Siswa SMK Dimasukkan Dalam Sumur, Ini Dugaan Keluarga Soal Pembunuh Rahmad

Setelah empat hari dinyatakan hilang, Rahmad Bhayangkara (16) ditemukan tewas membusuk di dalam sumur, Jumat (2/8/2019).

Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Prawira Maulana
SHINTA ANGRAINI/TRIBUNSUMSEL.COM
Jenazah Rahmad dibawa dari RS Bhayangkara Palembang. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Setelah empat hari dinyatakan hilang, Rahmad Bhayangkara (16) ditemukan tewas membusuk di dalam sumur, Jumat (2/8/2019).

Saat ditemukan, jenazah dalam kondisi terbungkus selimut yang di dalamnya terselip sekitar 20 batu.

Tak hanya itu, tangan korban terikat oleh selang air.

Sontak, penemuan jasad tersebut langsung mengagetkan masyarakat di lokasi kejadian.

Tepatnya di perum Handayani kecamatan talang kelapa kabupaten Banyuasin.

Salah seorang kakak tiri korban, Hendri (45) mengatakan adiknya tersebut sering bergabung bersama anak punk.

"Kalau geng motor rasanya tidak, tapi dia (Rahmad) ikut di perkumpulan anak punk," ujar Hendri saat ditemui di depan instalasi forensik rumah sakit Bhayangkara, Sabtu (3/8/2019).

Sebagai pihak keluarga, Hendri mempertanyakan kondisi jenazah Rahmad yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan terbelit selimut di dalam sumur.

Hal tersebut semakin memperkuat dugaan Rahmad menjadi korban pembunuhan.

Dikatakannya, pihak keluarga menduga pelaku yang menghabisi nyawa Rahmad tak lain merupakan rekan korban sesama anggota anak punk.

"Karena Rahmad sering kumpul dengan mereka. Jadi dugaan kami pasti mengarah kesana," ujarnya.

Sehari-harinya Rahmad hanya tinggal berdua dengan ibunya.

Pemuda tersebut dikenal keluarga sebagai anak yang baik dan tidak pernah terlibat permasalahan dengan orang lain.

"Dia mulai suka kumpul sama teman-temannya yang sekarang ini sejak dibelikan motor. Tapi kan tujuan keluarga membelikan dia motor sebagai kendaraannya untuk pergi sekolah. Tidak menyangka akan jadi seperti ini," kata Hendri.

Kondisi ibu Rahmad saat ini masih dalam keadaan syok. Bahkan Hendri berujar ibu Rahmad terus saja menangisi putra kesayangannya itu.

"Pastinya syok, beliau saja tidak kuat untuk datang ke rumah sakit sehingga hanya menunggu di rumah duka. Tapi kami sebagai pihak keluarga juga berusaha untuk menenangkan beliau," ujarnya.

Kini, jenazah Rahmad sudah dibawa pihak keluarga untuk segera dimakamkan di pemakaman kelurahan Sukadadi kecamatan Sukarami Palembang.

Ternyata Rahmad Dimasukkan Sumur Saat Masih Hidup, Fakta Baru Pembunuhan Siswa SMK Palembang

 Sebelumnya diberitakan, Jenazah Rahmad Bhayangkara (16) telah selesai menjalani visum luar di instalasi forensik rumah sakit Bhayangkara, Sabtu (3/8/2019).

Dari hasil pemeriksaan, diduga korban dimasukkan ke dalam sumur dalam keadaan masih bernyawa.

"Diduga korban masih hidup saat dimasukkan dalam sumur. Tapi apakah dia dalam kondisi pingsan atau sadar, itu belum bisa dipastikan. Sebab tadi hanya menjalani pemeriksaan luar saja,"ujar dokter forensik rumah sakit Bhayangkara, Kompol dr Mansuri Spkf.

Ditemukan pula sekitar 20 batu bata terselip di tubuh korban yang terbungkus selimut di dalam sumur.

Selain itu, juga ditemukan tanda-tanda kekerasan akibat benda tumpul di kepala korban.

"Terkait jeratan selang di tubuh korban, itu masih belum jelas untuk menjadi salah satu penyebab kematian. Karena bekas jeratan tidak begitu tegas di tubuh korban,"ujarnya.

Rencananya usai menjalani visum, jenazah Rahmad akan segera dimakamkan di pemakaman kelurahan Sukadadi kecamatan Sukarami Palembang.

Jenazah Rahmad Bhayangkara (16) masih berada di instalasi forensik rumah sakit Bhayangkara, Sabtu (3/8/2019).

Saat ditemui di rumah sakit Bhayangkara, kakak tiri korban, Bronto Kusuma (38) mengatakan adiknya tersebut merupakan siswa kelas X di SMK Kejuruan Bhakti Ibu 3 kelurahan Sukodadi kecamatan Sukarami Palembang.

"Iya, dia baru masuk sekolah,"ujarnya.

Dikatakan Bronto, sebelum dinyatakan hilang, Rahmad sempat pamit pada ibunya untuk membeli sepeda motor bekas, pada senin (29/7/2019) sekitar pukul 17.00 WIB.

"Pamitnya beli motor bekas untuk praktek sekolah. Dia kan memang ambil sekolah kejuruan mesin,"ujarnya.

Sempat pula ibu Rahmad menghubungi anaknya itu sekitar pukul 20.00 WIB.

Namun, itu menjadi komunikasi dengan pemuda tersebut.

"Karena sudah, habis itu sudah tidak ada kabar lagi. Apa yang dibicarakan waktu kontak terakhir, saya kurang tahu. Tapi mungkin nanya dimana lokasinya. Kira-kira seperti itu,"ujarnya.

Keluarga menduga, Rahmad telah menjadi korban perampokan, pembunuhan dan disertai aksi begal.

"Karena bukan cuma nyawa Rahmad yang hilang. Motornya juga hilang. Sampai sekarang kami tidak tahu motornya dimana,"kata Bronto.

Hingga kini, jenazah Rahmad masih berada di instalasi forensik rumah sakit Bhayangkara untuk menjalani visum.

Sebelumnya diberitakan, penemuan mayat pria bernama Rahmad Bayangkara oleh warga Perumahan Handayani Kelurahan Sukajadi Banyuasin, pada Jum'at (02/8/19) kemarin, ternyata Siswa Baru SMK Bhakti Ibu 3.

Hal ini diungkapkan salah satu guru yang merupakan wali kelas dari Rahmad yaitu Nurdin.

"Iya waktu dengar kabar penemuan jasad kemarin orangtuanya langsung menghubungi kita dan benar Rahmad Bhayangkara adalah siswa kelas saya," terangnya. Sabtu (03/8/19).

Kata Nurdin, Rahmad Bhayangkara merupakan siswa yang masuk di tahun ajaran baru 2019 pada 16 Juli lalu.

"Rahmad adalah siswa baru yang saya yang masuk bulan lalu belum lama di kelas X TSM 1," katanya.

Nurdin menjelaskan bahwa Rahmad mulai tidak masuk sekolah tanpa keterangan pada hari selasa (30/7/19) lalu.

"Terakhir Rahmad masuk pada hari Senin, hari berikutnya tidak masuk tanpa keterangan, tanya temannya juga tidak ada yang tahu," ungkapnya.

"Dan kemarin baru mendnegar kabar bahwa Rahmad ditemukan oleh warga sekitar di perumahan Handayani itusudah tidak bernyawa," ungkapnya.

Selain itu Nurdin menceritakan bahwa Rahmad adalah salah satu siswa kasnya yang aktif dan rajin.

"Baik orangnya seperti siswa pada umumnya belajar aktif, main sama teman gak pernah absen rajin masuk,"ceritanya.

Saat ini pihak sekolah berharap kejadian ini cepat selesia dan bisa mengetahui penyebabnya.

"Kita juga menunggu hasil visumnya dan ingin mengetahui penyebabnya dan kasus ini bisa cepat terselesaikan," harapnya.

"Dan untuk keluarga semoga bisa sabar atas musibah ini," tutupnya.

Tewas Dalam Sumur

 Penemuan mayat pria bernama Rahmad Bayangkara oleh warga Perumahan Handayani Kelurahan Sukajadi Banyuasin, ternyata sudah 4 hari hilang dari rumah

Kapolsek Talang Kelapa Banyuasin Kompol Irwanto menjelaskan, penemuan mayat laki-laki saat ini diduga merupakan korban pembunuhan.

"Mayat ditemukan di dalam sumur yang terletak di Perum Handayani," ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (2/8/2019) malam.

Korban bernama Rahmad seorang pelajar.

 Diketahui korban beralamt di Sukarejo, Kelurahan Alang-Alang Lebar Kecamatan Sukarami.

Penemuan mayat sekira pukul 15.30 mendapat laporan dari masyarakat terkait adanya penemuan mayat di sumur.

Berdasarkan hasil olah TKP di duga merupakan korban pembunuhan

Pada saat di evakuasi dari sumur kondisi korban dalam keadaan tidak bernyawa dan terbungkus oleh selimut yang di dalam selimut ada ditemukan beberapa batu bata sebagai pemberat.

Kemudian tangan korban terikat oleh selang air.

Kondisi korban sudah membusuk diperkirakan sudah 4 hari.

Hal itu berdasarkan keterangan keluarga korban yang melaporkan kehilangan keluarganya dari hari Senin (29/7) pukul 20.00.

Pertama kali ditemukan oleh saksi Eka Susanti pada saat akan memulung botol plastik, kemudian mencium bau basuk dari arah sumur.

Barang yang diamankan di sekitar TKP yaitu satu pasang sandal jepit, warna hitam merk swalow

Satu buah kunci T, dua buah korek api, satu buah bong plastik, dan satu buah palu.

Hobi Balap Motor

Rahmad Bhayangkara diketahui seorang pelajar SMK di Palembang

Dari akun facebook Rahmad Bhayangkara tertulis pernah belajar di SMK Bakti Ibu 3 Palembang

Selain itu tertulis juga dirinya merupakan siswa jurusan mesin dan joki drag race

Dikutip dari akun instagram miliknya Rahmad pernah membuat status tentang kematian

Status itu diunggah tanggal 4 Juli 2019

Dalam unggahan foto itu tertulis kalimat  "Ketika setir dan gas aku mainkan, di situlah nyawa ku kutaruhkan demi membahagiakan keluarga"

Rahmad juga pernah mempostinga foto motor berplat BG 2370 ABK

Motor inilah yang dibawa oleh orang yang diduga melakukan pembunuhan terhadap Rahmad.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved