Kisah Presiden Soekarno Dikawal 20 Anggota Gengster Yakuza Saat Lakukan Kunjungan ke Jepang
Kisah-kisah Presiden Soekarno selalu menarik untuk dibahas. Baik itu kisah di dalam negeri maupun di
Soekarno juga sempat menuliskan sepucuk surat sebelum kepergiannya.
Surat tersebut ditunjukkan untuk putra sulung kebanggaannya, Guntur Sukarnoputra.
Dikutip dari Pos Belitung, dalam wasiat terakhirnya untuk Guntur itu, tersirat harapan besar Sukarno pada Guntur untuk bisa menjadi sosok berani seperti dirinya.
Soekarno ingin putra yang sering dipanggilnya Tok itu untuk tampil dan membuktikan bahwa dirinya pantas menjadi penerus sang ayah.
"Tok, engkau adalah anak sulung Putra Sang Fajar. Sebab, bapakmu dilahirkan pada waktu fajar menyingsing."
"Fajar 6 Juni yang sedang merekah di ujung timur. Dan engkau lahir pada tahun keberanian, juga menjelang fajar 3 November saat mana hegemoni kekuasaan Jepang semakin suram sinarnya."
"Nah, seperti halnya bapakmu, engkau pun pantas menyambut terbitnya matahari."
"Jadilah manusia yang pantas menyambut matahari terbit," tulis Sukarno dalam surat yang diungkapkan Guntur dalam bukunya 'Bung Karno, Bapakku Kawanku dan Guruku'.
"Ingat, yang pantas menyambut terbitnya matahari itu hanya manusia-manusia abdi Tuhan, manusia-manusia yang manfaat."
"Karena itu jangan cengeng! Buktikan kepada setiap orang yang menatapmu, bahwa engkau memang pantas menjadi anak sulung Sukarno," tutup Sukarno.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kunjungan Presiden Soekarno ke Jepang Tak Dikawal Keamanan, Tapi Oleh 20 Anggota Gangster Yakuza,