Cerita Asintel Paspampres Mengawal Jokowi, Kunjungan Dadakan Hingga Presiden Tidur Selalu Dijaga
Demi keamanan Presiden sebagai kepala negara, Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) selalu setia melakukan pengamanan dan pengawalan
TRIBUNSUMSEL.COM - Demi keamanan Presiden sebagai kepala negara, Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) selalu setia melakukan pengamanan dan pengawalan.
Termasuk ketika Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke kampung nelayan di Tambaklorok, Jawa Tengah.
Cerita Jokowi yang mengaku hanya bersama sopir saat blusukan di Tambaklorok ini ramai diperbincangkan publik.
• Detik Detik Mengharukan Shakira Aurum Anak Denada yang Kena Leukimia Dijenguk Presiden Jokowi
• Presiden Jokowi Hadir di South Sumatera Millenial Road Safety Festival, Peserta 100 Ribu Orang
"Beliau ingin memahami sebetulnya apa yang terjadi, dari aspek yang lain kan ppasti sudah diperhitungkan. Berdua ke sana dengan Danpaspampres,
tapi kan satuan pengamannya ditanam sebelumnya oleh Danpaspampres," ucap Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (19/2/2019).
Masih menurut Moeldoko, pengamanan dilakukan secara diam-diam tanpa sepengetahuan Jokowi.
Paspampres kata dia, tidak ingin mengambil risiko jika presiden jalan sendiri tanpa pengawalan.
Teranyar Asintel Komandan Paspampres, Kolonel Kav Urip Prihatman juga menegaskan kunjungan dadakan pun, Paspampres selalu siaga mengawal karena ada pasukan stan by yang siap meluncur ke lokasi tertentu.
"Kalau masih bisa kami tetap kirim tim advance, tim pendahulu.
Oleh karena itu, Paspampres meski dadakan selalu ada pasukan yang siaga, yang setiap waktu ada, stand by terus. Perlengkapan siap, kendaraan siap.
Mungkin diluncurkan dulu beberapa anggota, yang penting sudah ada orang di lokasi, koordinasi," papar Urip, saat ditemui di Kantor Paspampres, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (22/2/2019).

Termasuk untuk kunjungan urgen, diungkapkan Urip pasti ada orang terdekat Komandan Grup yang terus melekat, supaya tidak terlalu ramai dan mencolok perhatian.
"Kalau lebih urgen ada orang terdekat, Dangrub harus melekat terus.
Seperti yang kemarin dadakan, supaya tidak terlalu ramai. Seperti kejadian waktu Gusdur, tiba-tiba keluar naik kijang. Bisa jadi Dangrub dan Danpaspampres jadi sopir," tegasnya.
Urip menambahkan dimanapun presiden berada, Paspampres harus ada.
Berbeda dengan protokoler yang ketika presiden istirahat, mereka bisa istirahat.
Sementara Paspampres harus tetap siaga sehingga wajar jika personel Paspampres banyak.