Berita Selebriti

Kehidupan dan Profesi Jerry Aurum Pasca Cerai dari Denada, Hingga Ditahan Polisi Karena Narkoba

Kehidupan dan Profesi Jerry Aurum Pasca Cerai dari Denada, Hingga Ditahan Polisi Karena Narkoba

instagram jerryaurum
Jerry Aurum 

Uang saku yang terbatas dan sekedar cukup membentuk pola pikir untuk selalu berusaha mendapatkan sesuatu yang diinginkan.

Cita-cita dan bidang yang ingin ditekuni belum ditemukan juga sampai kelas 2 SMA hingga ia melakukan konsultasi dengan psikolog.

Hasil psikotes hanya menambah kebingungan karena nilainya merata di semua bidang dan tidak ada yang menonjol.

Lalu otak pun bekerja memikirkan padu padan dari bidang-bidang yang bisa menjadikannya ‘jagoan’. Pilihanpun dijatuhkan kepada desain.

“Menurut saya desain adalah applied art yang merupakan pertemuan atau konvergensi dari tiga himpunan : science, technology dan art. Semua bidang ilmu dari mulai matematika sampai psikologi ke masyarakat bisa dipakai dan diaplikasikan melalui desain.”

Maka selepas SMA pendidikan dilanjutkan di Institut Teknologi Bandung, Fakultas Seni Rupa dan Desain, jurusan Desain Komunikasi Visual.

Disana ia mulai tergabung dalam semacam perhimpunan fotografer amatir dimana kemampuan fotografinya terus terasah dan juga mulai percaya diri mengikuti berbagai lomba.

Dari sekian banyak penghargaan yang didapatkan dari lomba foto, yang paling berkesan justru didapatkan dari lomba foto lokal se-Bandung untuk kategori fesyen/model.

Saat itu untuk pertama kalinya penghargaan diraih (juara 2) dan pialanya masih disimpan hingga saat ini. Lalu sedikit demi sedikit uang hasil berbagai lomba mulai dikumpulkan dan digunakan untuk meng-upgrade kameranya.

Lulus dari ITB dengan predikat Cum Laude, ia menganggur selama 3 bulan di Bandung untuk kemudian pindah ke Jakarta.

Sempat bekerja pada biro desain grafis selama kurang lebih 3 bulan pada dua perusahaan membuatnya tidak merasa nyaman dan akhirnya membuka sendiri usahanya “Jerry Aurum Design and Photography”.

Menurutnya perasaan freedom of choice dalam bekerja sangatlah penting. Bebas menentukan apa yang dimau dan bersedia menanggung resiko atas pilihan sendiri. Dan kemerdekaan itu tidak bisa didapatkan selama bekerja dengan/untuk orang lain.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved