Profil Aiptu Erwin Alias Wen Nago yang Viral Saat Nyamar Jadi Ibu-Ibu Tangkap Copet di Pasar 16
Mungkin belum banyak orang yang tahu dengan polisi satu ini dan memang belum terkenal bak Heri Gondrong, tetapi siapa sangka ternyata polisi satu ini
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Mungkin belum banyak orang yang tahu dengan polisi satu ini dan memang belum terkenal bak Heri Gondrong, tetapi siapa sangka ternyata polisi satu ini sempat viral atas aksinya.
Aiptu Erwin yang bertugas di Polsek IT 1 Palembang yang masuk dalam Tim Ladas, pernah viral lantaran aksinya menangkap copet di Pasar 16 Ilir Palembang dengan menyamar menjadi seorang ibu-ibu.
Wen Nago, sapaan akrabnya memiliki penampilan yang sedikit nyeleneh dari rekan-rekan satu timnya.
Ia lebih senang mengenakan celana pendek dan selalu membawa tas sandang.
• BREAKING NEWS: Pria Tewas Ditusuk Teman di Kertapati Diduga Ditusuk Saat Membonceng Sang Teman
Ditambah lagi, dengan rambut dikuncirkan kelabang kecil dengan badan gempal, membuat bapak dua anak ini terlihat bukan seperti seorang polisi.
"Sukanya menjadi anggota Buser bisa kumpul sama teman-teman dan bila melakukan penyelidikan sama teman-teman berupaya untuk bisa berhasil meski harus menguras tenaga dan pikiran."
"Kalau dukanya, keluarga terutama anak sering protes karena jarang sekali dibawa liburan," ujar bapak dua anak ini, Kamis (7/2/2019).
• Cerita Katim Herry Gondrong saat Keluarga Tersangka Pembunuhan Minta Foto Bareng
Pria yang memiliki hobi bernyanyi dan bermain gitar ini mengaku meski sering mendapat protes dari kedua anaknya, hal tersebut dianggapnya wajar.
Satu sisi, ia tidak mau tugasnya sebagai anggota polisi untuk memberikan keamanan bagi masyarakat terbengkalai.
Begitu pula, dengan kelurganya yang sering protes lantaran jarang bertemu.
Ia lebih menyiasati bila memang sedang lepas berdinas untuk berkumpul dengan keluarganya dan mengajak sang buah hati untuk jalan-jalan.
"Kalau istri sudah mengerti dengan tugas suaminya sebagai polisi apalagi anggota Buser yang kadang lebih banyak di lapangan ketimbang di rumah."
"Sekarang, anak-anak yang biasanya lebih banyak diberikan pengertian," ungkap lulusa polisi Dtt tahun 2000 SPN Betung ini.
Ketika disinggung mengenai dandannya yang sedikit nyeleneh, menurutnya itu menjadi gayanya sendiri.
Terlebih, tuntutan seorang Buser yang menggunakan pakaian layaknya orang sipil membuatnya nyaman mengenakan fasyen yang digunakannya.
Karena, menurutnya setiap orang memiliki gaya fesyen sendiri. Dengan fesyen yang digunakan, bukan berarti menjadi penghalang untuk menjalankan tugas.
"Kalau panggilan Wen Nago itu, muncul dari teman-teman dilapangan. Mungkin karena badan rambut saya yang gondrong, jadi dipanggil Nago," pungkas Lulusan SMA Negeri 5 Palembang ini.