Melihat Lokasi Bocah 3 Tahun Tewas Masuk Lubang Paku Bumi di Pelabuhan TAA, Rencana Tiang Parkir
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Kahfi Al Ahzam, bocah 3 tahun asal Pangkal Pinang, Bangka Belitung, meninggal dunia, Rabu (10/7/2019) pukul 19.30
Penulis: Irkandi Gandi Pratama |
Kahfi Al Ahzam, korban meninggal dunia karena masuk kedalam lubang paku bumi sedalam 32 meter di Pelabuhan Tanjung Api-api (TAA), Banyuasin, Rabu (10/7/2019) sore.
Setelah dievakuasi Kahfi tidak sadarkan diri dan di bawa ke Rumah Sakit Myria Palembang.
Nyawa korban tetap tidak bisa diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia pada malam hari
"Pihak rumah sakit Myria Palembang, sekitar pukul 19.00 menyatakan bahwa korban meninggal dunia," ungkap Tofan, Humas Tim Basarnas.
• Kapolda Sumsel Ungkap Makna Terkandung Dalam Nama Firli
"Dan korban pun langsung dibawa pihak keluarga pulang ke Pangkal Pinang Bangka untuk dilakukan pemakaman," terangnya
Kepala Pelabuhan Tanjung Api-api, M Zulkarnain menceritakan kronologi tragis itu.
"Dari rekamanan CCTV terlihat mereka bertiga lagi di pinggir area trotoar jalan, di sana ada ayahnya (Redi) serta pamannya, Kelihatan juga entah itu paman atau ayahnya duduk di trotoar jalan dan ada yang duduk di atas lubang paku bumi," terangnya.
"Lalu anaknya yang masih kecil itu asik bermain, tetapi masih dalam pengawasan mereka berdua, tiba-tiba anaknya itu naik ke atas paku bumi, tepatnya di belakang ayah atau pamannya yang lagi duduk di atas paku bumi,"
"Setelah anak itu naik, dia (Kahfi) itu seperti mau minta gendong belakang, mungkin dia terpeleset lalu masuk kedalam lubang itu," jelasnya.
• 3 Tersangka Ditetapkan Kasus Ikan Asin, Hotman Paris Tulis Sindiran Pedas Ini untuk Farhat Abbas?
Diketahui, dari hasil keterangannya lubang tersebut memiliki kedalam mencapai 32 meter
"Dulu tahun 2017 akan dibuat tiang lapangan parkir, tapi karena minimnya anggaran jadi di setop sementara, dan entah kapan akan terealisasi," tuturnya
Saat mengetahui kejadian tersebut, pihak Pelabuhan langsung mencari cara untuk berupaya menyelamatkan anak itu
"Kami bersama Tim Kesehatan, langsung telepon Tim Sar di Palembang mereka langsung meluncur kesini, kira-kira kejadian itu pukul tiga sore," lanjutnya.
Saat menunggu kedatangan Tim Sar (Basarnas), pihak pelabuhan membuat tali untuk menggait anak itu dari dalam lubang paku bumi guna ditarik keatas permukaan.
• Fera Warga Palembang Tertipu Arisan Online, Modus Beli Daftar Nama Anggota Arisan
"Tapi, saat itu masih gunakan alat seadanya, kami buat rangkaian tali," tambahnya.
