Ceramah Ustadz Abdul Somad Soal Mimpi dan Mantan: Jangan Pernah Memikirkan Mantan, Terbawa Mimpi
setan akan menggoda manusia dari segala penjuru, baik depan, belakang, kanan, kiri atas dan sebagainya.
Ceramah Ustadz Abdul Somad: Jangan Pernah Memikirkan Mantan, Nanti Terbawa Mimpi
TRIBUNSUMSEL.COM - Ketika tidur, kita semua pasti pernah bermimpi. Ada kalanya mimpi itu membuat kita senang karena mengandung yang baik-baik, ada kalanya juga menakutkan. Lalu, dari manakah mimpi itu datang?
Hal ini pernah ditanyakan salah seorang dari jemaah yang mendengarkan ceramah Ustadz Abdul Somad (UAS).
Rekaman ceramah dimaksud bisa disimak melalui beberapa akun Youtube, salah satunya milik Lentera Islam.NET yang dipublikasikan 13 Januari 2019 lalu.
"Apakah mimpi itu dirancang oleh Allah atau dirancang oleh setan?" kata UAS membacakan pertanyaan jemaah yang tertulis di kertas.
Seperti diketahui, UAS biasanya menjawab pertanyaan jemaah yang ditulis melalui secarik kertas setiap kali mengisi majelis taklim atau tabligh akbar.
Selanjutnya, UAS menjelaskan, mimpi itu ada tiga macam. Pertama mimpi yang datang dari Allah dan disebut ilham.
Kedua, mimpi yang datang dari setan, disebut waswasah.
Ketiga proses berpikir di waktu siang yang tak selesai sehingga terbawa di waktu tidur.
"Maka jangan pernah memikirkan mantan. Takutnya malam tersebut, 'yaaang', oh, yaang', kata istrinya, 'aku di sini Bang,' bukan engkau, tapi mantan,' nah, habis, pindah periuk ke tempat tidur," kata UAS disambut gelak tawa jemaahnya.
Menurut UAS, kalau mimpi tentang sesuatu yang menakutkan, maka itu dipastikan dari setan. Karena itu, Islam mengajarkan membaca doa sebelum tidur.
"Baca al-Fatihah satu kali, al-Ikhlas tiga kali, al-Falaq satu kali dan Ayat Kursi satu kali. Lalu tiupkan ke dua telapak tangan, kemudian usapkan ke muka dan kepala untuk menjaga dari gangguan setan, sihir, santet ,dan macam-macam black magic," kata UAS.
UAS mengatakan, mimpi yang buruk adalah pekerjaan setan. Seperti banyak dijelaskan dalam Alquran, setan akan menggoda manusia dari segala penjuru, baik depan, belakang, kanan, kiri atas dan sebagainya.
"Itu memang SOP setan. Kalau dia (setan) baik berati, setan tobat. Ada setan taubat? Ada, nama komunitasnya jin. Jin terbagi dua, ada jin baik namanya jin Islam, ada jin tak baik namanya jin kafir."
"Tapi ada juga jin yang kerjanya tak jelas. Itulah jin yang di pohon-pohon, sumur-sumur tua, ini namanya jin non job. Biasanya juga nongkrong-nongkrong di warung kopi sambil maen gaple, nah itu tak jelas," kata UAS.
Mengenai mimpi juga dibahas Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah) melalui situs konsultasisyariah.com. Ustadz Ammi menyampaikan satu hadits yang diriwayatkan Bukhari dari Abu Hurairah RA, yang lebih kurang artinya:
“Mimpi itu ada tiga macam: bisikan hati, ditakuti setan, dan kabar gembira dari Allah.”
Dari hadits ini, diketahui macam-macam mimpi dimaksud. Pertama berasal dari bisikan hati, kedua dari setan dan ketiga datang dari Allah.
Mimpi yang datang dari bisikan hati dan setan biasanya, tidak runtut perjalanannya. Terkadang, seseorang berada di satu tempat dengan latar tertentu, kemudian tiba-tiba dia pindah ke tempat lain, yang sama sekali tidak memiliki hubungan dengan tempat yang pertama.
Jenis mimpi yang ketiga adalah kabar gembira dari Allah Swt. Mimpi ini adalah mimpi yang berisi sesuatu yang baik dan menggembirakan kaum muslimin.
Meski begitu, mimpi yang merupakan kabar gembira dari Allah itu tidak bisa disebut wahyu. Karena itu, mimpi tersebut tidak boleh dianggap sebagai bagian dari syariat. Syariat tidak boleh ditambahi maupun dikurangi dengan mimpi.
Dengan demikian, mimpi tidak bisa menjadi dalil untuk melakukan satu amal yang tidak ada tuntunannya.
"Betapa banyak manusia yang disesatkan oleh setan dengan mengajaknya bermimpi melakukan satu ibadah yang tidak ada tuntunannya dalam syariat, kemudian setelah dia bangun, ibadah dianggapnya sebagai bagian dari wahyu Allah. Padahal, aslinya adalah tipuan setan," katanya.