Wilayah Pagaralam Mulai Diselimuti Kabut Asap Tipis
Dampak musim kemarau mulai dirasakan masyarakat Kota Pagaralam. Saat ini meskipun belum terlalu tebal
ada foto
SRIPO/WAWAN SEPTIAWAN
KABUT ASAP TIPIS : Tampak Gunung Dempo yang terselimuti kabut asap tipis. Gunung Dempo terlihat tak jelas karena mulai diselimuti kabut asap
TRIBUNSUMSEL.COM, PAGARALAM - Dampak musim kemarau mulai dirasakan masyarakat Kota Pagaralam.
Saat ini meskipun belum terlalu tebal namun kabut asap mulai menyelumuti Kota Pagaralam. Bahkan akibat kabut asap tersebut Gunung Dempo terlihat tidak jelas dari kejauhan.
Kondisi ini juga terlihat dikawasan perkotaan. Tampak dari ketinggian Gunung Dempo kawasan perkotaan tidak tampak akibat terselimuti kabut asap meskipun tidak tebal.
Informasi yang dihimpun sripoku.com, Jumat (19/7/2019), kabut asap diduga disebabkan ada beberapa kawasan hutan diluar Kota Pagaralam mulai terbakar.
Juga diduga adanya aktivitas pembakaran hutan untuk membuka lahan
Salah satu warga Kota Pagaralam, Taufik mengatakan, memang kabut asap yang menyelimuti Kota Pagaralam belum terlalu tebal dan belum menganggu aktivitas warga. Namun diatas langit Pagaralam asap sudah tampak jelas.
"Biasanya pagi-pagi Gunung Dempo masih terlihat, namun saat ini meskipun cuaca cerah Gunung Dempo dan kawasan Kota tidak terlihat jelas karena terselimuti asap," katanya.
Kapolres Pagaralam, AKBP Tri Saksono Puspoaji SIk mengatakan, untuk mengatisipasi kebakaran hutan dan lahan gambut, pihaknya telah menyebar pengumuman disetiap sudut dan kawasan hutan di Pagaralam.
"Kita sudah sebar spanduk dan baliho larangan membakar hutan. Bahkan membakar lahan yang akan dibuka menjadi lahan perkebunan," ujarnya.
Pihaknya juga telah memantau terus kawasan yang menjadi langganan kebakaran setiap kali musim kemarau seperti kawasan Liku Endikat dan Liku Lematang.
"Kita sudah tugaskan Babinsa untuk terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membakar lahan. Kita juga pasang papan pengumumman dikawasan Liku Endikat dan Lematang agar pengguna jalan tidak sembarang membuang puntung rokok yang bisa menjadi penyebab kebakaran hutan," jelasnya.
Sementara itu, PLT Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pagaralam, Joni melalui Kabid P4LH, Bonsen Hendi memgatakan, pihak DLH terus memantau kwalitas udara di Kota Pagaralam. Hal ini terkait mulai adanya kabakaran lahan disejumlah daerah di Sumsel.
"Kita akan tetap memantau kwalitas udara kita. Ini agar udara di Pagaralam bisa diketahui apakah mulai tercemar oleh asap atau belum," katanya.(one)