Pemerkosaan Bidan di Ogan Ilir
Ari Ismail Disiksa dan Disuruh Ngaku Perkosa Bidan YL di Ogan Ilir Masih Dirawat, Ini Kondisinya
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Ari Ismail korban salah tangkap atas dugaan perampokan dan pemerkosaan masih dalam perawatan intensif di Rs Bhayangkara,
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Ari Ismail korban salah tangkap atas dugaan perampokan dan pemerkosaan masih dalam perawatan intensif di Rs Bhayangkara, Minggu (24/2/19).
Hingga saat ini keluarga dan kerabat dekat terus berdatangan untuk membesuk dan mengtahui perkembangan kesehatan Ari.
Iwan keluarga korban mengungkapkan hingga saat ini kesehatan Haris cukup stabil.
"Masih sama seperti kemarin, belum ada perkembangan, dia belum bisa berbicara banyak, ia hanya melihat kalau ada keluarga yang datang," katanya.
"Keluarga turut prihatin sama kejeadian yang menimpa Ari, untuk kita berikan support dan semoga cepat pulih kesehatannya, dan masalah ini cepat selesai," tambahnya
Pantauan Tribun Sumsel, ruang rawat Ari sudah dipindahkan dari ruangan sebelumnya atas permintaan keluarga guna untuk ketenangan pasien dan keluaraga.
Habis Beli Rokok, Hari Ismail Dipaksa Ngaku Sebagai Pemerkosa Bidan YL di Ogan Iir (OI), Ia Disiksa
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Ari Ismail Dipaksa Ngaku Sebagai Pemerkosa Bidan YL di Ogan Iir (OI)
Ia mengaku dianiaya dan ditemukan warga di Kecamatan Rambutan, Kondisi Hari Ismail (25) lemas tak berdaya.
Ia ditemukan tergeletak dengan mata tertutup lakban dan penuh luka di sekujur tubuh.
Haris hanya dapat menjawab pelan sambil menahan sakit ketika ditanya.
Matanya belum bisa dibuka akibat mengalami luka lebam di wajahnya.
Bapak satu anak tersebut menceritakan dengan pelan bagaimana kasus yang menimpanya pertama Kali.
"Saya habis beli rokok, waktu mau pulang dicegat di depan rumah teman saya. Saya lagi di sana. Di masukan ke dalam mobil," ungkapnya menceritakan kejadian dirinya ditangkap.
Dalam perjalanan tersebut, dirinya dipaksa mengaku sebagai pelaku pemerkosa bidan YL.
Hari berusaha membantah setiap tuduhan terhadap dirinya.
• Ada Kejanggalan Dalam Kasus Bidan Diperkosa di Ogan Ilir, Tidak Temukan Sperma, Ada Baju yang Dicuci
Berbagai siksaan datang saat dirinya membantah setiap pertanyaan.
"Dipaksa ngaku aku. Aku bantah, jawab idak. Ada sekitar sejaman lebih saya di dalam mobil tangan diborgol jelasnya lemas," ungkapnya.
Keluarga Haris baru mengetahui kejadian sehari setelah korban dibawa pergi orang tidak dikenal.
Informasi tersebut didapat dari Kepala Desa, Kamal, Kecamatan Pumulutan Barat.
"Uji kades tobok (aku) ke Palembang. Bujang tobok di RS Bhayangkara sekarang, masuk rumah sakit," ungkap ibu korban Hasanah (60) menirukan omongan kades.

Dia mengaku lemas mengetahui anaknya menderita luka lebam di sekujur tubuh.
Tangan, kaki, dan wajah serta mata yang mengeluarkan darah.
Pergelangan tangan kiri dan kanan Haris pun mengalami luka seperti bekas jeratan.

"Babak belur Haris dipukulin. Saya enggak tau siapa yang mukulin, saya hanya minta kasus ini diusut.
Salah seorang saksi mata, yang merupakan teman korban Krisna Murdani (25) melihat bagaimana korban dibawa secara paksa.
Dua tembakan ke udara dan satu tembakan ke tanah membuat geger warga.
Pasalnya, saat ditangkap Krisna menyaksikan teman satu profesinya tersebut dibawa polisi.
Saat ditangkap, 2 mobil dan 3 motor menjemput paksa korban Haris.
"Ada dua mobil. Innova warna telur bebek sama Avanza putih. Sisanya naik motor. Yang menyetop hari 2 orang naik motor RX King. Lalu dia dimasukan ke mobil. Motor saya yang lagi dibawa sama Hari juga dibawa pergi."
"Saya tanya mau dibawa kemana. Dijawab, ke Polda. Karena kami baru saja pulang dari mengangkut batu dari Gasing," ujarnya.

Haris sempat meminjam motor milik Krisna untuk membeli rokok.
Keduanya baru saja makan-makan di rumah Krisna. Kedua teman tersebut, belum lama pulang mengantar batu split dari Gasing ke proyek Tol Kayuagung.
"Kami beduo gawe ngangkut Batu, kami nih supirnyo. Dari hari sabtu, (16/2) kami di Kayuagung. Balek itu Kamis (21/2), baru istirahat kejadian dio dibawak. Tangan diborgol dimasuke dalam Mobil."
"Karena kejadian itu, motor aku jugo dibawak. Motor Revo BG 5719 JY," ujarnya.
Pihak keluarga hingga saat ini masih menunggu itikat baik pihak yang terlibat penculikan terhadap Haris.
"Kami ingin pihak yang terlibat bertanggung jawab. Tolong diobati, kami dak bakal nuntut secara hukum. Kalau ada itikad baik. Kami sudah lapor ke Polda informasi awal diculik wong," ungkapnya.
Kabar Terbaru Bidan YL
Bidan YL (27) yang diduga menjadi korban pemerkosaan sekaligus perampokan di rumah dinas bidan daerah Ogan Ilir hingga saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara, Sabtu (23/2/2019).
Pantauan Tribunsumsel.com di lapangan, sejumlah pihak keluarga masih terlihat hilir mudik menemani bidan YL saat menjalani perawatan.
Mertua bidan YL yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa saat ini keadaan menantunya tersebut sudah mulai berangsur membaik.
"Iya dia (bidan YL) sudah lebih sekarang. Sudah mulai ada perkembangan,"ungkap dia saat ditemui di RS Bhayangkara.
Pria paruh baya dari dari awal selalu mendampingin menantunya yang kini tengah di rawat tersebut mengatakan, saat ini pihak keluarga sedang fokus pada pemulihan bidan YL.
Itulah mengapa, pihak keluarga tidak ingin memberikan komentar lebih dalam kasus ini. .
"Kalau mau tahu apa-apa tentang kasus ini silahkan tanyakan saja ke polisi saja. Kami sudah berikan keterangan yang lengkap sama mereka. Jangan tanya sama kami. Pokoknya keadaan mantu saya sekarang baik-baik saja. Itu yang kami tahu,"ungkap dia.
Saat ini, dikatakannya suami bidan YL juga masih setia mendampingi istrinya yang tengah menjalani proses pemulihan di RS Bhayangkara.
"Iya pasti selalu menemani istrinya. Tapi sekarang lagi sering bolak balik, lagi ada urusan penting,"ujarnya