Kebakaran di Kertapati

Misteri Munculnya Sepasang Kera Kuning Sebelum Kebakaran 113 Rumah di Sungki Kertapati Palembang

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Kebakaran besar terjadi kedua kalinya di Lorong Santai Kelurahan Baru Kecamatan Sungki, Palembang

Tribun Sumsel/ Irkandi Gandi Pratama
Kebakaran hebat yang terjadi di lorong Santai (Sungki), Ogan Baru Kertapati, Palembang, hanguskan 107 rumah warga, Rabu (10/7/2019) pagi 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Kebakaran terjadi kedua kalinya di Lorong Santai Kelurahan Ogan Baru (Sungki), Kecamatan kertapati, Palembang.

Kebakaran pertama terjadi pada 2017 lalu, sedangkan yang kedua terjadi Rabu (10/7/2019) kemarin, menghanguskan 113 rumah yang ditempati 548 jiwa.

Trauma kebakaran masih membayangi warga di Lorong Santai Kelurahan Ogan Baru Kecamatan Kertapati, Jumat (12/7/2019).

Api berkobar masih terbayang dibenak ratusan warga.

Masyarakat masih seolah tak percaya dengan musibah kebakaran hebat pagi itu.

Pemilihan Rektor Unsri: 5 Balon Rektor Unsri Bertanding di Paparan Proker Sebelum Dipilih 3 Besar

Bantuan terus berdatangan untuk meringankan beban ratusan warga yang kehilangan tempat tinggal.

Bantuan berupa sembako pakaian layak pakai dan obat-obatan terus berdatangan di posko darurat yang didirikan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Palembang.

Tetapi sebelum peristiwa kebakaran hebat itu terjadi, Warga menyaksikan hal yang aneh.

Peristiwa itu dikaitkan beberapa warga dengan peristiwa aneh sebelum terjadinya kebakaran yang menghanguskan 113 rumah warga di kawasan padat penduduk tersebut dengan kemunculan sepasang kera berbulu kuning kemerahan.

Hal ini diungkapkan Karim (56 tahun), warga sekitar.

Sejumlah Warga Musi Rawas Jadikan Helikopter Ditumpangi Gubernur Sumsel Tempat Foto-foto

Ia mengatakan, sepasang kera itu tampak di pemukiman warga sebelum kebakaran terjadi.

Kedatangan kera ternyata juga dilihat oleh beberapa warga lain dengan melihat hal yang sama sepasang kera itu bermain di atas rumah warga di lokasi kebakaran.

Namun kehadiran sepasang kera itu tidak begitu dihiraukan warga.

Namun selang satu hari dari kemunculan sepasang kera ini, esoknya tepat siang hari kobaran api sudah membesar.

Kebakaran diduga oleh korsleting listrik dari rumah warga.

“Sebelum kejadian ada sepasang kera yang bermain ,” kata Karim.

Arhan Nurdin Kabur Setelah Sidang di Sekayu, Pecahkan Kaca Mobil Tahanan Pakai Busi

Entah kebetulan atau tidak peristiwa yang serupa juga pernah terjadi tahun 2017 lalu.

Kebakaran serupa juga terjadi di Lorong Santai, lagi lagi sepasang kera juga menampakan diri.

“Mungkin kebetulan saja peristiwa kebakaran ini terjadi dengan kemunculan sepasang kera,” katanya.

Saat persitiwa amukan si jago merah ini menghanguskan rumah warga, anak kera berukuran kecil juga terlihat melompat lompat menghindari kerumunan warga yang sedang berjibaku memadamkan api.

“Padahal di sini tidak ada hutan ataupun warga yang memelihara hewan kera,” katanya.

Bantuan Korban

Hari kedua pasca kebakaran terlihat warga masih sibuk mengantri menunggu panggilan untuk pemberian sembako dan sibuk membersihkan sisa sisa puing bekas kebakaran.

Untuk mengurangi beban para korban, Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda mengunjungi langsung lokasi kebakaran, dengan membawa sejumlah bantuan dan memastikan langsung kehadiran Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang ditengah-tengah masyarakat yang terkena musibah ini.

"Duka mereka adalah duka kami, makanya saya ingin memastikan Pemkot Palembang hadir ditengah-tengah para korban," tuturnya.

Meski tidak besar, Fitri berharap apa yang diberikan Pemkot Palembang dapat mengurangi beban para korban kebakaran.

Gubernur Sumsel Beri Semangat dan Bantuan Kepada Korban Kebakaran di Sungki Kertapati

"Kita memberikan bantuan sebesar Rp 25 juta per rumah kepada pemilik rumah, tetapi tidak dalam bentuk uang tunai. Bantuan yang diberikan berbentuk bahan bangunan. Dengan bahan bangunan tersebut ia berharap masyarakat dapat membangun kembali rumah yang sudah hangus terbakar," terangnya.

Selain itu, adik kandung nantan Walikota Palembang, Alm. Romi Herton ini juga akan terus memastikan kebutuhan makanan para korban selama di pengungsian.

"Kami juga membawa bantuan beras, dan perlengkapan sekolah. Kita ingin anak-anak tetap bersekolah pada Senin nanti," ulasnya.

Tidak hanya itu, Pemkot juga memberikan kepada setiap Kepala Keluarga (KK) melalui Dinas Sosial. Dimana, para korban diberikan bantuan sebesar Rp 2,75 juta.

"Saya berharap kejadian seperti ini tidak terjadi lagi dan meminta masyarakat lebih berhati-hati kalau mau meninggalkan rumah. Pastikan kompor dan sebagainya sudah benar-benar aman, apalagi rumah di Palembang banyak berbahan kayu," kata dia. (SP/ Yandi

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved