Hoax Petugas KPPS Mati Diracun, Ustaz Rahmad Baequni Diamankan Polda Jawa Barat

Kabar diamankannya Ustaz Rahmat Baequni ini sudah dikonfirmasi oleh Direktur Ditreskrimsus Polda Jabar Kombes Samudi.

Tribun Cirebon
Ustaz Rahmad Baequni 

"Doakan agar URB @ustadzrahmatbaequni diberikan kemudahan dalam setiap urusannya," tulis @opposite6890.

Dalam unggahan tersebut, tampak Ustaz Rahmat Baequni mengenakan peci dan baju koko.

Sembari tersenyum, ia terlihat mengepalkan tangannya.

Ustaz Rahmat Baequni juga tampak sedang duduk dan bersender pada sebuah tembok.

Sejumlah warganet pun turut mengomentari unggahan tersebut.

Tak sedikit di antara warganet mendoakan Ustaz Rahmat Baequni.

Tangkapan layar unggah Instagram @opposite6890 (Instagram)
Tangkapan layar unggah Instagram @opposite6890 (Instagram) 

Tangkapan layar unggah Instagram @opposite6890 (Instagram)

"Udah ketebak... Semoga dimudahkan dan dilancarkan segalanya ustadz..," tulis @faishalridho_.

"Ya Allah lindungilah ustadz2 kami lancarkan segala urusan nya.Aamiin ya Rabb," tulis @munika39.

"Mudah2an Allah sell melindungi URB , dilancarkan lisannya dan ttp istiqomah .menuntun umat di jl kebenaran , Aamiin," tulis @daster_surakarta.

"Atas laporan siapa min? Semoga ustadz selalu di lindungi Allah," tulis @faisalhas18.

"Ternyata bener apa yg dikhawatirkan terjadi.. Waktu dipusdai,, kita berdoa semoga ustadz baik" Saja..," tulis @listyantilistya.

Bukti Petunjuk

Adapun bukti petunjuk, yakni video ceramah Rahmat Baequni yang menyebut petugas KPPS meninggal karena diracun. Berikut isinya;

"Tapi ini nanti di-skip ya. Bapak ibu sekalian yang dirahmati Allah, ketika semua yang meninggal ini dites di lab, bukan diautopsi, dicek di lab forensiknya, ternyata apa yang terjadi? Semua yang meninggal ini, mengandung dalam cairan tubuhnya, mengandung zat yang sama, zat racun yang sama. Yang disebar dalam setiap rokok, disebar ke TPS. Tujuannya apa? Untuk membuat mereka meninggal setelah tidak dalam waktu yang lama. Setelah satu hari atau paling tidak dua hari.‎ Tujuannya apa? agar mereka tidak memberikan kesaksian tentang apa yang terjadi di TPS.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved