KPI Tegur Acara Hitam Putih, KPI yang Malah Ditegur Penonton, Ini Istimewanya Acara Deddy Corbuzier
Saat acara Hitam Putih mendapat teguran oleh KPI kebanyakan penonton langsung protes. Protes ditujukan kepada KPI.
Kini bisnisnya merambah ke restoran, distro dan yayasan mantan narapidana.
Tujuannya untuk membuka lapangan kerja bagi mantan narapidana.
2. Qoyimah, Tukang Loak Mengajar Ngaji
Qoyimah adalah seorang tukang loak yang rela mengajar mengaji anak-anak tanpa memungut biaya.
Ia juga merupakan relawan sosial yang sering membantu wanita-wanita lansia.
Diceritakan Qoyimah dirinya mencari loak menggunakan sepeda ke kota yang ditempuh sekitar 2 jam perjalanan.
"Kadang 15 ribu, 30 ribu, ada yang 50 ribu," ujarnya saat ditanya Deddy Corbuzier berapa penghasilannya.
Uang tersebut juga digunakan untuk membuatkan makan muridnya saat mengaji.
"Ada yang mau kasih uang. Saya tidak mau. Saya mau ibadah, lilahitaala," ujarnya
Berikut videonya
3.Via dan Coki Tobing, Pengusaha Kaki Palsu Yang Dermawan
Coki Tobing, adalah pengusaha prosthesis asal Jakarta yang juga CEO Delivering Dreams dan pendiri DARE Foundation.
Prostesis adalah alat kesehatan yang didesain untuk menggantikan bagian tubuh tertentu yang mengalami cidera berat karena kecelakaan ataupun penyakit serius yang mengakibatkan tubuh si pasien harus diamputasi.
Coki Tobing adalah orang yang memberikan kaki palsu kepada Via.
Novia Kusuma Anggraini (Via) adalah difabel yang menyedot perhatian publik ketika dia menulis dengan menggunakan kaki kirinya untuk mengucapkan terima kasih kepada orang yang disapanya dengan sebutan "Om Coki".
Via berterima kasih karena Om Coki (Coki TObing) telah memberinya kaki palsu.
4. VIRAL, Bapak Naik Sepeda Cilacap-Ponorogo Demi Wisuda Putrinya
Demi menghadiri wisuda sang putri, Muhammad Juni (54) rela bersepeda dari Cilacap ke Ponorogo.
Sepeda yang dipakai pun bukan yang kekinian tetapi 'sepeda onthel'.
Warga Desa Kesugihan Kidul, Kecamatan Kesugihan, Cilacap, Jawa Tengah ini mengaku harus menempuh jarak sejauh 450 km untuk bisa sampai Pondok Modern Darussalam Gontor di mana sang buah hati menuntut ilmu.
Jarak itu ditempuhnya selama tiga hari.
Itu berarti dalam sehari bapak dua anak itu mampu menempuh jarak 150 km dengan bersepeda.
5 Kakek Tunanetra Yang Menyantuni 75 Anak Yatim
Sarono, Sosok kakek tunanetra pemecah batu dan rela menyantuni 75 anak yatim.
Ia kehilangan penglihatannya sekitar tahun 1994.