersebar dengan kop surat dari Unit Induk Wilayah Sumatera Selatan, jambi, dan Bengkulu unit pelaksana pelayanan pelanggan Palembang.

Surat yang beredar dengan nomor 0800/DIS.00.01/PLB/2019. Dikeluarkan pada tanggal 2 Agustus 2019, dengan pelanggan PT PLN UIWWS2JB UP3 Palembang terlampir.

Isi surat tersebut perihal Pemberitahuan pekerjaan pemeliharaan instalasi listrik.

Dalam surat, ditulis narasi sebagai berikut.

Sehubungan dengan pekerjaan uprating konduktor, pembersihan tanam tumbuh dan perbaikan konstruksi jaringan SUTM, penyambungan gardu distribusi serta beberapa pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan pada jaringan listrik yang rencananya akan dilaksanakan pada ;

Hari/tanggal Rabu 7 Agustus 2019

Waktu Antara pukul 08.00 s/d 16.00 WIB

Lokasi pekerjaan Kota Palembang, tersebar.

Surat itu juga ditandatangi oleh manajer bagian jaringan Yeyen Muryono

Selain itu surat juga ditembuskan kebeberapa instansi diantaranya, PLN UIW S2JB, UP2B, UPB Sumbagsel, UPT Palembang, Radio RRi, harian Sriwijaya Post, YLKI, Call Center PLN 123.

PLN ULP Rivai, PLN ULP Sukarami, Kenten, Ampera, Pkl Balai, Sekayu.

Dan surat juga diberikan kepada RS Myria, LP Pakjo, Hotel Whyndam dll.

Petugas Call Center PLN 123, saat dihubungi Tribunsumsel.com, Selasa (6/9/2019) belum mengetahui adanya pemadaman listrik hampir di seluruh kota Palembang.

"Untuk pemadaman belum ada di Palembang," singkatnya.

Tanggapan PLN

Kejadian padam listrik yang terjadi di sistem transmisi Tegangan Extra Tinggi di sebagian pulau Jawa nampaknya masih menyisakan kekhawatiran sebagian masyarakat di berbagai daerah.

Pada rilis resmi nya, PLN menyampaikan pada Hari Minggu (4/8) telah berhasil menormalkan kembali seluruh sistem kelistrikan di sebagian besar kota di Pulau Jawa.

Pembangkit yang sudah masuk sistem sebesar 12.378 MW, dengan 23 GITET telah beroperasi.

Pada Selasa (6/8), sebagian masyarakat di Kota Palembang diramaikan dengan menyebarnya surat pemberitahuan Rencana Pekerjaan Pemeliharaan Instalasi Listrik yang disampaikan oleh PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Palembang.

Sebagian besar mengkhawatirkan akan terjadi padam total seperti yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya.

Bakri, Manager Komunikasi PT PLN (Persero) UIW Sumatera Selatan Jambi dan Bengkulu menyampaikan bahwa PLN menyampaikan Rencana Pekerjaan Pemeliharaan Jaringan Listrik kepada masyarakat luas melalui media cetak lokal yang terbit pada hari Senin tiap minggunya.

Dan untuk pelanggan-pelanggan tertentu, PLN menyampaikan secara langsung melalui surat resmi.

Hal ini sebagai bentuk keterbukaan informasi dan bagian dari pelayanan PLN kepada pelanggannya.

Lebih jauh, Bakri mengatakan bahwa Rencana Pekerjaan Pemeliharaan yang disampaikan oleh PLN merupakan pemberitahuan pekerjaan dan bukan pemberitahuan pemadaman.

"Mohon digarisbawahi, bahwa pemberitahuan yang disampaikan adalah rencana pekerjaan yang akan dilakukan, dan kami akan mengupayakan agar padam karena pekerjaan tersebut pada lokasi yang seminimal mungkin"

"Jadi bisa saja dilakukan upaya manuver jaringan atau lokalisir area padam, sehingga tidak semua daerah akan terdampak pekerjaan tersebut", ungkapnya.

 Bakri mengatakan bahwa Sistem kelistrikan di Jawa Bali dan Sistem kelistrikan di Sumatera merupakan sistem yang terpisah, sehingga kejadian padam di Jakarta beberapa waktu lalu tidak berimbas pada kota-kota di wilayah Sumatera Selatan dan sekitarnya.

"Insya Allah sistem kita tetap aman, tidak ada kaitannya dengan kejadian di Jakarta", jelasnya.

Ditambahkannya bahwa setiap Rencana Pekerjaan Pemeliharaan yang dilakukan oleh PLN bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya gangguan yang dapat menyebabkan padam yang lebih luas dan lama.

"Sama seperti peralatan teknis lainnya, pemeliharaan merupakan hal yang mutlak dan dilakukan secara periodik serta terjadwal. Hal ini untuk memastikan seluruh peralatan dapat bekerja maksimal dan mengantisipasi gangguan akibat kerusakan peralatan", tutup Bakri.