Anak Bunuh Ibu
Beredar Foto Menyedihkan Saat Warga Temukan Jenazah Salbiah, Update Anak Bunuh Ibu di Lengkiti OKU
Salbiah (60) seorang ibu yang bekerja sebagai tulang punggung keluarga dibunuh oleh anaknya.
TRIBUNSUMSEL.COM, BATURAJA - Salbiah (60) seorang ibu yang bekerja sebagai tulang punggung keluarga dibunuh oleh anaknya.
Warga Desa Tanjung Agung, Kecamatan Lengkiti, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) itu tewas dengan luka sangat mengerikan di lehernya.
Ia tinggal bersama dua anaknya. Seorang anak dipasung karena mengalami gangguan jiwa.
Sementara seorang anak laki-laki lainnya yang diduga melakukan pembunuhan tidak di pasung. Anak ini juga punya riwayat gangguan jiwa dan diduga dialah pelakuknya.
Menurut informasi yang diterima, Kamis (11/4) di lapangan, peristiwa itu terjadi pada, Rabu (10/4) malam.
Beredar foto saat warga dan seorang anak korban melihat jenazah ibu Salbiah. Tampak seorang laki-laki yang duduk lemas dan menangis dipeluk oleh beberapa orang.
Kejadian ini baru diketahui menjelang tengah malam. Setelah tetangga korban mendengar teriakan minta tolong dari dalam rumah korban.
Mendengar suara itu warga mengintip kedalam rumah, warga tidak berani langsung masuk kedalam rumah karena didalam rumah tersebut ada anak korban yang dipasung karena diduga mengalami gangguan jiwa.
Anak korban yang sedang dipasung itu minta bantuan warga untuk memeriksa kondisi ibunya yang baru saja ribut dengan kakaknya.
Lokasi Kecamatan Lengkiti OKU
“Anak korban minta tolong perikso ibunyo yang baru bertengkar dengan kakaknya,” terang seorang sumber tribun.
Warga lalu beramai-ramai masuk kedalam rumah korban dan betapa terkejutnya warga menyaksikan wanita yang sudah menjanda ini sudah tewas bersimbah darah.
Warga setempat lalu melaporkan kasus dugaan pembunuhan ini kepada Polsek Lengkiti.
Mendapat laporan itu Kapolsek Lengkiti Iptu Marjuni bersama anggota masing-masing Kanit Res Bripka Charles, Kanit SPK Aiptu Hambali langsung meluncur kelokasi kejadian.
Polisi dibantu perangkat desa setempat langsung melakukan evakuasi jenazah dan melakukan visum dibantu petugas medis Puskesmas terdekat.
Jenazah korban rencananya akan dimakam di kampung halamannya hari ini juga.
Anak korban ini menurut isu yang beredar diduga pernah memiliki riyawat gangguan jiwa.
”Dio itu kumat-kumatan, tapi idak separah adeknyo yang dipasung itu," terang salah seorang sumber yang minta identitasnya dirahasiakan.
Menurut sumber, korban mendiami rumahnya di Dusun III Desa Tanjungagung itu memang hanya bertiga dengan anaknya. Korban sudah berpisah /cerai dengan suaminya.
Kehidupan korban memang memprihatinkan, wanita malang ini harus bekerja sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan kondisi kedua anaknya yang tidak bisa membantu korban meringankan beban korban.
Terpisah Kapolres OKU, AKBP NK Widayana Sulandari didampingi Kasatreskrim, AKP Alex Andriyan SKom dan Kaspolsek Lengkiti, Iptu Marjuni membenarkan adanya peristiwa tersebut.
Kejadian Serupa
Sebelumnya empat dua bulan lalu di Kabupaten tetangga OKU Selatan juga terjadi perisitiwa anak membunuh ibu.
Edian Saputra (23 tahun), warga Desa Kemu Dusun I Kecamatan Pulau Beringin Kabupaten OKU Selatan sempat meminta uang sebelum membunuh Ibunya Marlina (40 tahun).
Edian membunuh ibunya yang sedang mencuci baju di kamar mandi Senin (25/2/2019) sekitar pukul 09.00.
Hal itu diungkapkan Kapolres OKU Selatan didampingi Kasat Reskrim melalui Kapolsek Pulau Beringin IPTU Herry Sulistio SE dikonfirmasi Selasa (26/2/2019), mengatakan sang anak sempat meminta uang kepada ibunya untuk membeli parang.
Menurut Herry, parang yang mau dibeli itu untuk keperluan menebas kebun.
Namun korban yang sedang mencuci tidak menyanggupi permintaan pelaku dan tetap melanjutkan pekerjaannya mencuci baju.
"Ketika permintaannya tidak direspon oleh ibunya, sekitar sepuluh menit kemudian memukul kepala ibunya hingga 10 kali dan menyebabkan korban meninggal dunia," katanya.
Lokasi Kecamatan Pulau Beringin
Dikatakan Herry, saat kejadian posisi rumah korban hanya tinggal berdua.
Sedangkan suami korban sedang berada di kebun untuk menebas.
Sementara adik-adik pelaku sedang sekolah sehingga ketika kejadian tidak ada yang menghalangi pelaku.
"Setelah pelaku memukul ibunya hingga meninggal, tetangga korban ada yang melihat dan langsung memberitahukan kepada warga bahwa pelaku telah memukul ibunya. Warga kemudian langsung mendatangi lokasi dan mengamankan pelaku di balai desa," katanya.
Setelah pelaku diamankan warga lanjut Herry, mereka kemudian menghubungi pihak kepolisian yang langsung menuju lokasi untuk menjemput pelaku.
"Saat ini pelaku masih di Mapolsek untuk pemeriksaan lebih lanjut. Setelah selesai akan dilimpahkan ke Polres."
"Sedangkan untuk kejiwaan pelaku belum bisa dipastikan apakah mengalami gangguan atau tidak karena terlebih dahulu harus dilakukan serangkaian pemeriksaan oleh ahli jiwa," katanya.