Berita Palembang
Pedagang di Palembang Banjir Pesanan dari Peserta Apel Wanita Berkebaya dan Kain Jumputan
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Kegiatan pemecahan rekor MURI wanita berkebaya dan kain jumputan terbanyak akan di gelar 10 April 2019
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Kegiatan pemecahan rekor MURI wanita berkebaya dan kain jumputan terbanyak akan di gelar 10 April 2019.
Acara yang diselenggarakan Tribun Sumsel dan Sriwijaya Post ini dilaksanakan di lapangan Kantor Pemprov Sumatera Selatan.
Hingga kini peserta yang akan mengikuti gelaran tersebut sudah mencapai sekitar 3.500 orang.
Peserta terdiri dari berbagai kalangan mulai dari ASN, pegawai bank, mahasiswi, pelajar, dan komunitas.
Kegiatan ini juga memberikan dampak positif terhadap pedagang kain jumputan di Palembang.
Penjualan mereka meningkat pesat sejak beberapa hari terakhir.
• Jambore Kopi Sriwijaya, Undang Tiga Ribu Pecinta Kopi Tanah Air Nikmati Kopi Lahat
• Pengumuman 28 Besar Kandidat Kartini Milenial Award 2019, Andakah yang Lolos ?
"Biasanya semua item jumputan kita hanya terjual 5 sampai 8 pcs, tapi semenjak seminggu terkakhir satu hari bisa habis 25 pcs rok jumputan," ungkap Rika pegawai Kaban Songket di Komplek Ilir Barat Permai, Jalan Radial Palembang, Senin (1/4/19).
"Yang dateng rame ibu-ibu mereka cari rok yang susuai sama kebaya untuk rekor muri katanya," tambahnya.
Wanita 26 tahun tersebut juga menjelaskan event ini membuat toko tempatnya bekerja kebanjiran orderan dan omzet meningkat.
"Yah kalau kemarin sehari cuma 1 jutaan lah kalau dari seminggu lah sampai hari ini lebih dari itu pokoknya puas banget lah," katanya.
"Bahkan dari mereka request desain dan motif nanti mereka ambil, saat ini kita terima 20 pesanan dari.peserta pemecahan rekor muri, dan kita jahit untuk yang di pajang, karena habis pajangannya," ungkapnya puas.
• Mobil Ditembaki Polisi di Banyuasin-Palembang, Sempat Lolos Tapi Dibekuk Polisi di Air Batu
• Beda dari Nella Kharisma, Kisah Asmara Via Vallen Ceritakan Hal Ini Pernah Bikin Patah Hati
Masih kata Rika, sebelumnya toko Kaban colection tutup pada pukul 16.30 namun beberapa terakhir ia selalu pulang malam.
"Kita jam 4 sore itu sudah tutup nah seminggu terakhir tidak bisa, karena ibu-ibu ASN baru pulang kerja jadi banyak seliweran, akhirnya tutup jam 6, itu pun masih lanjut di pesan whatshapp," katanya.
Hal yang sama juga di sampaikan Elis, pegawai Toko Lai Bana Colletion yang merasakan ramainya konsumen sejak Jumat tadi.
"Jumat itu sekitar jam 2 an luar biasa ramenya dateng semua itu katanya buat apel tanggal 10, apalagi weekend kita kan buka dua, ada batik juga jadi pegawai batik bantuin ke kain jumputan," katanya.
Elis menjelaskan rok jumputan model A paling banyak diburu peserta apel wanita berkebaya dan kain jumputan terbanyak.
"Mereka tidak janjian tapi kalau di toko Lai Bana ini yang paling banyak mereka cari ini yang model A jadi pinggangnya itu karet bahan katun full motif," jelasnya.
"Selain itu ada juga rok lilit, nah kalau ini banyak anak muda yang cari karena motifnya tidak begitu ramai namun warnanya lebih gerli lebih banyak,"tambahnya.
Ada warna merah terang, jingga hitam nerah muda dan warna-warna terang lainnya.
• Terlihat Akur, Anak Kandung Krisdayanti, Aurel Sering Rebutan dengan Ashanty, Terungkap Alasannya
• Jokowi dari Sorong Papua Langsung Kampanye ke Palembang, Disambut Arak-arakan
"Bukan cuma rok baju model kutu baru juga banyk diborong, baju ini memang seperti kebaya kartini tapi tidak beruka namu modelnya itu sangat sesuai dengan tema," ujarnya.
"Mereka pesan seragam yang paling laris itu baju kutu baru warna hijau sudah habis sekitar 100 pcs, dan ada juga model brukatnya," tambahnya.
Sementara itu Rina (38 tahun), seorang peserta pemecahan rekor MURI wanita berkebaya dan kain jumputan menyempatkan diri membeli rok dengan temannya.
Pegawai dinas ini mengungkapkan, harus dapat yang dicari karena waktu sudah tidak banyak.
"Bajunya saya sudah ada warna kuning karena warnanya sudah terang pengen rok yang kalem, tapi susah carinya," katanya.
"Tapi yang dijual motif dan warnanya rame semua bingung saya mau yang bagaimana, karena bajunya kami ber 10 sama tapi roknya beda-beda," tambahnya.
Masih kata Rina bahwa ia sudah membeli sepatu dan kaca mata hanya rok saja yang belum
"Pokoknya saya sudah beli kemaren pas abis gajian sekalian jalan nah roknya ini belum ketemu-ketemu saya, paling kalau sempat nanti aku minta jahitin ajalah," katanya pasrah.
Berbeda dengan Rina, Hety justru puas karena pakaian jumputan dan kebaya yang ia cari semuanya ada sesuai dengan keingannya.
"Atasanya aku nanti warna hijau, roknya model A ada warna hijaunya sedikit ini baru dapet pokoknya siap," ujarnya.
"Temen bilang cari disini kemarin gak sempet jadi hari ini takut kehabisan alhamdullilah masih kebagian, ini saja pajangan yang aku ambil," tutupnya.