Berita Palembang

Jelang Panen, Komisi IV DPR RI Temukan Stok Beras Melimpah di Gudang Bulog Divre Sumsel dan Babel

Sebanyak 35 ribu ton stok beras masih menumpuk di gudang milik Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre Sumsel dan Babel

Tribun Sumsel/ Arief Basuki Rohekan
Tim Panitia Kerja Komisi IV DPR RI, saat peninjauan stok dan kualitas beras di Gudang Bulog Sukamaju Palembang, Rabu (28/11/2018) 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Sebanyak 35 ribu ton stok beras masih menumpuk di gudang milik Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre Sumsel dan Babel.

Temuan ini diungkapkan Ketua Tim Panitia Kerja Komisi IV DPR RI, Oos Sutisna, saat melakukan peninjauan dan temu masyarakat penerima manfaat BPNT di Gudang Bulog Sukamaju Palembang, Rabu (28/11/2018).

Ia mengungkapkan, meski saat ini kondisi beras masih dalam kualitas baik, namun ia berharap agar pihak Bulog dapat segera menyalurkannya.

Misalnya ke kios-kios pengecer yang ditugaskan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

"Peranan Bulog ini bukan hanya untuk menyalurkan Rastra saja, namun juga ada kewajiban untuk menyerap gabah petani ketika panen raya, kalau tidak ada penyaluran maka akan dikemanakan beras ini."

"Sekarang kondisinya stok di gudang menumpuk, padahal sebentar lagi akan mulai masuki panen," ujarnya.

TBBM Kertapati Serahkan Bantuan Alat Kesehatan di Keramasan

Ini Wilayah Macet Parah dan Banjir di Palembang Rabu (28/11/2018) Sore Ini, Cari Jalan Alternatif

Untuk itu, pihaknya meminta Bulog untuk dapat segera menyalurkan ribuan ton beras tersebut sebelum kualitas beras mengalami penurunan.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Kantor Bulog Divre Sumsel dan Babel, Yusuf Salahuddin menjelaskan, jika 35 ribu ton beras yang masih berada di gudang merupakan pasokan yang akan mencukupi untuk delapan bulan kedepan.

Diungkapkannya, beras tersebut adalah hasil serapan dari petani di tahun 2018.

Sampai periode ini, penyerapan sudah 20 persen atau sekitar 15.800 ton beras dari target 80 ribu ton.

"Dengan penyerapan sebesar ini ternyata masih menyisahkan 35 ribu ton, apakah kami memungkinkan untuk melakukan penyerapan lagi nanti,"

"Sementara belum ada jaminan pasar dari Pemerintah, ini menjadi PR dan kami juga tak bisa menjualnya secara bebas harus ada penugasan," ujarnya.

5 Fakta Pernikahan Jusup Maruta Crazy Rich Surabaya yang Viral, Doorprize iPhone & Mobil Jaguar

Hindari Pengaturan Skor, 4 Pertandingan Alami Perubahan Jadwal di Pekan ke 34 Gojek Liga 1

Bulog sendiri sudah melakukan perawatan terukur melalui Spraying ataupun Fumigasi terukur untuk stok beras yang disimpan.

Namun, rasa khawatir terhadap penurunan kualitas beras yang disimpan di gudang apabila terlalu lama tetap ada.

"Maksimal ketahanan beras itu delapan bulan, setelahnya pasti akan ada penurunan kualitas," jelasnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved