Pemerkosaan Bidan Desa di Ogan Ilir

Kepiluan Bidan Diperkosa di Pemulutan Ogan Ilir, Masih Berstatus Honor, Polisi Temukan Bukti Baru

Sat Reskrim Polres OI langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi perampokan dan pemerkosaan bidan desa.

Editor: M. Syah Beni
Sripo/ Berry
TKP Pemerkosaan Bidan Desa di Ogan Ilir 

Saat kejadian, Saropah mengungkapkan pelaku masuk ke rumah dinas dengan cara mencongkel pintu belakang.

"Warga yang datang ke tempat kejadian bilang kalau pintu belakang yang dicongkel," ungkapnya.

"Saat itu keponakan saya sendirian. Biasanya ada bibik (pengurus polindes) juga disana. Tapi saat kejadian kebetulan lagi pulang kampung. Jadi cuma ponakan saya sama anaknya saja yang di rumah," ungkapnya.

Sementara, saat ditanya status pekerjaan YL, Saropah mengungkapkan keponakannya tersebut saat ini masih berstatus sebagai tenaga honorer.

"Dia masih honor sekarang," ucapnya.

Keluarga berharap pihak kepolisian dapat mengusut kasus ini hingga tuntas dan pelaku segera diamankan.

"Kami tidak mengerti soal pasal-pasal hukum. Itu pihak kepolisian yang tahu. Tapi kami sangat berharap semua pelaku bisa ditangkap dan diberikan hukuman setimpal," tegasnya.

Bidan desa OI yang diperkosa 5 orang tak dikenal saat ini di rawat di ruang melati, ruang rawat kebidanan RS Bhayangkara,  Rabu (20/2/2019)
Bidan desa OI yang diperkosa 5 orang tak dikenal saat ini di rawat di ruang melati, ruang rawat kebidanan RS Bhayangkara, Rabu (20/2/2019) (TRIBUNSUMSEL.COM/SHINTA DWI ANGGRAINI)

Terus Menangis

 YL (27) bidan desa diperkosa dan dirampok di rumah dinasnya di Polindes Desa Simpang Pelabuhan Dalam Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir (OI) Sumatera Selatan.

Bidan YL mengalami trauma psikis yang mendalam.

Bidan YL ibu satu anak ini, masih dalam tahap perawatan intensif.

Kasubbid Yanmeddokpol RS Bhayangkara Dr Yunita L. Mars mengungkapkan saat ini bidan YL kerap menangis pada orang yang menjenguknya.

"Korban kalau ketemu orang lebih banyak menangis. Itu kenapa saya minta serta mengimbau pada pihak keluarga dan rekan-rekannya untuk jangan terlalu banyak dulu yang menemui korban di ruangannya," kata dia saat ditemui di Ruang DVI RS Bhayangkara, Rabu (20/2/2019).

Tak hanya itu, dikatakannya, alasan lain meminta pihak keluarga maupun rekan untuk tidak banyak menjenguk, sebab bidan YL bukan hanya pasien dengan derita sakit biasa.

Namun juga menderita kekerasaan baik secara fisik maupun psikis.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved