JCH Embarkasi Palembang Kedapatan Bawa Beras dan Timun di Kabin Pesawat, Ini yang Terjadi
Ketika melewati x-ray ternyata ada JCH yang membawa beras dan ketimun di tas yang akan diletakan di kabin.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Kharisma Tri Saputra
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Hari ini sebanyak 450 jemaah calon haji (JCH) kloter 18 Embarkasih Palembang diberangkatkan ke Tanah Suci.
Namun sebelum diberangkatkan ke Bandara SMB II Palembang para JCH asal Lahat, OKU Selatan dan Palembang di lepas dari Asrama Haji Palembang.
Jelang keberangkatan JCH melewati pintu pemeriksaan x-ray yang ada di Asrama Haji Palembang.
Ketika melewati x-ray ternyata ada JCH yang membawa beras dan ketimun di tas yang akan diletakan di kabin.
"Kalau mau bawa beras dan timun seharusnya diletakan di tas bagasi jangan di tas kabin," ujar Humas PPIH Embarkasi Palembang Saefudin saat dikonfirmasi, Rabu (24/7/2019).

Lebih lanjut ia mengatakan, petugas haji Embarkasi Palembang tak hanya menemukan beras dan timun melainkan juga ada cairan yang lebih dari 100 ml seperti madu, sabun, parfum dan lain-lain.
"Untuk itu barang bawaan tersebut kami sita. Sebab sebelum JCH diterbangkan ke Tanah Suci, tas bawaan jemaah haji harus clear."
"Artinya tidak ada barang bawaan yang dilarang terbang terdapat dalam dalam tas JCH," katanya.
Sementara itu barang-barang yang tidak boleh dibawa seperti gunting, pisau, korek gas, senjata api, buah, beras, cairan melebihi 100 ml dan lain-lain.
Kloter 18 ini merupakan gelombang kedua dengan total berangkat 450 JCH dan petugas haji.
Di kloter 18 ada satu orang yang tidak jadi berangkat haji karena sakit atas nama Nirmala Saman dari Lahat.
Lalu ada satu orang jamaah yang bergabung dari kloter lain (tanazul) atas nama Hasbi Asadiki dari Lubuklinggau (tunda dari kloter 4).
Lalu untuk jamaah uzur 5 orang, jamaah resiko tinggi (Risti) sebanyak 371 orang, risti usia 24 orang, risti penyakit 151 orang, risti penyakit + usia 196 orang dan jamaah tertua atas nama Kurnia Ahmad Usin dari OKUS (90 tahun).