PDI Perjuangan Palembang Gelar Rakercab, Agendakan Pemilihan Ketua Baru Periode 2019-2024

Hal ini bisa dilihat dari hasil pemilu legislatif (Pileg) 17 April lalu, kepemimpinnaya, kredibilitas dan moralitas selama ini.

"Jadi sebelum kongres di Bali nanti, semua kepengurusan baru sudah terbentuk, dan mereka yang jadi utusan menghadiri kongres itu," tandasnya.

Yayul mengaku, siap memimpin kembali partai berlambang banteng dengan moncong putih tersebut di kota Palembang.

Apabila dipercaya, Ia akan membawa lebih baik lagi dari yang sudah dilakukan selama ini.

Termasuk menguatkan konsolidasi dan kesejahteraan internal dimana hingga ranting.

"Inilah keistimewaan di PDI Perjuangan, semua kader berkesempatan direkomendasikan, dan nantinya akan dimusyawarakan secara mufakat untuk menentukan jabatan ketua, sekretaris dan bendahara tidak ada voting- voting."

"Hal ini untuk menghindari kasak kusuk, jual beli dan pengelompokan dari proses pemilihan," tandasnya.

• Pulang ke Kampung Halaman, Kapolda Berurai Air Mata saat Menyanyikan Lagu Titip Rindu Buat Ayah

Ketum PDI Perjuangan (Megawati) sudah mengantisipasi kedepan, akan adanya Pilkada serentak 2020 dan pileg serentak 2024.

PDI Perjuangan mengantisipasinya dari awal dan dibutuhkan kepemimpinan yang visioner.

"Tantangan pengurus kedepan pediode 2019-2024, konsolidasi organisasi itu paling utama. Bagaimana kadernya bisa berada di kursi legislatif dan eksekutif dan bagaimana mengelolah kader itu melalui pelatihan kader mulai tingkat awal (pratama) hingga senior," tuturnya.

Beberapa nama yang santer akan meramaikan bursa ketua DPC PDI Perjuangan Palembang periode 2019-2024, selain Zulfikri Kadir, ada nama Fitrianti Agustinda (Bendahara DPC sekaligus Wakil Walikota Palembang), dan Ketua DPRD Palembang Darmawan.

"Saya rasa semua terbuka untuk direkomendasikan, dan saya rasa jabatan ketua PDI Perjuangan Palembang cukup penting juga. Tapi tidak pasti ketua nanti diusung calon kepala daerah, hal ini terbukti pada Pilkada Palembang 2018 lalu, ternyata Fitrianti yang diusung partai, dan itu penilaian dari DPP, karena Fitrianti dianggap lebih baik," tukasnya.