Dapat Berobat Gratis, Curhat Yusmita Penderita Kaker Serviks Tak Punya Biaya Hidup di Palembang

Yusmita (34) warga desa Lubuk Saung, Kecamatan Jarai, Kabupaten Lahat, kota Pagaralam ini, menderita kanker serviks sudah satu tahun.

Penulis: Irkandi Gandi Pratama | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM/IRKANDI GANDI PRATAMA
Meski Mendapat Program BPJS Dari Bupati Lahat, Yusmita Penderita Kanker Serviks Tidak Punya Biaya Hidup Sehari-hari 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Dalam masa kampanye, Cik Ujang Sebagai Bupati Lahat Sumatera Selatan, membuat program BPJS untuk berobat secara gratis.

Hingga sampai menjabat saat ini program tersebut telah diterapkannya.

Yusmita (34) warga desa Lubuk Saung, Kecamatan Jarai, Kabupaten Lahat, kota Pagaralam ini, menderita kanker serviks sudah satu tahun.

Secara berkala harus mendapat rujukan ke RSMH (Rumah Sakit Mohammad Hoesin) Palembang.

Hingga sekarang ia tinggal dirumah singgah Aswari tepat berseberangan dengan rumah sakit di jalan Jendral Sudirman.

Meskipun biaya berobat mendapat program BPJS, ia kesulitan untuk biaya hidup sehari-hari bersama dengan suami dan tiga anaknya

"Kami asalnyo dari dusun Lubuk Saung, Pagaralam. Sejak rujukan terus ke Palembang karena sakit Kanker Serviks ini."

"Jadi kami tinggal disini (rumah singgah Aswari) sudah hampir satu tahun, kalau bolak balik Pagaralam-Palembang biayanyo mahal kami dak sanggup," jelasnya dengan kondisi yang terlihat lemah

"Alhamdulillah, sesuai kampanye dulu Cik Ujang (bupati Lahat) membuat program BPJS jadi biayanyo sudah ditanggung."

"Tapi kami disini tinggal samo suami dan tigo anak, jadi untuk biaya sehari-hari sangat sulit."

"Beda dengan di dusun kalau pengen cabe, katu, daun ubi, tinggal metik, tapi disini segalonyo harus membeli," lanjutnya berlinang air mata.

Sementara itu, anaknya yang paling bungsu berumur 3 tahun, dua lainnya berumur 9 dan 15 tahun, mereka turut membantu mencari biaya hidup dengan berjualan air mineral serta jagung rebus

Muhammad Risky (9), atau biasa dipanggil Kiki, ia turut membantu meringankan beban hidup keluarganya dengan berjualan air mineral disekitaran rumah sakit.

"Biasonyo bawak 10 botol untuk dijual ke sekitar rumah sakit, kadang habis kadang idak, pernah keno marah karena dak boleh jualan disano," jelasnya

"Terakhir kelas 4 SD, hampir tigo bulan jualan, sejak idak lagi sekolah, pengen bantu ibu yang sedang sakit," ucapnya dengan suara yang lemah.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved