Dampak Bagasi Berbayar, Pengiriman Barang Kantor Pos Lubuklinggau Meningkat
Saat ini membawa barang menggunakan pesawat mulai dikenakan biaya. Dampaknya pengiriman paket di kantor Pos Kota Lubuklinggau meningkat tajam.
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Prawira Maulana
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Saat ini membawa barang menggunakan pesawat mulai dikenakan biaya.
Dampaknya pengiriman paket di kantor Pos Kota Lubuklinggau meningkat tajam.
Manager Penjualan dan Pengembangan Oulet Kantor Pos Kota Lubuklinggau, Amin Trisnadi mengatakan kenaikan pengiriman barang akibat dampak kargo berbayar mencapai 5 persen.
"Biasanya setiap hari hanya 50 barang perhari, sejak awal Januari kemarin ada kenaikan, perhari sekarang bisa 60 barang," ujarnya pada Tribunsumsel.com, Kamis (24/1/2019).
Diungkapkannya selain kenaikan pengiriman, barang-barang yang masuk juga meningkat drastis, bahkan, setiap hari biasanya hanya satu mobil, sekarang selalu menjadi dua mobil.
"Kenaikan barang masuk sekarang mencapai 50 persen, kita juga sekarang mendapat bantuan tambahan satu mobil untuk pengangkutan barang," terangnya.
Ia menerangkan, penyebab meningkatnya pengiriman melalui jasa Kantor Pos karena ada pemberlakuan pembayaran saat membawa barang saat naik pesawat.
Akhirnya, karena biayanya yang mahal, penumpang tersebut mengalihkan barang bawaannya melalui jasa Kantor Pos. Karena daripada mereka menggunakan jasa cargo biayanya bisa dua kali lipat.
"Itulah jasa paket kilat Kantor Pos dan jasa pengiriman biasa meningkat drastis, karena mereka ingin cepat sampai tapi terhambat karena ongkos cargo mahal," ungkapnya.
Barang-barang yang banyak dikirim dari kota Lubuklinggau rata-rata tujuan pulau Jawa dan paling banyak untuk tujuan provinsi DKI Jakarta.
"Barangnya macam-macam, tapi yang paling banyak, Pempek, kerupuk, dan gula merah," pungkasnya.