Kapolda Sumsel Ditabrak Ojek Online

Ini Alasan Kapolda Sumsel Maafkan Penabraknya, Ternyata Sangat Manusiawi

Kapolda Sumsel Zulkarnain Adinegara sudah bekerja seperti biasa meski baru tiga hari pasca operasi patah tulang selangka.

Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Prawira Maulana
M ARDIANSYAH/TRIBUNSUMSEL.COM
Kapolda Sumsel menerima cinderamata berupa figura berisi prin out berita Tribunsumsel.com soal kecelakaannya. Diserahkan langsung Pemeimpin Redaksi Tribun Sumsel Weny Ramdiastuti di ruang kerja Kapolda, Selasa (8/1). 

Ini Alasan Kapolda Sumsel Maafkan Penabraknya, Ternyata Sangat Manusiawi

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kapolda Sumsel Zulkarnain Adinegara sudah bekerja seperti biasa meski baru tiga hari pasca operasi patah tulang selangka.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada Sabtu lalu Kapolda ditabrak ojek online saat bersepeda di Jl KS Tubun Palembang.

Kapolda mengalami patah tulang.

Seperti tak terjadi apa-apa, Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara yang menerima kunjungan Pemred Tribunsumsel.com Weny Ramdiastuti dan rombongan di ruang kerjanya, Selasa (8/1) pagi.

Kapolda tampak bugar, bercanda bahkan bercerita banyak tentang musibah yang menimpanya.

Serta apa landasannya yang kemudian memafkan penabraknya.

"Saya menyadari, untuk apa diperpanjang. Kalaupun diperpanjang, tidak akan menyambungkan tulang saya yang patah."

"Selain itu, dampaknya juga kepada si pelaku yang bisa membuat keluarganya telantar karena tulang punggungnya terjerat kasus," ujar Kapolda.

Jenderal bintang dua ini juga mengungkapkan, memang ia sangat suka sekali bersepeda.

Sebelum kejadian, ia terlebih dahulu beristirahat.

Usai dari itu, ia kembali melanjutkan bersepeda.

Namun, saat bersepeda ia ditabrak pengemudi ojek online dari belakang hingga terjengkang.

Saat itu, ia merasakan bila tulang selangka tangan kirinya sudah sakit dan muncul.

"Saya masih bisa berjalan dan saya lihat, memang sudah ada tulang yang menonjol. Makanya, mau tidak mau harus di operasi. Sebelum operasi, seluruh badan saya di foto dan dijelaskan dokter. Satu yang saya tanyakan dengan dokter, otaknya masih ada tidak. Kalau tidak ada otaknya, itu yang berbahaya," canda sang jenderal.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved