Pemilu 2019
Pahlawan Pemilu : Petugas KPPS di OKI dan OKU Meninggal, Simbolon Pecah Pembuluh Darah
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Durasi kerja yang panjang dan tanggung jawab besar diemban oleh petugas Pemilu 2019.
Kapolres Lubuklinggau, AKBP Dwi Hartono membenarkan ada empat anggotanya mengalami kelelahan dan jatuh sakit saat bertugas mengamankan pemilu saat ini.
"Ada yang dirawat di Rumah Sakit Ar Bunda kena demam berdarah, mungkin di lokasi tempatnya bertugas banyak nyamuk," ungkap Dwi pada Tribun, Minggu (21/4).
Namun, anggota yang dirawat tersebut sudah berangsur angsur membaik, semula trombositnya hanya 1.000 sekarang sudah naik trombositnya menjadi 3.000.
"Sementara satu sudah ada izin dari RS sobirin, dua lagi sudah senior umur 57 th kecapekan yakni Kasubgaswil yang mengamankan PPK, sekarang saya suruh istirahat dulu sementara," paparnya.
Untuk tugasnya sdh ditunjuk pengganti yakni AKP Forliamzon, nanti setelah sehat kembali lagi. Kemudian yang satu lagi kecapekan saja dalam proses pemulihan.
Menurutnya, pengamanan Pilkada kali ini ekstra ketat, ekstra luar biasa. Ia mengakui dan merasakan sendiri akibat beberapa hari tidak tidur.
"Sebelum pencoblosan H-1 sampai sekarang saya anggap empat hari tidak tidur tidak berani meninggalkan tugas, dengan adanya kegiatan yg full ini akibatnya bisa sakit," terangnya.
Ia menuturkan selama pemilu tahun ini sudah 10 orang anggota Polri seluruh Indonesia meninggal.
Untuk Polres Lubuklinggau pihaknya sudah menurunkan tim kesehatan untuk mendatangi anggota yang bertugas dan memberikan obat suntik vitamin.
Menurutnya selama ini anggota bertugas hanya delapan jam dari pukul 08.00-16.00 WIB. Tetapi ini sdh over waktu, karena ia tidak menyuruhnya untuk tidak pulang dari PPK masing-masing.
"Tapi dikantor disiapkan tempat tidur tidak patroli silahkan tidur di kantor tidak ada patokan lagi."
"Karena prinsipnya capek beberapa hari daripada keributan capeknya lama Setelah itu bisa istirahat, kalau ada kejadian bisa lama," ujarnya.