Video

Video : Kisah Kenny Dan Anaknya Berkeliling Berjualan Buku, korban penipuan arisan online

Sore itu Keni bersama seorang anak kecil terlihat berdiri di sebuah toko roti di kawasan Demang Lebar Daun.

Penulis: Hartati |

Wanita berusia 21 tahun ini berharap mendapat untung dari buku yang dijualnya.

Tegar setiap hari diajaknya bukan demi mengharap belas kasih orang tapi karena tidak ada yang menjaganya di rumah.

Ibunya (nenek Tegar) juga berjualan buku di bawah Jembatan Ampera.

Keni setiap hari berjualan buku berpindah-pindah.

Kadang di kawasan simpang Polda, kampus dan seputaran PS, Demang lebar daun, Ramayana hingga pusat keramaian lainnya.

Sementara sang suami pergi bekerja ke Aceh dan tidak pernah pulang lagi sejak anaknya masih berusia enam bulan.

Sejak saat itu warga Kedukan 35 Ilir ini menjadi tulang punggung keluarga.

"Bukunya punya tetangga ambil barang dulu, pulang sore atau malam baru setor hasilnya. Sisa harga awal buku itulah upah saya," ujarnya.

Harga satu buku dikatakan Keni rata-rata Rp 15 ribu lalu dijualnya Rp 20-25 ribu.

Itupun tetap ada yang menawar seharga modal buku itu.

Tapi ada pula yang membeli dan melebihkan dari harga yang disebutnya. 
Setiap hari setidaknya dia harus bisa menjual minimal empat buku agar bisa membawa pulang uang.

Kalau tidak maka hanya penat yang dia bawa pulang bersama anaknya.

Meski susah dan terpaksa bekerja seharian, Keni enggan menegemis dan meminta belaskasihan orang lain.

Menurutnya rezeki itu selalu ada jalannya asalkan mau berusaha dan berdoa.

Dia juga bersyukur anaknya tidak rewel saat diajak menjajakan buku. Sehingga bisa tetap berjualan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved