Terus Bersolek, Pertamina Aset 2 akan Support Kampung Warna-warni Desa Burai Sampai Mandiri
Pertamina EP Prabumulih Heragung Ujiantoro tak ragu untuk membina desa Burai karena melihat potensi yang ada
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
Diketahui, penduduk asli desa burai 75 persen merantau, selebihnya lagi adalah penduduk datangan dari berbagai suku.
"Hikmah dijadikannya desa Burai sebagai destinasi wisata, mengingatkan orang Burai untuk ingat kampung. Ini terbukti, waktu Idul Fitri bulan Mei lalu, selain penduduk asli yang pulang kampung, desa kami ramai didatangi pengunjung. Total wisatawan yang datang mencapai 2700 orang lebih," kata Kepala Desa Burai Feriyanto.
Mata pencaharian ibu-ibu rumah tangganya 90 persen tenun songket.
Potensi perairan banyak ikan. Selain itu Burai juga terkenal dengan kuline kelempang ikan sungai yang khas dan enak rasanya.
"Di desa Burai juga terdapat rumah limas yang sudah berusia 300 tahun dan makam-makam ulama di zamannya. Ini yang bisa menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke desa kami," jelas Feriyanto.
Di musim penghujan, desa ini akan semakin cantik, Letaknya yang berada di pesisir sungai Kelekar, desa Burai akan menjelma bak desa di tengah lautan, "Cantik...," kata Heragung yang mengaku sudah beberapa kali datang ke Desa Burai.
Di musim hujan, biasanya dilakukan berbagai even, misal lomba bidar mini, lomba memancing, yang mengundang orang untuk datang.
PT Pertamina EP Prabumulih menambahkan mensuport penuh cita-cita desa ini lewat program Corporate Social Responsibility (CSR), untuk terus berkembang menjadi desa wisata.
Masyarakatnya yang kooperatif untuk mau berubah menambah jalan mulus cita-cita tersebut.
Atas dukunngan PT Pertamina, saat ini sudah terbentuk kelompok usaha produksi pakan ikan organik dan Burai mandiri.
"Kami siap suport sampai mandiri, mandiri wisata, mandiri ekonomi dll," timpal Heragung.
Kades Desa Burai Feriyanto mengatakan dari 327 titik pengecatan, hingga kini sudah terealisasi hingga 200 rumah, di dua dusun masing-masing dusun 4 dan dusun 5.
"Satu rumah itu bisa menghabiskan 8-9 ember cat, kami kerjakan secara swadaya, tapi catnya dibantu dari Pertamina, Pemkab OI dll," katanya.
Nur Arifah (67) warga setempat, saat asyik menyiang ikan untuk dijadikan bahan membuat pempek dan kelempanbg, Dengan ramah dia menyambut pengunjung yang tengah berkunjung ke desa itu.
"Kami gawal (senang) kalo didatangi wong," katanya.