Berita Viral

Viral Video Perempuan Berseragam TNI Berpangkat Serma dan Pelda, Ini Fakta-faktanya

Dua hari terakhir viral beredar video seorang perempuan menggunakan sergam TNI dengan pangkat di lengan atas berbeda dengan di pundak.

Penulis: Prawira Maulana | Editor: Prawira Maulana
INSTAGRAM
Perempuan yang diduga tentara gadungan. 

Viral Video Perempuan Sergam TNI Berpangkat Serma dan Pelda, Ini Fakta-faktanya

TRIBUNSUMSEL.COM - Dua hari terakhir viral beredar video seorang perempuan menggunakan sergam TNI dengan pangkat di lengan atas berbeda dengan di pundak.

Yang bikin aneh lagi dia menggunakan pin Korps Pegawai Negeri (Korpri).

Belakangan diketahui perempuan ini merupakan tentara gadungan.

( Berita viral )

Video ini banyak beredar melalui aplikasi percakapan whatsapp dan instagram.

Tribunsumsel.com mendapatkan informasi yang detil tentang perkara ini dari unggahan akun instagram official terverifikasi milik TNI @tni_indonesia_update.

Pada hari Rabu lalu perempuan yang belakangan diketahui berinisial
MS berumur 45 tahun warga Kampung Jawa Teluk Jambi.

MS mengaku dirinya ABRI. Hanya saja ia tak dapat menjelaskan pangkat yang disandangnya lebih lagi dimana kantor.

MS mengaku ia sedang mengurus surat mandat pengangkatan menjadi Presiden.

Berikut unggahnya:

Pada hari ini sekira pukul 10.00 Wib bertempat di Rt. 10 Kel. Orang Kayo Hitam Kec. Pasar Kota Jambi telah diamankan seorang wanita diduga TNI Gadungan berpangkat Pelda Nrp (tidak tahu) oleh Babinsa Orang Kayo Hitam An. Pelda Budiono Nrp. 3910071011269 Koramil 415-12/Pasar saat sedang keluar dari toko Heran (jualan atribut TNI/Sipil) dan selanjutnya dibawa ke Koramil guna dimintai keterangan.

Adapun keterangan yg didapat sbb :
1. identitas terduga (menurut ket ybs) sbb :
-Nama : MS
-T. Tgl. Lahir : Baturaja 19 Mei 1973
-Alamat : Kampung Jawa Kec. Danau Teluk Kota Jambi.
-Status : Cerai -Anak : 3 org

2. Keterangan lainnya :
-Ybs mengakui dirinya ABRI
-Ybs tdk mengetahui pangkat yg dia pakai
-Ybs mengatakan KTA nya sedang dalam pengurusan di Koramil Danau Teluk.
-Ybs tdk tahu kantornya dimana. -Ybs berangkat dari rumah Kampung Jawa langsung ke Pasar
-Ybs bermaksud mencari temannya untuk menagih surat mandat pengangkatan menjadi Presiden. -Ybs dijanjikan menjadi Presiden menggantikan pak Harta.

Fakta-fakta

1. Ybs menggunakan seragam TNI (Kowad) berpangkat Pelda dengan bed satuan Yonif 142 2. Ybs tidak memiliki identitas baik Kta, ktp atau identitas lain nya

Perempuan yang diduga tentara gadungan.
Perempuan yang diduga tentara gadungan. (INSTAGRAM)

Polwan Cantik Ditipu Kompol Gadungan, Kirim Foto Erotis

Entah mimpi sosok penegak hukum, Brigpol Dewi.

Polwan Cantik ini terpaksa harus menelan pil pahit usai dirinya dipecat gegara mengirimkan foto tak sesonoh, foto setengah tanpa busana ke seseorang.

 Foto tersebut kemudian viral tersebar di media sosial. 

Ternyata yang menyebarkannya adalah sosok pacarnya sendiri. 

Tapi jangan kaget saat tahun sosok pacaranya. 

 Berikut kronologi dan fakta bagaimana dirinya sampai terpedaya oleh pacar hingga berakhir dipecat: 

1. Personel Sabhara

Ternyata, Brigpol Dewi yang sebelumnya berdinas pada Sabhara (Satuan Samapta Bhayangkara)

Tuga pokok Sabhara adalah melaksanakan fungsi kepolisian tugas preventif terhadap pelanggaran hukum atau gangguan Kamtibmas dengan kegiatan penjagaan, pengawalan, dan patroli.

2. Kirim foto selfie setengah tanpa busana 

Pemecatan Brigpol Dewi dilakukan usai dia mengirim foto selfie setengah tanpa busana kepada seorang kekasih.

Foto tersebut seharunya hanya konsumsi pribadi, namun akhirnya disebarluaskan oleh sang pacar ke media sosial hingga viral.

3. Diperdayai Kompol fiktif

Yang dikirimi foto selfie setengah tanpa busana "Kompol" atau "Komisaris Polisi" di Lampung, provinsi di ujung selatan Pulau Sumatera.

Walau dirinya seorang polisi, namun Brigpol Dewi dengan mudah terbujuk rayu orang lain yang tak dikenalknya secara pasti.

"Kompol" di Lampung tersebut awalnya dikenal melalui media sosial Facebook, lalu dijadikan sebagai kekasih.

Brigpol Dewi percaya pada lelaki yang menjalin hubungan jarak jauh (LDR) dengan dirinya itu karena pangkatnya lebih tinggi.

Sang "Kompol" juga memasang foto profil pria berseragam dinas sebagai foto profil akun Facebooknya yang ternyata foto orang lain.

Apesnya, sang "Kompol" hanyalah seorang narapidana di Lampung, bukan perwira menengah polisi seperti yang ada dalam benak Brigpol Dewi.

 Kepastian jika sang "Kompol" adalah narapidana didapatkan setelah polisi melakukan check and recheck di Lampung.

Sang "Kompol" ternyata sedang menghuni lembaga pemasyarakatan karena kasus pembunuhan.

Tak hanya sampai di situ, sang "Kompol" fiktif juga mencelakakan Brigpol Dewi dengan cara menyebar foto setengah tanpa busana tersebut kepada publik melalui media sosial hingga sampai ke tangan Provost Polrestabes Makassar.

Usai foto asusilnya menyebar, Brigpol Dewi yang sempat dimabuk asmara harus menanggung malu.

4. Langgar kode etik

Tindakan Brigpol Dewi masuk dalam pelanggaran disiplin dan kode etik Polri kategori berat.

"Ya, dia lakukan kegiatan-kegiatan yang asusila," kata Kapolrestabes Makassar, Kombes Wahyu Dwi Ariwibowo di Mapolrestabes Makassar, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (3/1/2019).

Setelah melalui serangkaian sidang disiplin, diputuskan sanksi dijatuhkan kepada Brigpol Dewi adalah pemecatan.

Kasus foto asusila Brigpol Dewi sebenarnya sudah lama diproses Provost Polrestabes Makassar, namun pemecatannya baru diupacarakan di Lapangan Karebosi, Makassar, Rabu (2/1/2019).

 5. Tak hadiri upacara pemecatan

Pada upacara pemberhentian dengan tidak hormat tersebut, Brigpol Dewi tak hadir (in absensia).

Namun, foto close-up dia dengan background (latar belakang) warna kuning dipajang di tribun Lapangan Karebosi.

Hadir, Kapolrestabes Makassar, Kombes Wahyu Dwi Ariwibowo dan Kabid Profesi Pengamanan Polda Sulsel, Kombes CF Hotman Sirait.  

"Intinya ini yang bersangkutan kita proses sidang karena langgar kode etik," ujar Kombes Wahyu Dwi Ariwibowo.

Lanjut, kata Kombes Wahyu Dwi Ariwibowo, di luar kasus asusila tersebut, sebenarnya Brigpol Dewi diketahui rajin menjalankan tugas atau berkantor.

Namun, tindakan asusilnya tak dapat ditolerir.

Pada upacara, Rabu kemarin, selain Brigpol Dewi, seorang polisi lainnya juga dipecarat, yakni AKP JNW.

AKP JNW melakukan pelanggaran desersi.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved