Berita Palembang

Women Crisis Center (WCC) Palembang Dampingi dan Beri Konseling ART Disekap Majikan di PTC

Kejadian seorang asisten rumah tangga (ART) yang nekat terjun dari ruko komplek PTC Mall beberapa hari lalu mendapat perhatian khusus dari WCC

Penulis: Weni Wahyuny |
Tribun Sumsel/ Euis Ratna Sari
Direktur Eksekutif Woman Crisis Center (WCC) Palembang, Yeni Roslaini 

"Yang pasti ada sesuatu yang membuatnya memilih untuk kabur atau lari dari tempat ia bekerja," ucapnya.

"Tidak mungkin seseorang ingin kabur atau lari tanpa ada masalah berat yang dipikulnya sehingga masalah tersebut dapat membuatnya frustrasi dan putus asa sehingga ia bingung untuk keluar dari masalah," ungkap Yeni .

Namun terlepas dari itu, adanya dugaan soal gaji yang ditahan bahkan alat komunikasi yang juga ditahan adalah salah satu dari kategori Kekerasan Dala Rumah Tangga (KDRT).

Kekerasan, sambung Yeni bukan hanya soal pemukulan, tapi juga menahan hak orang.

Suatu kekerasan yang masuk dalam kategori kekerasan ekonomi karena seseorang tersebut sudah melakukan kewajibannya selama dua bulan.

Fakta Terbaru Pekerja Disekap Majikan di Palembang, Sehari Kerja 19 Jam Tidak Digaji 2 Bulan

Tiap Komisioner Bawaslu di Kabupaten/ Kota dan Provinsi Sumsel Dapat Mobil Baru Merek Wuling

"Tapi ternyata tidak dibayar oleh orang yang menggunakan jasanya,"

"Membatasi komunikasi dengan pihak luar suatu kekerasan karena memutuskan hubungan orang luar. Apalagi sampai menahan alat komunikasinya. Kecuali kalau dia (PRT) telponan hingga berjam-jam, itu baru salah," jelasnya.

Oleh sebab itu, Yeni yang mewakili dari WCC Palembang meminta kepada pihak berwenang, terutama kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini dan harus diusut dengan teknik yang benar.

"Karena asisten rumah tangga ini kan relasinya tidak seimbang. Karena kan ini antara asisten dan majikan sehingga relasinya tidak seimbang sehingga si asisten rumah tangga ini tentu ada tekanan."

"Oleh sebab itu untuk menggali kasus yang melibatkan asisten rumah tangga dan majikan perlu teknik sendiri," ungkap Yeni.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved