Jangan Sampai Tertipu Pinjaman Online Bodong, Kenali Ciri-ciri Modusnya
Jangan Sampai Tertipu Pinjaman Online Bodong, Kenali Ciri-ciri Modusnya Gerakan Revolusi Industri 4.0 membuat kita kan semakin lekat dengan dunia digi
TRIBUNSUMSEL.COM - Jangan Sampai Tertipu Pinjaman Online Bodong, Kenali Ciri-ciri Modusnya
Gerakan Revolusi Industri 4.0 membuat kita kan semakin lekat dengan dunia digital, terutama urusan Fintech (Financial Technology).
Beragam aplikasi peminjaman online juga sudah banyak tersedia, yang membuat siapa pun mudah mendapatkan dana cepat.
Akan tetapi, itu tak semuanya baik loh, karena kemudahan ini juga dimanfaatkan segelintir orang untuk lakukan modus penipun.
Beberapa kasus justru membuat si peminjam modal malah rugi, bahkan rekening mereka banyak disalahgunakan.
Tentunya, kita harus sigap dan tegas menghadapi kasus peminjaman dana online ini, karena semakin canggih teknologi akan semakin banyak penipuan terjadi.
Karena, salah satu andalan Revolusi Industri 4.0, ialah mengambil big data dari setiap pemakai digital untuk mengenali identitas seseorang.
Itu pun digunakan oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) untuk mengenali kebutuhan masyarakat, dan menghindari jejak penipuan.
Biar kita semakin siap dan tidak mudah tertipu, yuk, kenali ciri-ciri adanya penipuan peminjaman modal, berikut ini.
Kreditur memaksa
Sebelum mengajukan pinjaman, biasanya kita kan menelopon pihak kreditur terlebih dahulu untuk menanyai soal produk.
Nah, biasanya, si penipu ulung ini enggan menjelaskan secara detil tentang produk-produk yang mereka miliki.
Akan tetapi, saat mereka melakukan follow up, mereka biasanya lebih cenderung memaksa agar kita mau meminjam di sana.
Mengirim email pribadi
Setiap perusahan sudah dilengkapi dengan email resmi untuk menghubungi kebutuhan klien atau pelanggan mereka.
Tapi, buat peminjaman online bodong, mereka biasanya akan kirimkan email verifikasi dengan memakai alamat email pribadi.
Nah, kita patut untuk mencurigainya.
Syarat terlalu mudah
Sebagai peminjam modal, mereka biasanya akan memberikan beberapa syarat yang rumit untuk menjaga keamanan mereka.
Mereka juga biasanya melakukan pelacakan data konsumen terlebih dahulu di Bank Indonesia atau Sistem Informasi Debitur.
Jika kita memiliki catatan utang buruk, biasanya mereka tidak akan memberikan kemudahan pinjaman.
Tapi, buat modus peminjaman online palsu, semua itu akan dibuat mudah, agar mereka dapat data kita.
Uang muka
Beberapa debitur resmi memang akan meminta biaya di awal untuk keperluan administrasi, biayanya pun tak akan sampai berjuta-juta.
Nah, si penipu bodong ini, biasanya akan meminta uang muka sebagai jaminan kita akan membayar utang yang mereka pinjami.
Oh, tentu saja, kita harus lebih curiga lagi dengan ini.
Meminta pin
Pin dalam akun rekening setiap orang itu bersifat confidential, artinya tidak semua orang boleh mengetahuinya.
Namun, pelaku modus peminjaman online, biasanya akan meminta nomor rekening beserta pin atau password rekening kita.
Jika sudah begitu, lebih baik abaikan dan laporkan saja. (*)