Cerita Khas Palembang
Kesedihan Pemilik Bakso Pakde Palembang Usai Difitnah Bakso Pakai Daging Tikus, Sepi Karena Fitnah
Beberapa waktu lalu sempat beredar kabar hoax bahwa Warung Bakso Pakde memakai daging tikus.
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Prawira Maulana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Beberapa waktu lalu sempat beredar kabar hoax bahwa warung bakso Sandu Rene Sandu Rono atau yang lebih dikenal dengan 'Warung Bakso Pakde' di jalan Lunjuk Jaya Bukit Lama Palembang mengandung daging tikus.
Kabar hoax itu menyebar lewat media sosial khususnya instagram. tanpa konfirmasi dan data yang jelas seorang mahasiswi diduga pertama kali mempostingnya dan terus menyebar.
Nyatanya, setelah diperiksa dan diuji langsung oleh pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) kota Palembang, tidak ditemukan sama sekali kandungan tikus di dalam bakso seperti yang dihebohkan sebelumnya.
Tribunsumsel.com lantas mendatangi warung bakso Pakde, Kamis (11/4/2019) untuk melihat bagaimana dampak dari kabar buruk yang terlanjur menyebar ke masyarakat luas tersebut.
• Mahasiswi Hukum Unsri Tewas Kecelakaan, Polisi Tetapkan Sopir Kijang Menjadi Tersangka
Pemilik warung bakso, Samsudin (55) atau yang kerap disapa Pakde mengatakan, pasca pemberitaan yang menyudutkan dagangannya, omset pendapatannya turun drastis hingga mencapai 80 persen.
"Gimana nggak rugi, wong saya difitnah. Dagangan saya dibilang mengandung tikus, pastinya banyak orang yang takut untuk makan disini," ujarnya dengan logat Jawa yang masih terdengar jelas dari mulutnya.
Dari biasanya memperoleh pendapatan kotor sekitar Rp.2 juta
perhari, kini Pakde hanya memperoleh pendapatan kotor kurang dari Rp.1.5 juta.
"Bahkan selama empat hari setelah fitnah itu beredar, saya jualan sama sekali nggak balik modal, alias rugi,"tegasnya dengan mata berkaca-kaca.
• Video Ekslusif TvOne : Dialog Prabowo dengan Ustadz Abdul Somad, Prabowo Nangis & 2 Permintaan UAS
Dikatakannya, sekitar tiga Minggu lalu isu bakso tikus pada dagangannya beredar luas di masyarakat. Orang yang pertama kali menyebarkan berita tersebut merupakan seorang mahasiswi jurusan farmasi di salah satu universitas kota Palembang yang saat itu membeli bakso di tempatnya.
"Ceritanya, cewek itu makan bakso di sini. Terus di mangkuknya ada seperti gumpalan kulit. Tapi cewek itu nggak bilang sama saya dan langsung disembunyikannya di tisu terus di kantongi,"tuturnya.
"Setelah itu dia langsung bayar dan pergi dari sini. Nah kulit yang disembunyikan tadi, dia lihat lagi di jalan dan menyimpulkan kalau itu kulit tikus,"sambungnya.
Pakde menegaskan bahwa kulit tersebut merupakan kulit sapi yang biasa terdapat pada kuah bakso sebagai penyedap rasa.
"Lah, kan juga sudah terbukti sama orang Dinkes. Itu bukan kulit tikus, tapi kulit sapi. Lagian, bakso ini saya buat sendiri, nggak mungkin saya masukan daging tikus. Ini kan mata pencarian saya,"ucapnya.
Pakde sendiri, baru tahu bakso dagangannya diisukan mengandung daging bakso dari saudaranya yang berada di Jakarta.
"Karena saya nggak ngerti main-main hp. Jadi saya nggak tahu informasi-informasi seperti itu. Tapi memang, saat itu sudah mulai terasa, dagangan ini sepi terus,"ujarnya dengan suara lemah.