Berita Palembang
Pembangunan Pasar Cinde Belum Selesai, Pedagang Merugi, 30 Persen Diantaranya Gulung Tikar
Terdapat sekitar 700 pedagang di Cinde dan 30 persen dari jumlah pedagang tersebut gulung tikar karena merugi akibat perbaikan pasar
Penulis: Melisa Wulandari |
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pembangunan pasar Cinde yang tak kunjung selesai membuat beberapa pedagang di sana merugi sampai 90 persen.
Ini diakui oleh Andres, salah satu pedagang toko mas di pasar Cinde.
Andres mengatakan, sejak direnovasinya pasar, dia mengaku mengalami kerugian hingga 90 persen.
"Lah makan modal mbak. Penurunan lah sampai 90 persen alias rugi. Dak cuma di toko ini bae banyak pedagang lain yang gulung tikar alias tutup kareno rugi."
"Ada sekitar 30 persen pedagang yang tutup," ujarnya dengan bahasa Palembang, saat dibincangi Tribun, Senin (5/11/2018).
Baca: Bus Membawa 25 Penumpang Keluarga Pengantin Terguling di Tanjakan Jembatan Kuning Empat Lawang
Baca: Jenazah Rapi Andrian Warga Lubuklinggau Teridentifkasi Bersama 13 Jenazah Penumpang Lion Air
Dia juga mengatakan ada sekitar 700 petak atau pedagang yang ada di Cinde dan 30 persen dari jumlah pedagang tersebut gulung tikar karena merugi akibat perbaikan pasar ini.
Dari 30 persen pedagang yang rugi ini kebanyakan pedagang sayur dan pemilik bordir.
Dan terkait merugi, Andres saat ini lebih mengharapkan pelanggan lama.
"Ya ini sebabnya karena pasar dak punyo lahan parkir lagi, jadi mungkin bae pembeli males mampir ke pasar olehnyo katek tempat parkir."
"Kami jugo cuma bisa berharap dari pelanggan lama juga. Selain itu pasar Cinde ini semerawut, pedagang sayur deket pedagang sepatu dan lainnya itu kan semerawut," katanya.
Baca: Tips Cara Membuat Anak Laki-Laki Menurut Para Ahli Kesehatan
Baca: Cukup Uang Rp 15 Ribu, Satu di Antara Gadget Berikut Ini Bisa Kamu Dapatkan Loh
Ini memang terbukti lapak pedagang saat ini semerawut, pedagang buah berdekatan dengan pedagang kue dan lainnya.
Dan karena hal Ini dirinya berharap kepada pemerintah untuk segera diselesaikan proyek pasar Cinde ini.
"Kalau cepat selesai kan para pedagang bisa cepat pindah, cepat disusun lagi dak semerawut cak sekarang," tambahnya.
Sementara itu, dia mengatakan untuk sewa lapak saat ini Rp 5 ribu per petak,
Pedagang juga harus membayar keamanan dan kebersihan masing-masing Rp 5 ribu.
Jadi setiap harinya pedagang harus menyiapkan uang Rp 15 ribu bagi yang menyewa lapak.
Tak hanya Andres yang merasa merugi tetapi pedagang lainnya yang juga pemilik lapak Agung Bordir, yakni Agung.
Agung mengatakan perbandingan keuntungan saat dulu sebelum pasar Cinde dibongkar, dirinya banyak mendapat keuntungan.
Baca: Bupati dan DPRD Muba Sepakati R-APBD 2019, Pengesahan Ini Jadi Tercepat Kedua di Indonesia
Baca: Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) Tanggal 5 November, Ketahui Hewan Mana Boleh DIpelihara
Namun saat ini penjualannya turun hingga 20-30 persen. "Jelas bae turun mbak, apolagi sekarnag lapak sepi dan ngandelke pelanggan lamo kami inilah," ujarnya terlihat sedang melayani pelanggannya.
Masih Progres Pilling
Di tempat berbeda, pasar Cinde yang merupakan pasar tradisional di tengah Kota Palembang akan segera disulap menjadi pasar modern dengan sebutan Aldiron Plaza Cinde.
Dikatakan oleh Kepala Cabang PT Magna Beatum Palembang, Raimar mengatakan untuk saat ini proses pembangunan Aldiron Plaza Cinde masih diprogres pilling.
Setelah dibongkar kondisi tanah di kawasan pasar Cinde lunak, sehingga alat berat yang digunakan sulit masuk.
Untuk itu dilakukan pilling dengan cara menimbun dengan tanah agar keras. Setelah itu lanjut kepemasangan tiang pancang.
"Untuk tiang pancang sendiri akam dibuat 800 titik dan saat ini sudah dikerjakan 25 titik. Kami menargetkan untuk topping off atau pengecoran akhir lantai paling atas (total 14 lantai) akan selesai pada Oktober 2019," ujarnya, Senin (5/10).