Pemerkosaan Bidan di Ogan Ilir
Direktur Kriminal Umum Polda Sumsel Temui Korban Dugaan Salah Tangkap Kasus Pemerkosaan Bidan
Kasus dugaan salah tangkap yang terjadi pada Ari Ismail yang merupakan warga Ogan Ilir Sumsel, hingga kini masih belum jelas siapa pelakunya
Penulis: M. Ardiansyah |
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Kasus dugaan salah tangkap yang terjadi pada Ari Ismail yang merupakan warga Ogan Ilir Sumsel, hingga kini masih belum jelas siapa pelakunya.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel Kombes Pol Yustan Alpiani ketika dikonfirmasi mengenai adanya korban salah tangkap, enggan berspekulasi mengenai hal tersebut.
"Saya sudah mengecek dan menemui korban di Rumah sakit Bhayangkara dan juga menemui kedua orangtuanya. Dari hasil keterangan korban, ia sendiri belum mengetahui siapa yang melakukan hal tersebut kepadanya" jelas Yustan, Minggu (24/2/2019).
Saat ini, pihaknya bersama jajaran masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus yang menimpa korban Ari Ismail hingga mengalami luka dan harus dirawat di rumah sakit.
• Antisipasi Kejahatan, Bidan Desa di Prabumulih Ini Selalu Minta Temani Setiap Pergi ke Rumah Pasien
• Perjuangan Bidan Daerah Terpencil Muratara, Dijemput Tengah Malam Pakai Perahu, Gaji Rp 750 Ribu
"Kami masih melakukan penyelidikan. Sudah ya, itu saja," pungkasnya.
Korban Ari Ismail yang diduga menjadi korban salah tangkap ditemukan tergeletak di Kecamatan Rambutan, Banyuasin.
Ia mengalami sejumlah luka hingga harus dirawat ke Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.
Oknum Beri Bantuan
Ari Ismail korban salah tangkap atas dugaan perampokan dan pemerkosaan bidan YL di Pemulutan, masih dalam perawatan intensif di Rs Bhayangkara, Minggu (24/2/19).
Hingga saat ini keluarga dan kerabat dekat terus berdatangan untuk membesuk dan mengetahui perkembangan kesehatan Ari.
Berdasarkan keterangan kerabat dekat Ari Ismail yang tidak mau disebutkan namanya, keluarga menerima bantuan dana dari seorang oknum.
"Iya kita sudah menerima etikat baik dari mereka (oknum), keluarga terutama anak dan istrinya diberikan uang," katanya.
Ia tak bisa menyebutkan nominalnya, hanya saja keluarga mengucapkan terimakasih dan cukup terbantu apalagi untuk Ari yang memang tulang punggung keluarga.
• Jadwal Final Piala AFF U22 2019, Selasa (26/2/2019) Pukul 18.30 Indonesia Lawan Thailand/Kamboja
• Hasil Grand Final Proliga 2019 : Surabaya Bhayangkara Samator Juara Usai Kalahkan Jakarta BNI 46
Sementara itu Kapolda Sumsel Zulakrnain Adinegara menyampaikan keprihatinannya atas kejadian yang menimpa Ari.
"Saya ikut prihatin, terhadap sauadara Ari yang katanya dibawa paksa oleh oknum polisi dan ditemukan dengan mulut ditutup lakban harus mengakui pemerkosaan Bidan tersebut," ungkapnya di RS Bhayangkara, Minggu (24/2/19).
"Kalau memang ini dilakukan oleh satuan polisi, ini aib saya pasti saya tanggung jawab dan tidak akan ditutup-tutupi," tegasnya.
Masih kata Zulkarnain meski begitu informasi masih belum jelas, Ari tidak menjelaskan yang menangkapnya adalah kesatuan polisi tapi hanya orang yang tidak dia kenal.
"Kenapa kita menduganya polisi hanya karena pada saat penangkapan, informasinya yang nangkep itu bilang 'dibawa ke Polda' itu saja," ujarnya.
"Akan tetapi saya selidiki, akan terus diungkap kasus ini tidak boleh dibiarkan seperti itu saja, apalagi ada korban salah tangkap seperti ini," tambahnya.
Banyak Kejanggalan
Kasus Bidan YL Diperkosa di Ogan Ilir (OI) Ada Kejanggalan, Ari Ismail Malah Disiksa Disuruh Ngaku
Banyak kejanggalan ditemukan Kepolisian Polda Sumatera Selatan dari kasus pemerkosaan yang dialami oleh seorang bidan di Ogan Ilir Selasa (19/2/2019) lalu.
Bidan YL sebelumnya mengaku diperkosa dan dirampok saat tengah tidur di kamarnya bersama dengan sang anak.
Namun, menurut penjelasan pihak kepolisian, tidak ada bukti pemerkosaan dari hasil pemeriksaan ilmiah yang dilakukan polisi.
Tak hanya itu, polisi juga mengaku kesulitan menemukan jejak atau bukti adanya pelaku di rumah korban.
• 5 Artis Cantik Ini Pernah Disiksa Pacarnya, Jill Gladys, Ardina Rasti Bahkan Ada yang Memar Lebam
• 150 Nama Bayi Perempuan Islami dan Modern yang Bermakna Baik, Lengkap dengan Artinya
Belum usai kejanggalan soal kesaksian korban, ada oknum polisi yang menangkap seorang warga Ogan Ilir dan memaksanya mengaku bahwa, warga tersebut adalah pelaku pemerkosan bidan YL.
Warga Ogan Ilir yang ditangkap oleh oknum tak dikenal itu bernama Ari Ismail (25).
Ia sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara akibat luka yang didapatkannya.
Berdasarkan kesaksian Ari, ia mengaku dicegat dan dipaksa oleh orang tidak dikenal untuk ikut pergi bersama mereka.
"Saya habis beli rokok, waktu mau pulang dicegat di depan rumah teman saya. Saya lagi di sana. Di masukan ke dalam mobil," ungkap Haris, Sabtu (23/2/2019).
Selama perjalanan itu, Ari dipaksa mengaku sebagai pelaku pemerkosa bidan YL.
Merasa tak melakukan tindakan keji itu, Ari terus membantah tuduhan yang ditujukan padanya.
Bantahan yang diberikan oleh Haris itu, membuatnya menerima siksaan dari oknum tak dikenal itu.
• Kisah Daniel Bermodal Rp 100 Ribu Bisa Hidup Setahun, Selain itu Cari Makan Dari Sampah Tetangga
• Anggota Subdit Jatanras Polda Sumsel Briptu Agus Ditusuk Kawanan Preman Saat Kejar Pelaku Pembunuhan
"Dipaksa ngaku aku. Aku bantah, jawab tidak. Ada sekitar sejaman lebih saya di dalam mobil tangan diborgol," kata Ari.
Tak hanya dijelaskan oleh Ari, saksi mata yang ada di lokasi penculikan juga turut memberikan informasi.
Seorang saksi, KM (25) melihat secara langsung saat Ari dibawa secara paksa.
Bahkan ada dua kali tembakan ke udara dan satu tembakan ke tanah yang dilakukan oleh oknum tersebut.
KM mengaku, Ari dibawa paksa oleh orang yang menggunakan dua mobil dan 3 sepeda motor.
"Ada dua mobil. Innova warna telur bebek sama Avanza putih. Sisanya naik motor. Yang menyetop Ari 2 orang naik motor RX King," kata KM.
"Lalu dia dimasukan ke mobil. Motor saya yang lagi dibawa sama Ari juga dibawa pergi, saya tanya mau dibawa kemana. Dijawab, ke Polda. Karena kami baru saja pulang dari mengangkut batu dari Gasing," ujarnya.