Ceramah Ustadz Abdul Somad Soal Mimpi dan Mantan: Jangan Pernah Memikirkan Mantan, Terbawa Mimpi

setan akan menggoda manusia dari segala penjuru, baik depan, belakang, kanan, kiri atas dan sebagainya.

Editor: Prawira Maulana

Mengenai mimpi juga dibahas Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah) melalui situs konsultasisyariah.com. Ustadz Ammi menyampaikan satu hadits yang diriwayatkan Bukhari dari Abu Hurairah RA, yang lebih kurang artinya:

Mimpi itu ada tiga macam: bisikan hati, ditakuti setan, dan kabar gembira dari Allah.”

Dari hadits ini, diketahui macam-macam mimpi dimaksud. Pertama berasal dari bisikan hati, kedua dari setan dan ketiga datang dari Allah.

Mimpi yang datang dari bisikan hati dan setan biasanya, tidak runtut perjalanannya. Terkadang, seseorang berada di satu tempat dengan latar tertentu, kemudian tiba-tiba dia pindah ke tempat lain, yang sama sekali tidak memiliki hubungan dengan tempat yang pertama.

Jenis mimpi yang ketiga adalah kabar gembira dari Allah Swt. Mimpi ini adalah mimpi yang berisi sesuatu yang baik dan menggembirakan kaum muslimin.

Meski begitu, mimpi yang merupakan kabar gembira dari Allah itu tidak bisa disebut wahyu. Karena itu, mimpi tersebut tidak boleh dianggap sebagai bagian dari syariat. Syariat tidak boleh ditambahi maupun dikurangi dengan mimpi.

Dengan demikian, mimpi tidak bisa menjadi dalil untuk melakukan satu amal yang tidak ada tuntunannya.

"Betapa banyak manusia yang disesatkan oleh setan dengan mengajaknya bermimpi melakukan satu ibadah yang tidak ada tuntunannya dalam syariat, kemudian setelah dia bangun, ibadah dianggapnya sebagai bagian dari wahyu Allah. Padahal, aslinya adalah tipuan setan," katanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved