Berita Viral
Gempa Sulut, Warga Manado Lari Tunggang Langgang, Ibu Gendong Bayi Berlarian Curi Perhatian
TRIBUNSUMSEL.COM - Gempa Sulut, Warga Manado Lari Tunggang Langgang, Ibu Gendong Bayi Berlarian Curi Perhatian
Penulis: Euis Ratna Sari | Editor: Kharisma Tri Saputra
Hal tersebut sebagaimana yang dijelaskan pihak Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG), dalam konferensi pers, Senin (8/7/2019)
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat deformasi kerak bumi pada lempeng Laut Maluku," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
Akibatnya, lempeng laut Maluku terjepit hingga membentuk double subduction ke bawah Halmahera dan ke bawah Sangihe.
Getaran paling kuat dirasakan di Bitung dan Manado.
Menurut Dwikorita, guncangan dirasakan di Bitung dan Manado dengan intensitas IV-V MMI.
Atau dirasakan oleh hampir semua penduduk di mana orang banyak terbangun dan di Ternate III-IV MMI atau dirasakan orang banyak di dalam rumah.
BMKG, tambah dia, hingga saat ini belum menerima laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Hasil pemodelan menunjukkan, gempa bumi berpotensi tsunami dengan level waspada untuk wilayah pantai timur Minahasa dan Minahasa Utara bagian selatan.
Sementara itu, BMKG telah mencabut peringatan dini tsunami pada Senin (8/7/2019) pukul 00.09 WIB.
BMKG mencatat, hingga pukul 00.54 WIB, ada 19 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
"Kami juga berkoordinasi dengan PVMBG," ujar Dwikorita.
Sementara itu, seiring dengan dicabutnya peringatan potensi tsunami oleh BMKG, Dwikorita meminta masyarakat kembali ke daerah masing-masing meski harus tetap waspada terhadap gempa susulan.
"Selain itu, tetap tenang dan pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG," jelas Dwikorita lagi.