Gunung Anak Krakatau Naik ke Level Siaga, Masyarakat Diminta Siapkan Masker Antisipasi Ujan Abu
Status Gunung Api Anak Krakatau meningkat jadi level III (siaga) mulai hari ini. Abu Gunung Anak Krakatau dilaporkan sudah sampai cilegon Banten
Penulis: Wawan Perdana |
Secara kegempaan, terekam gempa tremor menerus dengan amplitudo overscale (58 mm).
Pukul 21.03 WIB terjadi letusan, selang beberapa lama ada info tsunami.
Berdasarkan citra satelit yang diterima oleh PVMBG, sebagian besar dari tubuh Gunung Anak Krakatau telah hilang dilongsorkan,
Kemudian diketahui menyebabkan tsunami di beberapa wilayah di Provinsi Lampung dan Banten.
Pasca kejadian tsunami tersebut, aktivitas Gunung Anak Krakatau masih tetap tinggi.
Secara visual gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut.
Teramati asap kawah utama berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tipis hingga tebal tinggi sekitar 500 meter dari puncak dengan angin bertiup lemah hingga sedang ke arah utara dan barat daya.
Kegempaan masih didominasi oleh tremor menerus dengan amplitudo mencapai 32 mm (dominan 25 mm).
4. Level Siaga
status Gunung Api Anak Krakatau meningkat jadi level III (siaga) mulai hari ini, Kamis (27/12/2018).
Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) menunjukan hampir seluruh tubuh Gunung Krakatau yang berdiameter 2 Km dan area di seputarannya merupakan kawasan rawan bencana.
Berdasarkan data-data visual dan instrumental potensi bahaya dari aktivitas Gunung Anak Krakatau saat ini adalah lontaran material pijar dan guguran awan panas.
Hal itu bisa menyebabkan gelombang tinggi di sekitar komplek Gunung Anak Krakatau.
Sedangkan sebaran abu vulkanik tergantung dari arah dan kecepatan angin. Sehingga :
(1) Masyarakat tidak diperbolehkan mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius 5 km dari kawah, yaitu di dalam kompleks Krakatau yang dibatasi oleh P. Rakata, Pulau Sertung dan P. Panjang.