Tsunami Lampung dan Banten

Video Detik-detik Grup Band Seventeen Diterjang Tsunami Banten, Panggung Langsung Roboh

Beredar sebuah video yang menunjukkan detik-detik panggung grup band Seventeen roboh usai diterjang gelombang tsunami.

Editor: M. Syah Beni
Instagram Riefan Seventeen
Riefan Seventeen jadi korban tsunami tanjung lesung banten 

Beredar Video Detik-detik Panggung Grup Band Seventeen Roboh Diterjang Ombak Tsunami, Warga Teriak

TRIBUNSUMSEL.COM -- Beredar sebuah video yang menunjukkan detik-detik panggung grup band Seventeen roboh usai diterjang gelombang tsunami.

Diketahui gempa dan gelombang tsunami terjadi di kawasan Banten dan Lampung sabtu, malam (22/12/2018).

Dalam video singkat yang diunggah akun @makasssar_iinfo menunjukkan bagaimana mengerikan ombak air yang datang menerjang secara tiba-tiba.

Terlihat dari video, keempat anggota grup band Seventeen yang digawangi Ifan tengah menghibur masyarakat yang hadir.

Ini Video Terakhir Ipar Ifan Seventeen Band sebelum Tsunami dan Tampilkan Sang Istri Dylan Sahara

Namun selang beberapa detik, tiba tiba terlihat panggung yang bergoyang dan ambruk.

Anggota grup band seventeen yang ada diatas panggung pun terlihat jatuh kebawah.

Sedangkan masyarakat yang menonton langsung berhamburan lari menyelamatkan diri.

Terdengar juga sayup-sayup suara jeritan dari beberapa masyarakat.

Berikut video dapat ditonton disini.

Postingan Terakhir Bani Seventeen Sebelum Jadi Korban Meninggal Tsunami Selat Sunda, Bapakku Pulang!

Sebelumnya Grup band Seventeen ikut jadi korban tsunami yang terjadi di kawasan selat sunda, sabtu (22/12/2018) malam.

Band Seventeen kala itu sedang tampil di sebuah acara di Tanjung Lesung Beach Resort, Banten, saat bencana alam itu terjadi.

Kabar ini pertama kali diketahui dari Rian D'MASIV yang mengunggah status di akun Instagram-nya.

Rian menulis, para personel Seventeen, yakni Bani (bass), Yudhi (gitar), Herman (gitar), Andi (drum), dan Ifan (vokal) serta para kru Seventeen belum ditemukan.

"Pray for seventeen band... terkena ombak saat manggung di pantai carita... beberapa crew dan personil blm ditemukan... mohon do’a agar semuanya baik2 saja,” tulis Rian seperti dikutip Kompas.com, Minggu (23/12/2018).

 

Hingga kini kabar dari personel grup band Seventeen masih dinantikan.

Kompas.com juga masih mencoba menghubungi pihak Seventeen.

Sebelumnya gelombang tinggi menerjang pesisir Serang dan menyebabkan sejumlah kerusakan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gelombang itu merupakan tsunami.

BMKG menyampaikan kesimpulan tersebut setelah mendapatkan data dari 4 stasiun pengamatan pasang surut di sekitar Selat Sunda pada waktu kejadian tsunami, yaitu pukul 21.27 WIB.

Update Tsunami Selat Sunda: 43 Meninggal Dunia, 584 Orang Luka-Luka dan 2 Orang Hilang

Hasil pengamatan menunjukkan tinggi gelombang masing-masing 0.9 meter di Serang pada pukul 21.27 WIB, 0,35 meter di Banten pada pukul 21.33 WIB, 0,36 meter di Kota Agung pada pukul 21.35 WIB, dan 0,28 meter pada pukul 21.53 WIB di Pelabuhan Panjang.

Riefan Seventeen Menangis Istrinya Belum Ditemukan

Kabar terbaru kondisi dari anggota Grup band Seventeen terjawab lewat sebuah video yang doungga Riefan sang vokalis.

Lewat akun instagram pribadinya, Riefan membagikan kondisi terkini grupnya yang jadi korban tsunami di tanjung lesung banteng.

Memakai kemeja army hijau, Riefan yang nampak menangis meminta doa untuk keselamatan sang istri Dylan Sahara yang belum ditemukan pasca diterjang ombak tsunami.

Tak hanya itu, Riefan pun menyebut salah satu anggota nya pemegang bass juga menghilang.

Sampai saat ini, Riefan tengah berada di sebuah posko bersama dengan rekan grup lainnya.

DImana beberapa orang tengah mendapatkan perawatan akibat luka-luka.

Berikut Video Riefan Seventeen.

Pemain Bass Band Seventeen, Muhammad Awal Purbani Meninggal Dunia Jadi Korban Tsunami Banten 

Pemain bass grup band Seventeen, M Awal Purbani atau Bani, menjadi korban meninggal dalam bencana tsunami yang menerjang Banten, Sabtu (22/12/2018) malam.

Sambil menangis, vokalis Seventeen, Ifan, mengabarkan bahwa selain Bani, Road Manager mereka yang bernama Oki Wijaya juga meninggal dunia.

Diketahui bahwa Seventeen sedang manggung di Tanjung Lesung Beach Resort, Banten, ketika gelombang tinggi melanda lokasi tersebut sekitar pukul 21.33 WIB.

"Kami kehilangan bassis kami, Bani, sama road manager kami Oki," ucap Ifan melalui video yang ia unggah di akun Instagram-nya, @ifanseventeen, seperti dikutip Kompas.com, Minggu (23/12/2018).

"Minta ikhlas doanya juga buat Bani sama Mas Oki. Terima kasih, assalamualaikum," tambahnya.

Selain itu, Ifan yang masih terisak mengatakan bahwa istrinya Dylan Sahara dan dua personel Seventeen yang lain, yakni  Herman (gitar) serta Andi (drum), belum ditemukan.

"Andi sama Herman, sama Ujang belum diketemuin, minta doanya. Mudah-mudahan istri saya cepet diketemuin. "

"Sementara yang lain selain itu alhamdulillah selamat, walaupun luka-luka. Minta doanya biar istri saya Dylan, Andi, Ujang, sama Herman cepet diketemuin," kata Ifan.

BREAKING NEWS - 20 Orang Tewas dan 165 Luka-Luka, BNPB Pastikan Kejadian di Pantai Anyer, Tsunami 

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali merilis infomasi terbaru terkait kejadian yang terjadi di Pantai Carita, Anyer serta di Lampung Selatan.

Rilis yang diterima TribunnewsBogor.com dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, dampak dari tsunami yang menerjang pantai di sekitar Selat Sunda, khususnya di Kabupaten Pandenglang, Lampung Selatan dan Serang terus bertambah.

Sutopo mengatakan,tsunami terjadi pada, Sabtu (22/12/2018) sekitar pukul 21.27 WIB.

 "Faktor penyebab tsunami masih dilakukan penyelidikan oleh BMKG untuk mengetahui secara pasti. Kemungkinan disebabkan longsor bawah laut akibat erupsi Gunung Anak Krakatau dan gelombang pasang akibat bulan purnama. Dua kombinasi tersebut menyebabkan tsunami yang terjadi tiba-tiba yang menerjang pantai. BMKG masih berkoordinasi dengan Badan Geologi untuk memastikan faktor penyebabnya," ujar Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya.

Sementara itu dampak tsunami menyebabkan korban jiwa dan kerusakan.

Data sementara hingga Minggu (23/12/2018) pukul 04.30 WIB, tercatat 20  orang meninggal dunia, 165 luka-luka dan dua roang hilang.

Dalam kejadian tsunami tersebut, puluhan rumah mengalami kerusakan.

"Data korban kemungkinan masih akan terus bertambah mengingat belum semua daerah terdampak di data," katanya.

Dari 20 orang meninggal dunia, 165 orang luka dan dua orang hilang terdapat di tiga wilayah yaitu di Kabupaten Padenglang, Lampung Selatan dan Serang.

Di Kabupaten Pandeglang daerah yang terdampak terdapat di Kecamatan Carita, Panimbang dan Sumur.

Data sementara tercatat 14 orang meninggal dunia, 150 orang luka-luka, 43 rumah rusak berat, 9 unit hotel rusak berat dan puluhan kendaraan rusak.

Daerah yang terdampak parah adalah permukiman dan wisata di Pantai Tanjung Lesung, Pantai Sumur, Pantai Teluk Lada, Pantai Panimbang, dan Pantai Carita.

Di Kabupaten Lampung Selatan terdapat 3 orang meninggal dunia dan 11 orang luka-luka.

Sedangkan di Kabupaten Serang terdapat 3 orang meninggal dunia, 4 orang luka dan 2 orang hilang.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved