Berita PALI
2 Desa di PALI Ini Dipersiapkan Sebagai Lokasi Ribuan Transmigran dari Pulau Jawa
Ribuan warga di pulau Jawa tertarik untuk jadi transmigrasi dan menempati lahan di Desa Tempirai Selatan dan Desa Persiapan Tempirai Barat
TRIBUNSUMSEL.COM, PALI-Ribuan warga di pulau Jawa tertarik untuk jadi transmigrasi dan menempati lahan di Desa Tempirai Selatan dan Desa Persiapan Tempirai Barat Kecamatan Penukal Utara Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).
Jumlahnya sekitar 3 ribu kepala keluarga yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Keseriusan rencana ini diperlihatkan saat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur langsung meninjau lokasi.
Tim yang dipimpin langsung Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah, Wika Bintang sudah dua kali datang untuk melihat secara langsung bakal lahan transmigrasi.
• Kernet dan Sopir Bawa Lari Uang Tauke Beras Belitang, Sebulan Buron Ditangkap di Jawa Timur
Menurut Wika, rencananya Pemda Jawa Tengah bakal mengirimkan warganya untuk mengisi lokasi transmigrasi di PALI.
Diakui Wika Bintang, bahwa kedatanganya ke PALI sudah melalui proses yang panjang.
Mulai dari pencermatan, kordinasi, komunikasi dengan instansi terkait, lalu melakukan pengecekan.
"Kami pernah datang ke PALI dua tahun yang lalu, dengan tujuan meninjau lokasi transmigrasi disini, karena banyak masyarakat yang ingin berangkat transmigrasi,"
"3.000 lebih kepala keluarga yang berminat untuk menjadi transmigran," ungkap Wika Bintang, Kamis (16/5/2019).
• Main di Tepian Sawah, Outfit yang Dipakai Syahrini Harganya Fantastis, Segini Harganya
• Terbaik Kedua Ungkap Kasus Narkoba, Polda Sumsel Terima Penghargaan Promoter Reward dari LEMKAPI
Menurut Wika, kultur serta budaya warga PALI tidak jauh berbeda dengan adat di pulau Jawa.
Warga PALI juga terbuka menerima kedatangan timnya.
"Kita juga sudah bicara dengan Dinas transmigrasi Sumatera selatan, untuk area lahan transmigrasi sudah diurus di BPN, jadi kami rasa tidak ada kendala lagi." ungkap Wika.
Sementara itu, Usman Dani Kepala Disnakertrans menjelaskan, rencana pembukaan lahan transmigrasi di Desa Tempirai tahap awal seluas 900 hektare.
"Lahan 900 hektare itu akan menampung lebih kurang 400 KK, dimana pembagiannya, 60 persen transmigran lokal dan 40 persen transmigran dari luar daerah."
"Sudah ada dua provinsi yang tertarik menempatkan warganya untuk transmigrasi kesini, yakni DIY dan Jawa Tengah," terangnya.
Sementara itu, Kepala Desa Persiapan Tempirai Barat, Dedi Handayani mengatakan, bakal lahan transmigrasi yang ada di Desa Tempirai Selatan dan Desa Persiapan Tempirai Barat Kecamatan Penukal Utara Kabupaten PALI ini pada tahun 1970an sempat menjadi lumbung padi.
• Cerita Ketua DPRD Palembang Darmawan Tumbang di Pemilu 2019, Baginya Pemili Paling Berat
Menurut dia, warga setempat belum mengenal tanaman karet dan secara serentak membuka lahan tersebut untuk pesawahan.
"Saat itu pernah mencapai 6 sampai 7 ton/hektar padi, untuk itu warga setempat menyerahkan lebih 2.200 hektar lebih ke pemerintah untuk dibuka menjadi lahan transmigrasi," ungkap Dedi Handayani.
Hanya saja, diakui Kades bahwa sekitar tahun 1980an, hama burung menyerang tanaman padi petani.
Lahan tersebut ditinggalkan dan hingga kini jadi lahan tidur.
"Apabila dibuka jadi lahan transmigrasi, dan harapan kami dikabulkan untuk pesawahan, kemudian banyak warga luar PALI atau dari pulau jawa yang biasa bertani padi datang bertransmigrasi ke sini,"
"Maka dipastikan, kejayaan Desa kami sebagai lumbung padi bisa bangkit kembali," terangnya. (SP/ Reigan)