Panduan Niat dan Tata Cara Mandi Wajib atau Mandi Junub Berdasarkan Hadist Nabi
Banyak di antara kita mungkin belum terlalu paham bagaimana tata cara mandi wajib atau mandi junub padahal ini sangatlah penting
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Prawira Maulana
TRIBUNSUMSEL.COM -- Banyak di antara kita mungkin belum terlalu paham bagaimana tata cara mandi wajib atau mandi junub.
Padahal ini sangatlah penting, karena dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti melakukan atau mengalami hal-hal yang mewajibkan kita untuk mandi junub.
Misal setelah berhubungan suami istri, setelah masa menstruasi bagi yang haid, mimpi basah bagi laki-laki akil balik yang belum menikah dll.
Bila mau mandi Junub, maka hendaklah diawali dengan doa. Itu perlu untuk melengkapi aturan mandi Junub yang sesuai tuntunan agama.
Mandi dalam bahasa arab adalah (ghusl), makna secara bahasa adalah “mengalirkan”. Mandi wajib
dalam istilah lain adalah mandi junub, yaitu mandi yang harus dilakukan ketika junub.
Niat dan Tata Cara Mandi Wajib
a. Dimulai dengan niat mandi wajib
b. Membasuh Tangan
Sunnahnya membasuh tangan dilakukan 3 kali agar tangan benar – benar bersih dari najis.
c. Membersihkan organ – organ tubuh yang kotor dengan tangan kiri Organ tubuh yang kotor seperti kemaluan, ketiak, dubur dan lain – lain.
d. Mencuci Tangan Kembali
e. Berwudhu
Berwudhu seperti biasa.
f. Mengguyur kepala.
Mengguyur kepala tiga kali sampai seluruh permukaan kulit dan rambut basah oleh air.
g. Menyela – nyela rambut.
Menyela-nyela rambut kepala menyilang dengan jari – jari tangan.
h. Mengguyur seluruh bagian tubuh.
Mengguyur seluruh bagian tubuh dimulai dari kanan kemudian ke kiri.
i. Menggunakan Sabun dan Shampo.
Setelah itu barulah diperbolehkan untuk mencuci ulang tubuh dengan sabun, atau membilas rambut dengan sabun atau shampoo.
Tata cara mandi wajib tersebut disari dari hadist Rasulullah Sallalaahu Alaihi Wasallam berikut ini:
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha; dia berkata, “Bahwa jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi dari janabah maka beliau mulai dengan mencuci kedua telapak tangannya,
kemudian berwudhu sebagaimana wudhunya untuk shalat, kemudian memasukkan jari-jarinya kedalam air kemudian menyela dasar-dasar rambutnya, sampai beliau menyangka air sampai kedasar rambutnya kemudian menyiram kepalanya dengan kedua tangannya sebanyak tiga kali kemudian beliau menyiram seluruh tubuhnya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits kedua
Aisyah radhiallahu ‘anha juga berkata, “Aku mandi bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari
satu tempayan, dan kami sama-sama mengambil air dari tempayan tersebut.” (HR. Muslim)
Hadits ketiga
Dari Maimunah binti Al-Harits radhiyallahu‘anha; dia mengatakan,
“Saya menyiapkan air bagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk mandi junub. Kemudian beliau menuangkan (air tersebut) dengan tangan kanannya di atas tangan kirinya sebanyak dua kali – atau tiga kali, kemudian beliau cuci kemaluannya, lalu menggosokkan tangannya di tanah atau di tembok sebanyak dua kali – atau tiga kali.
Selanjutnya, beliau berkumur-kumur dan ber-istinsyaq (menghirup air), kemudian beliau cuci mukanya dan dua
tangannya sampai siku. Kemudian beliau siram kepalanya lalu seluruh tubuhnya. Kemudian beliau mengambil
posisi/tempat, bergeser, lalu mencuci kedua kakinya.
Kemudian saya memberikan kepadanya kain (semacam handuk, pen.) tetapi beliau tidak menginginkannya, lalu beliau menyeka air (di tubuhnya) dengan menggunakan kedua tangannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
a. Do’a niat mandi wajib secara umum
Cara membacanya: “Nawaitul Ghusla Lifrafil Hadatsil Akbari Fardhan Lillahi Ta’aala”
Artinya:
Aku berniat mandi wajib untuk menghilangkan hadast besar fardhu karena Allah ta’aala”
Itulah lafal doa dan niat mandi wajib beserta artinya, silakan dihafalkan dan dipahami artinya
Do’a niat mandi wajib setelah haid
Cara membacanya: “Nawaitul Ghusla Lifrafil Hadatsil Haid Lillahi Ta’ala” Artinya:”saya niat mandi wajib untuk menghilangkan hadast haid karena Allah Ta’ala”
c. Do’a niat mandi wajib setelah nifas
“Nawaitu Ghusla Liraf’il Hadatsil Akbar Minal Nifasi Fardhlon Lillahi Ta’ala.” Artinya: “Aku berniat mandi wajib untuk menghilangkan hadast besar dari nifas fardu karena Allah ta’ala”
d. Do’a niat mandi wajib setelah berhubungan suami – istri / keluar mani / mimpi basah
“Nawaitu Ghusla Liraf’il Hadatsil Akbari ‘An Jamiil Badanii Likhuruji Maniyyi Minal Inaabati Fardhan
Lillahi Ta’aal.”
Artinya: “Aku berniat mandi wajib untuk menghilangkan hadast besar dari seluruh tubuhku karena mani dari
jinabat fardhu karena Allah ta’ala”
Perintah mandi wajib ada dalam surat Al-Maidah ayat 6:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam erjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan,
lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu.
Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur”
Selanjutnya surat An-nisa ayat 43;
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi”.(lis/berbagai sumber)