Berita Palembang

Dibatasi Penggunaannya, Pelaku Event Organizer Minta Benteng Kuto Besak (BKB) Dibuka Kembali

Dibatasi Penggunaannya, Pelaku Event Organizer Minta Benteng Kuto Besak (BKB) Dibuka Kembali

Penulis: Fajri |
Tribunsumsel.com/Fajri
Dibatasi Penggunaannya, Pelaku Event Organizer Minta Benteng Kuto Besak (BKB) Dibuka Kembali 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Event Organizer Sriwijaya (Eora Sriwijaya) mengeluhkan minimnya ruang terbuka di Palembang untuk dijadikan tempat acara.

Ditutupnya Benteng Kuto Besak dari event diluar pemerintahan, membuat para EO gigit jari.

Para pelaku meminta agar akses menggunakan Benteng Kuto Besak (BKB) dibuka kembali.

Ketua Eora Sriwijaya, Iqbal Rudianto mengatakan, kegiatan ini rutin yang digelar. Tahun ini merupakan tahun ketiga dan kali ini bertepatan dengan ramadhan.

"Hampir 80 persen anggota datang, total ada 170 peserta dari target hanya 100 peserta. Para anggota adalah pelaku industri kreatif mulai dari tenda, video Tron, AC, lighting, dancer, dan lainnya," kata dia.

Heboh Video Sepasang Kekasih di Banyuwangi, Wajah Pemainnya Kini Jadi Bahan Meme di Instagram

Terungkap Ustadz Arifin Ilham Menyuruh Alvin Faiz Nikah Muda dengan Larissa Chou, Ini Jawabannya

Beredar Nama-nama Menteri Jokowi Periode ke-2, Mulai dari AHY, Sandiaga Uno dan Grace Natalie

Menurutnya, tahun ini masih ada even , namun jauh jika dibandingkan 2018 yang ada Asian Games .

"Tahun ini karena banyak penyelenggaraan masih menunggu pasca pilpres dan ramadhan. Setelah tu ibaru akan ada banyak even lagi," katanya.

Dikatakan, even sekarang kebanyakan dari swasta, perusahaan dan dibuat sendiri. Sebab jika mengandalkan dari pemerintah masih sedikit karena terkendala dana.

Seperti baru ini Festival Patungan di Palembang Icon. Lalu even Palembang Expo dan Sumsel Expo yang dibikin sendiri

Dikatakan, rata rata masing masing EO mengerjakan 50 even pertahun.

Namun sekarang ini cukup turun dibandingkan tahun sebelumnya.

Selain terkendala pada kebijakan perusahaan rokok mengelar even terbuka dengan masa pelajar.

Juga, di Sumsel terbatasnya venue dan di Palembang sendiri terbatas lapangan untuk mengelar even.

Dulu ada tiga tempat yakni Bumi Sriwijaya menjadi RS Siloam, lapangan di kampus menjadi Palembang Icon sedangkan BKB dibatasi penggunaannya.

Padahal, setiap daerah itu punya alun alun kota untuk mengelar even.

Senada dikatakan, Rio Saputra pihaknya ingin pekerja industri kreatif Sumsel, bisa maju bersama Eora Sriwijaya utnuk kembangkan even Sumsel yang mendunia.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved