Viral

Viral, Lihat Aksi Anak Punk Ini, Tak Disangka Ini yang Dilakukannya, Bikin yang Melihat Terenyuh

Anak punk itu menyisihkan uang hasil dari mengamennya untuk bersedekah pembangunan sebuah Musholla

Penulis: Euis Ratna Sari |
Instagran makassar_iinfo
Anak Punk sisihkan uangnya untuk sedekah pembangunan Masjid 

TRIBUNSUMSEL.COM - Banyak anak-anak yang hidup dan besar di jalanan selalu dipandang sebelah mata.

Namun lihat aksi yang dilakukan anak punk satu ini tak disangka.

Terlihat dalam video, ia seperti memasukan uang apakah bentuk uang kertas atau logam.

Selamat dari Serangan KKB di Papua Karena Pura-pura Mati, Ini Kisah Aldi Si Pengemudi Ojek

Heboh Pesan Polisi Tampan Mengaku Anggota Polda Lampung, Perdayai Gadis Hingga Tipu Orang Tua

Tampak tangannya seperti memasukan benda ke sebuah kotak kayu bertuliskan kotak amal.

Dalam video, banyak warganet memperkirakan ia menyisihkan uang dari penghasilannya untuk bersedekah.

Anak punk yang notabene hidup dan besar di jalan, dengan kebebasan yang bisa jadi tak terkontrol selalu dianggap remeh dan dipandang sebelah mata oleh masyarakat.

Kehidupannya yang keras membuat anak punk yang hidup dijalanan kadang terpaksa menghalalkan segala cara untuk mereka dapat bertahan hidup.

Curhatan Asisten Rumah Tangga Raffi Ahmad, Diberi Gaji Fantastis Hingga Ungkap Rasa Duka Ini

BREAKING NEWS, 3 Pria di Prabumulih Ditemukan Tewas dengan Luka Ditembak di Kepala  

Namun bukan tak punya alasan yang pasti Tuhan menciptakan keberadaan mereka di dunia ini.

Membuka mata, membuka hati, melihat bahwa sikap buruk anak-anak yang besar dijalanan tak bisa dipukul rata.

Apalagi perihal kebaikan hati yang dimiliki mereka.

Mengutip dari akun instagram @makassar_iinfo salah satu anak punk yang terbidik kamera dari ponsel seseorang, anak punk tersebut nampak mengambil uang dari sebuah kantung plastik.

Kantung plastik tersebut merupakan tempatnya menyimpan uang.

Dari kutipan yang tertulis dalam keterangan foto tersebut, anak punk itu menyisihkan uang hasil dari mengamennya untuk bersedekah pembangunan sebuah Musholla.

Tak diketahui berapa banyak uang yang dihasilkan dan disimpannya di dalam kantung plastik tersebut.

Namun tindakannya ini menuai banyak pujian warganet yang melihatnya.

"Jangan pandang mereka dengan sebelah mata, Mulia sekali orang ini anak PUNK yang menyisihkan sebagian pendapatannya (mengamen) untuk pembangunan Musholla..

"Tampang boleh sangar, tapi hati tetap Lailahaillah.. Sudahkah anda bersedekah hari ini?", tulis akun tersebut.

Terlihat dari video 

Anak punk tersebut merupakan pria yang tidak diketahui namanya.

Mengenakan topi berwarna biru yang diputar kebelakang, kaus tak berlengan berwarna hitam terbidik saat mengambil hingga memasukkan uangnya ke dalam kotak amal.

Belum diketahui lokasi video ini beredar. Tribunsumsel.com, masih mengkonfirmasi terkait postingan berita tersebut

Anak Punk sisihkan uangnya untuk sedekah pembangunan Masjid
Anak Punk sisihkan uangnya untuk sedekah pembangunan Masjid (Instagran makassar_iinfo)

BACA BERITA VIRAL LAINNYA DISINI

Sebelumnya, dilansir dari Tribun Manado, Farouq Muslim namanya dia berasal dari Desa Bangkalan Madura Jawa Timur.

Rumahnya sekarang di Surabaya. Pria berusia 20 tahun ini saat ini berada di Kotamobagu untuk bersilaturahmi dengan teman-teman anak punk Kotamobagu.

Tak hanya salat mereka juga diberi makan, pengarahan rohani, dan tidur di Masjid Tua itu. Hingga Kamis (2/3) Farouq dan rekan masih terlihat disana ditemani beberapa personil Sat Pol PP yang mengajarkan mengaji.

Di sela-sela itu, Farouq berbincang dengan Tribun Manado. Menceritakan kisahnya yang mencengangkan.

Dulu Farouq bergabung dengan band metal. Tepatnya pada tahun 2009. Saat itu ia belum berkelana keluar daerah. Selama tiga tahun menjadi anak metal ia sudah menciptakan tiga lagu.

"Judul lagu yang pertama yaitu Siksa Sang Pendosa. Lagu ini menceritakan tentang kehidupan setelah mati masih akan ada azab kubur. Pesannya jika berbuat salah ada ganjarannya ketika mati," ujar Farouq.

Lagu yang kedua berjudul Perang Mati Suci.

Bercerita tentang berperang jihad dengan nafsu. Pesannya untuk menghilangkan pandangan banyak orang bahwa metal itu tidak sesat.

"Yang ketiga lagu berjudul darah terakhir. Lagu ini bercerita tentang peperangan zaman penjajahan. Bagaimana pejuang dulu berjuang sampai darah terakhir. Lagu ini saya ciptakan untuk generasi muda yang tidak menghargai perjuangan," ujar dia.

Pada 2013 Band Metal bernama Kill Destiny bubar.

Anji Konser di Palembang dengan Konsep Eksklusif dan Mewah, Ini Harga Tiket dan Jadwalnya

Farouq pun menjadi anak punk.

Saat itu dia berusia 15 tahun. Namun pendidikan akhirnya hanya SMP. Itu pertama kalinya Farouq keluar dari rumah.

"Saya pamit sama mama. Kata dia tidak masalah mau berkelana, asalkan jaga diri. Ibu saya pun berikan target berapa bulan sekali saya harus pulang. Awalnya dua bulan sekali dia selalu menelepon agar pulang dulu. Sekarang saya pulang satu tahun satu kali," ujarnya.

Farouq anak kedua dari empat bersaudara. Kakak paling tua ada di Malang, Adik nomor tiga sekolah di Madura juga dengan biaya sendiri. Sedangkan yang satunya lagi masih ikut ibunya.

Farouq sudah berjelajah hingga ke seluruh daerah di Pulau Jawa. Hanya bermodalkan gitar dan nekat. Puas dengan Jawa. Akhirnya dia melanjutkan perjalanan seninya di Pulau Sulawesi. Mulai dari Makassar, Palu. Dan kemudian Gorontalo.

Di Gorontalo, Farouq tak hanya mengamen mencari uang makan. Ia berkeinginan untuk melanjutkan sekolah ke tingkat SLTA.

"Dengan uang yang saya kumpulkan dari mengamen dan kiriman dari ibu. Saya mendaftar sekolah di SMK N 1 Limboto Provinsi Gorontalo. Saya masuk mendaftar di sekolah dengan kondisi punk. Rambut saya acak-acakan. Saya mau menghilangkan citra anak underground yang katanya nakal. Jadi saya sekolah," ujar dia.

Pertama masuk kata pihak sekolah Farouq harus memangkas rambutnya terlebih dahulu. Ia pun Melakukannya dan akhirnya bersekolah.

"Disitu saya buktikan. Bahwa kami anak punk juga bisa berprestasi. Saya terpilih sebagai pasibraka tepatnya pembentang di tingkat Provinsi Gorontalo pada tahun 2014.

Waktu itu saya kelas 11 atau kelas dua. Selain itu saya juga pernah ikut lomba cerdas cermat tentang kenegaraan.

Meskipun saya tidak juara. Karena bakat saya di band. Saya ikut lomba festival band juara satu se Provinsi Gorontalo alat musik yang saya mainkan yaitu keyboard," ujar dia.

Farouq kini hanya mempunyai seorang ibu. Ayahnya sudah meninggal. Ibunya bernama Rina Dwi Lestari (42) selalu mengirimkan uang kepadanya.

"Mama kerja di Surabaya. Punya toko roti lumayan besar. Toko itu sudah ada sejak saya kecil dan bahkan sebelum saya lahir.

Perbulan biasanya ibu kirim Rp 1.5 juta paling banyak. Paling sedikit Rp 500 ribu kalau ibu lagi kekurangan," ujar Farouq.

Namun kiriman ibunya tidak cukup menutupi biaya hidupnya yang setiap bulan Rp 3 juta. "Saya yang penuhi sendiri dengan banyak cara.

Saya pernah buka lapak kaos. Per bulannya bisa mendapatkan untuk Rp 3 sampai Rp 4 juta. Namun usaha tersebut hanya bertahan sekitar 4 bulan saja.

Rieta Amilia Pamer Foto Lawas Bersama Nagita Slavina dan Caca Tengker, Penampilannya Bak Kakak Adik

10 Lagu Bertema Ibu Paling Populer, Cocok Didengar saat Hari Ibu 22 Desember, Liriknya Bikin Sedih

Saya bangkrut karena banyak teman yang ngutang. Untuk modal saya kumpulkan uang," ujar dia.

"Saya sebelumnya pernah ke Kotamobagu. Ngamen disini. Hasilnya pernah sampai Rp 1 juta dalam satu malam. Hasil itu saya bagi dengan tiga orang teman," ungkapnya.

Sudah sekitar empat tahun Farouq hidup di jalanan jauh dari ibunya dan jauh dari rumah. "Saat ini saya punya harapannya. Disamping menjalankan hobi bermain musik di jalanan.

Saya berpikir kedepan saya harus kuliah. Saya ingin kuliah demi masa depan yang cerah," ujarnya. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved