Berita Katim Heri Gondrong

Katim Heri Sebut Penampilannya Gondrong Bukan Usulan Istri, Tapi Sosok yang Ditakuti Preman Inilah

Sosok Aiptu Heri Kusuma Jaya atau yang terkenal dengan sebutan Katim Heri Gondrong (Hergon) viral dan banyak dikenal oleh publik Sumsel

Penulis: Agung Dwipayana |
Tribunsumsel.com/ Agung Dwipayana
Katim Heri Gondrong bersama istri 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sosok Aiptu Heri Kusuma Jaya atau yang terkenal dengan sebutan Katim Heri Gondrong (Hergon) viral dan banyak dikenal oleh publik Sumsel.

Aiptu Heri merupakan Katim Opsnal Unit I Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumatera Selatan (Sumsel).

Sosoknya beberapa kali viral di media sosial dan sangat terkenal di kalangan warganet, terutama di Sumsel.
Pria kelahiran 18 Oktober 1975 ini merupakan anak ketiga dari empat bersaudara.

Setelah menamatkan pendidikan SMA, Heri muda melanjutkan pendidikan di Sekolah Pendidikan Kepolisian Negara (SPN) Betung, Musi Banyuasin pada tahun 1996.

Setelah lulus setahun kemudian, ia ditempatkan di Mako Satbrimob Polda Sumsel dan mengabdi selama 18 tahun.

Di Balik Keviralan Sosok Katim Heri Gondrong, Lihat yang Dilakukannya ke Pelaku Kejahatan

Mengenal Sosok Katim Heri Gondrong Jatanras Polda Sumsel, Ini Alasannya Tertibkan Parkir Liar  

Sejak tahun 2015, Katim Heri diberi amanah menjabat Katim Opsnal Unit I Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumatera Selatan (Sumsel).

Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara memberikan ucapan selamat kepada Tim Jatanras atas pengungkapan kasus ini, Selasa (18/12/2018)
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara memberikan ucapan selamat kepada Tim Jatanras atas pengungkapan kasus ini, Selasa (18/12/2018) (Tribun Sumsel/ M Ardiansyah)

Tugas pokok Jatanras Polda Sumsel bersinergi dengan seluruh Polres di 17 kabupaten dan kota menangani kasus kejahatan dan kekerasan (jatanras).

Terutama di Palembang sebagai ibukota provinsi, penanganan kasus jatanras begitu intens dan kelihatan sekali, karena terpantau melalui media sosial.

Pun dengan Katim Heri dan kawan-kawan.

Tugas mereka menangani perkara kejahatan jalanan dapat dengan mudah diketahui masyarakat di era digital saat ini.

Katim Heri sebagai "ikon" tim Jatanras begitu melekat di hati masyarakat.

Aksi-aksinya memimpin tim Jatanras dan keberhasilan menekan angka kejahatan di Palembang, menjadikannya idola masyarakat dari korps Bhayangkara.

Video: Tsunami Selat Sunda, Vokalis Band Seventeen Terbawa Ombak sampai Tengah laut

Penampilannya dengan ciri khas rambut lurus panjang sangat mudah diingat masyarakat.

Di balik penampilannya yang disebut mirip rocker, Katim Heri punya cerita soal itu.

"Dulu pimpinan kami, Kompol Antoni Adhi bilang ke saya 'rambut biar panjangin aja. Biar jadi ciri khas'. Beliau bilang begitu kepada saya," kata Katim Heri kepada TribunSumsel.com beberapa waktu lalu.

Ia pun lantas menuruti saran pimpinannya itu dan gambaran tim Jatanras Polda Sumsel seolah ada pada sosok Katim Heri dengan rambut panjangnya.

"Sampai sekarang kan orang tahunya Heri Gondrong, Hergon Jatanras Polda Sumsel," ucap pria ramah ini.

Ia juga menegaskan, tugas tim Jatanras sama seperti tugas polisi pada umumnya, yakni melindungi dan mengayomi masyarakat.

"Jatanras juga tentu melayani masyarakat. Kita interaksi, sosialisasi kepada masyarakat, seperti biasa. Tapi kepada pelaku jatanras, kita tegas," kata dia.

Tidak lupa Katim Heri juga membagikan foto-foto saat masih bertugas di Provos kepada TribunSumsel.com.
Kala itu ia belum memanjangkan rambutnya seperti sekarang.

Dihimpun Tribunsumsel.com, Kompol Antoni diketahui adalam perwira di Jatanras Polda Sumsel.

Mantan Kasubdit III Ditreskrimum Polda Sumsel AKBP Irsan S didampingi Kanit 1 Kompol Antony Adhi menunjukan tiga tersangka dan barang bukti uang Rp 65 juta, Kamis (9/7/2015).
Mantan Kasubdit III Ditreskrimum Polda Sumsel AKBP Irsan S didampingi Kanit 1 Kompol Antony Adhi menunjukan tiga tersangka dan barang bukti uang Rp 65 juta, Kamis (9/7/2015). (TRIBUNSUMSEL.COM/M. ARDIANSYAH)

Kompol Antoni juga terkenal dikalangan preman, dan pelaku tindak kejahatan.

Sebab, Kompol Antoni menjadi sosok paling menakutkan bagi pelaku kejahatan

Sempat Ingin Dibacok Penjahat

Begal sadis yang sering beraksi di Palembang, tewas setelah ditembak anggota Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel.

Tersangka Tahadi (19 tahun), harus ditembak polisi, karena berupaya membacok Kapten Heri Gondrong menggunakan parang saat akan ditangkap.

Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara dalam press rilis di depan kamar forensik Rumah Sakit Bhayangkara Palembang mengakui, banyak kasus begal secara sadis dilakukan oleh tersangka Tahadi dan teman-temannya.

"Berdasarkan LP yang ada, Polda Sumsel melalui Jatanras berhasil melumpuhkan Tahadi, komplotan pembegal sadis. Tahadi ini sudah banyak kasus," ujar Kapolda, Selasa (18/12018).

Tersangka Tahadi sudah diincar kepolisian.

Saat akan ditangkap, Tahadi sedang berada di Jalan Nurdin Panji (Kebun Bunga).

Operasi penangkapan yang dipimpin langsung oleh Kanit 1 Kompol Antoni Adhi.

"Anggota melakukan pengejaran kejalan Nurdin Panji setelah sampai dijalan Nurdin Panji terlihat tersangka sedang mengendarai sepeda motor saat itu juga sepeda motor tersangka dicegat dengan mobil."

"Saat Aiptu Heri Kusuma (Katim Heri Gondrong) turun dari mobil, tersangka langsung hendak membacok Aiptu Heri Kusuma dengan sebilah parang."

"Bacokan tersebut dapat dihindari sehingga tersangka langsung diambil tindakan tegas dengan menembak tersangka," jelas Kapolda.

Saat ini pihak Kepolisian sudah berhasil meringkus Yono yang saat itu sudah di dalam penjara.

Sedangkan dua pelaku lagi masih atas nama Rio dan Erwin masih dalam pengejaran.

"Semua akan kita sikat, apa lagi pelaku begal sadis yang berani membunuh korbannya."

"Saya sangat geram. Semua akan kita habisi," jelasnya. Untuk pelaku Rio dan Erwin terus dalam pengejaran.

Sudah tidak terhitung berapa korban yang dibegal secara sadis oleh Tahadi CS.

Komplotan begal tersebut. Komplotan tersebut tidak sungkan untuk melukai dan menghabisi korbannya.

Erik (40 tahun), paman dari korban begal yang meninggal dunia dua tahun lalu menceritakan kisah pilu yang diterima oleh keponakannya.

Saat itu, keponakannya bernama Eva baru pulang berjualan bakso, dirinya yang mengendarai motor sendiri dikejar oleh para pelaku.

"Dikejar ponakan saya, terus dibacok secara sadis pakai parang sampai kepala hampir putus. Pokoknya sadis benar, saya sampai pilu memikirkannya," jelasnya kepada Sripoku.com, setelah acara rilis kasus.

Dikatakan Erik, dirinya bersyukur dengan ditembak matinya pelaku sadis pembunuh keluarganya tersebut.

Promo Natal 2018 & Tahun Baru 2019, Diskon Melimpah di Blibli.com, Blanja.com, Giladiskon.com

"Kejadian sudah dua tahun lalu, saya sudah ikhlas. Tapi saya apresiasi kepolisian sudah tetap berkomitmen mengungkap kasus kejahatan. Walaupun sudah dua tahun berlalu," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved