Mudik 2019
Waspadai 19 Tikungan Rawan Kecelakaan di Jalur Mudik Jalintim OKI
Selain jalan tol, pemudik bisa melintasi Jalan Lintas Timur (Jalintim) OKI untuk menuju ke Lampung atau dari Lampung mau ke Palembang
TRIBUNSUMSEL.COM,KAYUAGUNG–Selain jalan tol, pemudik bisa melintasi Jalan Lintas Timur (Jalintim) OKI untuk menuju ke Lampung atau dari Lampung mau ke Palembang.
Dinas Perhubungan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) sudah memetahkan titik-titik jalan rawan.
Mulai dari jalur lalulintas rawan kecelakaan hingga kemacetan. Bahkan juga sudah menyiagakan lima pos terpadu.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Antinio Romadhon mengatakan, ada lima pos pantau mudik.
Pos itu berada di Pematang Panggang, Dabuk Rejo, Pedu, Perbatasan Mesuji dengan Sungai Sodong dan Celikah.
Ada 40 personil dishub diturunkan.
• Pemudik Keluhkan Mahalnya Tiket Pesawat, Rute Palembang-Medan Tembus Rp 14 Juta
“Kita juga mengharapkan kerja sama dengan pihak kecamatan agar membantu mengaktifkan hansip, kecamatan untuk membantu mengatur lalulintas di lokasi-lokasi pasar tumpah."
"Selain itu selain menyiagakan petugas Dishub OKI, Pastinya kita juga bekerja sama dengan pihak kepolisian dan pihak terkait untuk melakukan pengamanan ini,” jelasnya.
Misalnya dari data yang ada di Dinas Perhubungan OKI, ada sekitar 19 tikungan di Jalintim OKI rawan kecelakaan.
Lokasinya :
- Desa Muara Baru
- Air jernih
- Jahe
- Muara Brunai alas tutupan
- Lubuk seberuk,
- 3 titik di desa Tugu Jaya,
- Tugu Mulyo,
- 2 titik di Desa Bumi Agung,
- Tikungan dan Jembatan di Desa Tebing Suluh.
- Empat titik terletak di Desa Debuk Rejo.
Untuk lokasi rawan kemacetan juga sudah dipetakan
- Wilayah Pasar Tumpah di Desa Lekis Rejo setiap hari Jumat.
- Pasar Tumpah di Desa Batun setiap hari senin.
- Pasar Tumpah di Desa Jejawi setiap hari selasa
- Pasar Tumpah di Desa Air Itam setiap hari dan
- Pasar Tumpah di Desa Tanjung Lubuk setiap hari senin
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), H M Lubis mengungkapkan setiap Instalasi Gawat Darurat (IGD) setiap Puskesmas tetap akan standby selama waktu mudik dan balik momen Hari Raya Idul Fitri 2019 ini.
“Puskesmas-puskesmas yang akan standby ini khususnya yang ada di sepanjang Jalan Lintas Timur (Jalintim). Setiap Puskesmas IGD standby. Ini selain dari Pos terpadu yang ada bersama dengan petugas lain," kata Lubis.
Menurutnya, selama musim mudik-balik ini total pos terpadu yang ada disiapkan di wilayah Kabupaten OKI berjumlah 11 pos terpadu, termasuk di rest area yang ada di tol PPKA.
Sekretaris Dinkes OKI, Iwan Setiawan menambahkan, selain petugas yang standby pos kesehatan ini juga dilengkapi dengan ambulans dan obat-obatan.
• Jadwal Terbaru dan Tarif Lengkap Mudik Pakai Kapal Penyeberangan di Pelabuhan Tanjung Api Api (TAA)
Untuk sistem kerja petugas ini sendiri lanjut Iwan, dibagi menjadi dua shift. Sementara untuk di IGD Puskesmas diserahkan kepada petugas piket masing-masing.
Sebelumnya Kapolres OKI, AKBP Donni Eka Saputra mengatakan, pada Operasi Ketupat Musi 2019 ini, potensi kerawanan makin kompleks.
Apalagi operasi tahun ini dilaksanakan bersamaan dengan tahapan Pemilu. Meskipun demikian, berbagai ancaman kepada seluruh lapisan masyarakat hingga stabilitas harus tetap diantisipasi secara optimal.
Diharapkan bisa menimbulkan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.
Kapolres menambahkan, pada tahun ini jalur mudik di OKI juga bertambah, yaitu jalur Jalintim dan jalur Tol Trans Sumatera.
• Jelang Idul Fitri, Kapolresta dan Waka Polresta Palembang Pantau Pos Pengamanan Lebaran
Untuk pengamanan sendiri, pihaknya telah menyiapkan enam pos utama yaitu dua pos di Jalintim dan empat di jalur tol.
Selain itu, kata Kapolres, pihaknya menjadi ujung tombak untuk menyukseskan operasi ini, karena Sumsel dianggap menjadi salah satu wilayah prioritas diantara 11 provinsi yang ada di Indonesia.
“Sumsel salah satu wilayah prioritas di Indonesia, ada 11 wilayah,” tutur Kapolres.
Kapolres menjelaskan bahwa pihaknya tidak menyiapkan para penembak jitu (sniper), namun disetiap 20 kilometer akan disiapkan posko patroli yang juga akan dibantu oleh personel Brimob.
“Setiap 20 kilometer akan ada pos patroli termasuk brimob juga standby. Kita tidak menyiapkan sniper tapi orangnya sudah ada jadi kalau ada laporan atau informasi dari lapangan ada kejahatan langsung kita tempatkan di sana,” tegas Kapolres.