Selain Tegas pada Penjahat Katim Heri Gondrong Juga Gemar Lakukan Hal Ini
Dikenal tegas dan garang terhadap para pelaku kejahatan jalanan, tim Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel ternyata memiliki sisi humanis
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Prawira Maulana
Sosok viranyalnya sudah bisa disaksikan jutaan penonton di youtube.
• Begal Sadis di Palembang Ini Hendak Bacok Katim Heri Gondrong Pakai Parang, Polisi Balas Tembak Mati
Lewat berbagai tayangan di media sosial sejak beberapa bulan belakangan ini, Katim Heri dan rekan-rekan aktif melakukan pengamanan dan menjaga kondusifitas di kota Palembang.
Aksi tim Opsnal Unit I Subdit III Jarantas Ditreskrimum Polda Sumsel ini beberapa kali viral di media sosial.
Menarik perhatian masyarakat tidak hanya di Sumatera Selatan, bahkan di seluruh Indonesia.
• Setelah Ditangkap dan Ditembak, Agus Jambret Mengaku Menyesal
Katim Heri sebagai “ikon” tim Jatanras pun menjadi sosok yang paling menjadi perhatian.
Selain penampilan dengan rambut lurus panjangnya
Gayanya khas saat melakukan interaksi, sosialisasi maupun penindakan terhadap pelaku kejahatan jalanan pun menjadi daya tarik tersendiri.
• Lirik Lagu Terbaru Nissa Sabyan EL Oum Lengkap dengan Video Klip, Cerita Tentang Sosok Ibu
Dari berbagai macam kejahatan jalanan yang ditindak tim Jatanras, persoalan parkir liar jadi salah satu sorotan masyarakat.
Di mana selama ini, banyak juru parkir (jukir) liar di kota Palembang yang mematok tarif “sekendak jidat”.
Hal ini pun sempat merugikan masyarakat, sebelum akhirnya tim Jatanras turun langsung ke lapangan menertibkan jukir liar.
“Banyak jukir yang menetapkan tarif parkir tidak sesuai Peraturan Daerah (Perda)."
"Ada tarif motor Rp 3 ribu, mobil Rp 10 ribu, malahan Rp 20 ribu. Padahal di Perda itu jelas untuk tarif parkir, sepeda Rp 500, sepeda motor Rp 1.000, mobil Rp 2 ribu, mobil colt diesel Rp 3 ribu, truk fuso Rp 5 ribu, mobil tronton Rp 10 ribu. Sekarang, ada tidak tronton parkir di di dalam kota?” kata Katim Heri kepada TribunSumsel.com beberapa waktu lalu.
Selain mematok tarif parkir terlalu tinggi, lanjut Katim Heri, ada pula jukir liar yang melakukan tindakan kriminal dengan merusak mobil warga.
“Beberapa waktu lalu, kita juga mengamankan dua bersaudara yang merupakan jukir liar."
"Mereka merusak mobil warga dengan besi dan parang. Mereka lakukan itu karena warga tersebut tidak mau bayar tarif parkir yang tidak wajar atau tidak sesuai Perda,” ujar Katim Heri.
