Pria di Kudus Bunuh Istrinya yang Baru Melahirkan, Buat Adegan Seolah-olah sang Istri Gantung Diri

Menutupi tindakan kejinya itu, Sugeng bahkan sampai membuat skenario bahwa sang istri tewas lantaran gantung diri

Screenshoot YouTube Tribun Jateng
Makam ibu muda bernama Dewi Murtosiyah (22) di Pemakaman Islam Mbah Gringsing Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, Kudus 

Sugeng (28) membunuh istrinya, Dewi Mustosiyah (22) yang baru saja melahirkan Jumat (8/2/2019).

TRIBUNSUMSEL.COM-Menutupi tindakan kejinya itu, Sugeng bahkan sampai membuat skenario bahwa sang istri tewas lantaran gantung diri.

Dikutip dari channel YouTube Admin Jurnalpantura, Kasatreskrim Polres Kudus, AKP Rismanto menjelaskan terkait kronologi pembunuhan tersebut.

"Sore Kamis (7/2/2019) terjadi cekcok, sampai kepala korban terbentur tembok sampai luka memar di sebelah kanan," kata AKP Rismanto.

AKP Rismanto juga menjelaskan bahwa pertengkaran antara keduanya belum juga usai sampai dengan Jumat (8/2/2019).

"Pagi jam 5 pada saat korban mau ke kamar mandi, menurut keterangan dari suaminya, korban didorong," kata AKP Rismanto Minggu (17/2/2019).

"Sampai terbentur kursi dadanya, sehingga mengakibatkan korban tidak sadarkan diri," lanjutnya.

Sugeng yang melihat kondisi istrinya itu kemudian panik, akhirnya ia membuat skenario seolah-olah sang istri meninggal lantaran gantung diri untuk menutupi tindakan kejinya.

"Karena panik, suaminya mengambil selendang diikatkan di bawah tangga kemudian korban ditarik, disandarkan di samping tembok dengan selendang itu lehernya dililitkan ke leher korban (selendangnya)," kata AKP Rismanto.

 Enggan Dimintai Tolong Urus Bayinya yang Baru Lahir, Pria di Kudus Aniaya dan Bunuh Istri

Satu jam setelahnya, ia kemudian berteriak minta pertolongan pada tetangganya.

"Setelah itu jam 6 pagi suaminya teriak-teriak minta tolong, akhirnya keluarga dan tetangga datang ke rumah si korban melihat kondisi korban sudah dalam keadaan meninggal," kata AKP Rismanto.

Kemudian keluarga Sugeng memanggil bidan di puskesmas untuk melakukan pemeriksaan terhadap korban.

"Jam setengah 8 salah satu dari pihak keluarga si suami menghubungi bidan Puskesmas sehingga datang 4 bidan melakukan pemeriksaan," terang AKP Rismanto.

Setelah jasad korban diperiksa oleh tim kesehatan, keluarga pelaku kemudian membawa jasad Dewi ke kampung halamannya di Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, Kudus untuk dimakamkan.

Aksi keji Sugeng rupanya tidak diketahui oleh keluarga korban sampai dengan pemakaman dilakukan.

Baru setelah 4 hari berlalu, keluarga korban merasa ada kejanggalan dari kematian Dewi.

 Pria di Kudus Bunuh Istrinya yang Baru Melahirkan, Terungkap setelah Makam Korban Dibongkar

Berdasarkan keterangan bidan yang memeriksa korban, keluarga juga mengaku mengetahui bahwa di jasad korban banyak ditemukan luka lebam dan juga memar.

Akhirnya keluarga korban memberanikan diri untuk membuat laporan ke kepolisian.

“Memang dari pihak korban melaporkan ke polisi empat hari setelah kejadian," kata Kasatreskrim Polres Kudus, AKP Rismanto, Minggu (17/2/2019).

Namun keluarga sempat ingin mencabut kembali laporannya, setelah kepolisian mengatakan harus membongkar makam Dewi.

"Dari pihak keluarga ingin menarik laporan karena terbentur masalah biaya bongkar kubur dan sebagainya. Tapi saya yakinkan semua akan kami tanggung,” kata Rismanto dikutip dari TribunJateng.com.

Setelah laporan dari keluarga masuk ke kepolisian, Polsek Undaan akhirnya melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait laporan tersebut.

Sugeng yang diduga menjadi penyebab kematian Dewi juga turut dimintai keterangan oleh kepolisian.

Awalnya Sugeng sempat enggan mengakui bahwa dirinya menganiaya sampai tega membunuh korban.

Makam ibu muda bernama Dewi Murtosiyah (22) di Pemakaman Islam Mbah Gringsing Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, Kudus
Makam ibu muda bernama Dewi Murtosiyah (22) di Pemakaman Islam Mbah Gringsing Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, Kudus (Tribun Jateng/ Rifqi Gozali)

 

 Ketua Komunitas Waria Palembang Ditemukan Tewas, Polisi Ungkap Ita Sempat Melakukan Perlawanan

Namun setelah polisi mengatakan bahwa akan melakukan pembongkaran makam Dewi, ia kemudian histeris dan menangis.

Sugeng juga langsung mengakui perbuatan keji yang dilakukannya itu.

“Saat itu juga suaminya menangis kalau bisa makam jangan dibongkar. Setelah itu dari pihak suami mengakui segala perbuatannya,” kata AKP Rismanto.

Akhirnya pada Minggu (17/2/2019), makam Dewi dibongkar di Pemakaman Islam Mbah Gringsing Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, Kudus.

Pembongkaran makam tersebut dimaksudkan oleh kepolisian agar dapat membantu proses penyelidikan.

Setelah dilakukan autopsi, diketahui bahwa di jasad korban ditemukan banyak luka lebam dan juga memar.

“Dari hasil autopsi ditemukan luka di dada sebelah kanan, ini lukanya cukup luas," kata AKP Rismanto.

"Kemudian luka memar di anggota gerak, resapan darah di paru-paru kanan, dan kulit kepala sebelah kanan yang diduga akibat kekerasan benda tumpul," lanjutnya.

 Demi Uang Rp 20 Juta, AD Terima Ajakan Rasyid Bunuh Arnold dan Buang Jasadnya ke Septic Tank

Motif Sugeng Bunuh Dewi

Dijelaskan oleh Kasareskrim Polres Kudus, AKP Rismanto Minggu (17/2/2019), Sugeng mengaku kerap cekcok dengan sang istri dikutip dari TribunJateng.com.

Sejak awal pernikahan 1 tahun lalu, Dewi dan Sugeng juga diketahui sudah berselisih paham.

Perselisihan rumah tangga Sugeng dan Dewi semakin menjadi-jadi ketika Dewi baru saja melahirkan pada 29 Januari 2019 lalu.

Diketahui, Dewi melahirkan dengan proses caesar sehingga membutuhkan beberapa waktu buat istirahat untuk tahap pemulihan.

Karena kondisi tubuh Dewi itulah, ia kerap meminta Sugeng untuk membantunya mengurus urusan rumah tangga.

Ia juga meminta Sugeng membantunya untuk mengurus bayi kecilnya yang berjenis kelamin laki-laki itu.

Satu di antaranya yakni mengganti popok atau mengambilkan pakaian untuk sang anak.

Akan tetapi, ia justru jengkel dan berujung menganiaya sang istri.

“Karena suaminya jengkel, maka itu dijadikan alasan suami melakukan penganiayaan kepada istrinya,” kata Kasatreskrim Polres Kudus, AKP Rismanto, Minggu (17/2/2019).

 Dua Keluarga di Palembang Cekcok hingga Berujung Pembacokan, Masalah Sudah Sejak Lama

Keluarga Sebut Dewi Kerap Dianiaya Suaminya

Menikah dengan Sugeng sejak satu tahun lalu, paman korban, Sholikin mengaku kerap memergoki tubuh Dewi penuh memar.

Namun menurut Sholikin Dewi jarang menceritakan tindakan kasar suaminya itu pada sang paman.

Dewi baru akan bercerita ketika paman atau anggota keluarganya itu memintanya.

“Dewi ini menikah dengan Sugeng duda anak satu. Setelah menikah Dewi sering cerita ke saya kalau suaminya sering marah," kata Sholikin dikutip dari TribunJateng.com.

"Tapi dia curhatnya kalau ditanya, misalnya saat saya melihat bekas luka di tangannya dia baru cerita, kalau tidak ditanya dia ya diam, tidak curhat apa yang dialami,” jelasnya Minggu (17/2/2019).

 (TribunWow.com)
Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved