Berita Sumatera Selatan

5 Kasus Besar dan Menghebohkan di Sumatera Selatan 3 Bulan Terakhir, Semua Korban Perempuan

Namun di tiga bulan pertama tahun ini, sudah ada 5 kasus kriminal yang sangat menyita perhatian masyarakat Sumatera Selatan.

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Prawira Maulana
AGUNG DWIPAYANA/TRIBUNSUMSEL.COM
Nang dan Hendri dua pembunuh Melinda Zidemi saat konferensi pers duduk di kursi roda dan masih diinfus. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Tahun 2019 telah berjalan beberapa bulan.

Namun di tiga bulan pertama tahun ini, sudah ada 5 kasus kriminal yang sangat menyita perhatian masyarakat Sumatera Selatan.

Kelima kasus kriminal tersebut semuanya terjadi pada perempuan, mulai dari ibu dan anak, mahasiswa, janda, bidan hingga calon pendeta.

Begitu besarnya perhatian publik terhadap kasus-kasus kriminal tersebut, hingga Polda Sumatera Selatan turun tangan langsung menanganinya.

Berikut ini TribunSumsel.com merangkum 5 kasus kriminal yang menggemparkan Sumatera Selatan di awal tahun 2019.

1. Pembunuhan Ibu dan Anak di Pagaralam

Kasus kriminal yang pertama adalah pembunuhan ibu dan anak di Pagaralam.

Sebenarnya pembunuhan ini terjadi pada 25 Desember tahun lalu. Namun kasus tersebut terus bergulir karena para pelaku melarikan diri dari kejaran polisi.

Ponia (39) dan putrinya Selfia (13) dihabisi tiga pelaku. Mereka adalah Tika Herli, Riko Apriadi dan Jefri Saputra.

Tika merupakan teman dekat Ponia. Pembunuhan itu berawal saat Tika menipu Ponia. Tika meminjam kartu ATM milik Ponia.

Korban yang gaptek alias gagap teknologi merasa tidak curiga sama sekali, sampai akhirnya dia tahu bahwa saldonya dikuras oleh Tika sebesar Rp 45 juta.

Ponia lantas menagih uang itu kepada Tika. Namun, Tika justru kesal ditagih. Emosinya membuncah.

Dia lantas mengajak dua temannya untuk membunuh Ponia dan anaknya.

Setelah sempat buron selama sepekan, ketiga pelaku akhirnya diringkus tim reserse Polres Pagaralam di Jakarta pada 3 Januari lalu.

Inilah Foto Wajah Para Pembunuh Bidan Betti, Keponakan Sewa Pembunuh Bayaran yang Diketuai Sekdes

2. Pembunuhan Sadis dengan Cara Dibakar

Kasus pembunuhan yang kedua menewaskan Inah Antimurti (20), seorang janda satu anak di Muaraenim.

Motif pembunuhan tersebut juga berawal dari masalah utang. Inah diduga punya utang sebesar Rp 5 juta kepada tersangka yang bernama Asri Marli.

Asri kemudian menyuruh Inah untuk datang ke rumah kontrakannya.

Asri tidak sendiri di rumah itu. Sudah ada empat orang lain yakni Feri, Abdul Malik dan dua orang yang masih berusia di bawah umur yakni FB (18) dan DP (16).

Di sana, Inah diperkosa. Korban sempat melawan, namun kemudian dipukul menggunakan balok kayu hingga tewas.

Meski nyawanya sudah melayang, para pelaku kembali memerkosa Inah.

Setelah itu, jasad Inah dinaikkan ke mobil pikap dan dibuang di sebuah rawa di Ogan Ilir.

Tak sekadar dibuang, jasad Inah juga dibakar oleh pelaku.

Video : Begini Inah Dibunuh Dan Dibakar Oleh Asri dan Empat Pelaku Lainnya

3. Mahasiswi di Muaraenim Tewas Dibunuh Setelah Diperkosa

Kasus pembunuhan sadis di Sumatera Selatan selanjutnya, menewaskan mahasiswi salah satu perguruan tinggi negeri di Palembang, Fatmi Rohanayanti.

Fatmi yang masih berusia 20 tahun ditemukan tewas tanpa busana di sebuah kebun di Muaraenim.

Fatmi tewas di tangan residivis kelas kakap bernama Upuzan alias Sairun.

Fatmi yang dalam perjalanan pulang usai mengantar ibunya, dihadang oleh Sairun.

Pelaku sempat memerkosa Fatmi. Setelah itu, Fatmi dicekik hingga tewas. Sairun lantas kabur membawa kabur motor Fatmi.

Pria yang pernah mendekam di Lapas Nusakambangan itu akhirnya dapat ditangkap polisi.

4. Pencabulan dan Perampokan Bidan di Ogan Ilir

Kasus kriminal yang menghebohkan Sumatera Selatan di awal tahun 2019 yang terakhir, ialah kekerasan seksual dan perampokan terhadap seorang bidan berinisial Y di Pemulutan, Ogan Ilir.

Awalnya, Y sempat dikabarkan diperkosa oleh pria tidak dikenal.

Namun polisi tidak menemukan jejak pemerkosaan di tempat kejadian perkara, maupun dari hasil visum terhadap korban.

Belakangan diketahui, korban ternyata dicabuli oleh seorang pria yang ingin merampok di pos kesehatan desa tempat bidan Y menginap.

Kepastian itu didapat setelah pelaku bernama Royhan dan seorang penadah barang curian bernama Marozi, berhasil diciduk tim Jatanras Polda Sumsel pada 18 Maret lalu.

Dari pengakuan pelaku terungkap, jika ia sempat mencoba memperkosa korban.

Namun karena korban melawan, pelaku hanya sempat menggerayangi tubuh korban, lalu mengambil uang serta handphone korban.

Pengakuan Perampok dan Pencabul Bidan YL: Saya tahu Suaminya Jarang Pulang

5. Pencabulan dan Pembunuhan Calon Pendeta Muda di OKI

Yang terhangat ialah pembunuhan terhadap calon pendeta Melinda Zidemi alias Melindawati Zidoni (24).

Ia merupakan calon pendeta di Kamp Divisi 5, Dusun Sungai Baung, Desa Bukit Batu, Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Melinda dihabisi oleh dua orang pemuda warga setempat, Nang (20) dan Hendri (18) yang mengaku sakit hati direndahkan korban saat Nang mencoba mengungkapkan perasaan cintanya.

Berdasarkan keterangan para tersangka dan hasil penyelidikan polisi, korban dihabisi pada Senin (25/3/2019) lalu.

Mayat korban pun ditemukan keesokan harinya di sebuah perkebunan sawit desa setempat.

Tidak sampai 2x24 jam setelah pembunuh keji itu, polisi berhasil meringkus kedua tersangka beserta barang bukti barang-barang berharga milik korban.

Kedua tersangka pun terancam hukuman mati.

Fakta Baru Pembunuhan Calon Pendeta Melinda Zidemi di OKI, Seminggu Memata-matai Korban

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved